Sejarah Nissan, Pendobrak Industri Otomotif di Jepang
Selasa, 06 Juni 2023 - 19:55 WIB
Ini juga dilakukan karena DAT Motors ingin ikut andil dalam upaya pemulihan bencana akibat dari gempa bumi besar di Kanto, pada 1923. Tak hanya itu, DAT Motors juga memproduksi truk untuk militer.
Tak lama setelah itu, DAT Motors akhirnya membangun mobil ringan. Pada 1926, DAT Motors bergabung dengan Jitsuyo Jidosha Co yang berbasis di Osaka, sehingga membuat namanya berubah menjadi DAT Jidosha Seizo Co.
Pada 1931, perusahaan patungan ini akhirnya memproduksi mobil penumpang yang disebut Datsun Tipe 11. Mobil ini cukup laris di pasaran karena memiliki model yang cukup modern di era tersebut.
Pada 1933, nama perusahaan kembali berubah menjadi Jidosha-Seizo Co, dan pabriknya dipindahkan ke Yokohama. Sebelumnya, DAT Jidosha Seizo juga berafiliasi dengan perusahaan lain di bidang otomotif.
Melalui kerja sama inilah akhirnya penggunaan nama Nissan diberlakukan untuk pertama kalinya. Nissan memproduksi Datsun pertamanya di pabrik Yokohama pada April 1935, dan menjadi mobil pertama yang diproduksi dengan sistem perakitan terintegrasi.
Ketika Perang Dunia II pecah, Nissan secara langsung mengubah mobil penumpang menjadi truk dan kendaraan militer. Namun, pada 1945, pasukan sekutu merebut hasil produksi Nissan.
Tak menyerah sampai situ, setelah perang berakhir, Nissan bangkit dan berhasil memenangi Deming Prize untuk keunggulan teknik. Ini membuat model-model baru mereka juga meledak di pasaran.
Mobil baru mereka seperti Bluebird (1959), Cedric (1960), dan Sunny (1966), membantu memacu penjualan Nissan di Jepang dan luar negeri. Perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sepanjang tahun 1960-an.
Seiring berjalannya waktu, Nissan terus berinovasi dan mengembangkan produknya agar tetap mampu bersaing. Kini, mereka juga mengembangkan berbagai jenis powertrain sebagai pilihan kendaraan ramah lingkungan.
Tak lama setelah itu, DAT Motors akhirnya membangun mobil ringan. Pada 1926, DAT Motors bergabung dengan Jitsuyo Jidosha Co yang berbasis di Osaka, sehingga membuat namanya berubah menjadi DAT Jidosha Seizo Co.
Pada 1931, perusahaan patungan ini akhirnya memproduksi mobil penumpang yang disebut Datsun Tipe 11. Mobil ini cukup laris di pasaran karena memiliki model yang cukup modern di era tersebut.
Pada 1933, nama perusahaan kembali berubah menjadi Jidosha-Seizo Co, dan pabriknya dipindahkan ke Yokohama. Sebelumnya, DAT Jidosha Seizo juga berafiliasi dengan perusahaan lain di bidang otomotif.
Melalui kerja sama inilah akhirnya penggunaan nama Nissan diberlakukan untuk pertama kalinya. Nissan memproduksi Datsun pertamanya di pabrik Yokohama pada April 1935, dan menjadi mobil pertama yang diproduksi dengan sistem perakitan terintegrasi.
Ketika Perang Dunia II pecah, Nissan secara langsung mengubah mobil penumpang menjadi truk dan kendaraan militer. Namun, pada 1945, pasukan sekutu merebut hasil produksi Nissan.
Tak menyerah sampai situ, setelah perang berakhir, Nissan bangkit dan berhasil memenangi Deming Prize untuk keunggulan teknik. Ini membuat model-model baru mereka juga meledak di pasaran.
Mobil baru mereka seperti Bluebird (1959), Cedric (1960), dan Sunny (1966), membantu memacu penjualan Nissan di Jepang dan luar negeri. Perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sepanjang tahun 1960-an.
Seiring berjalannya waktu, Nissan terus berinovasi dan mengembangkan produknya agar tetap mampu bersaing. Kini, mereka juga mengembangkan berbagai jenis powertrain sebagai pilihan kendaraan ramah lingkungan.
(wbs)
tulis komentar anda