Begini Untung dan Rugi Membeli Mobil Hybrid di 2023

Selasa, 27 Juni 2023 - 19:10 WIB

4. Teknologi Regeneratif

Sistem pengisian ulang baterai pada mobil hybrid memanfaatkan teknologi regeneratif yang mengubah energi kinetik saat pengereman menjadi energi listrik yang dapat digunakan kembali. Ini membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan pengisian ulang baterai eksternal.

5. Kebisingan Lebih Rendah

Motor listrik pada mobil hybrid beroperasi dengan sangat tenang, yang mengurangi tingkat kebisingan saat berkendara. Ini menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman di dalam mobil.

6. Jangkauan Berkendara Lebih Jauh

Mobil hybrid memiliki jangkauan berkendara yang lebih panjang dibandingkan dengan mobil listrik murni karena mereka juga menggunakan mesin pembakaran internal. Ini membantu mengatasi kekhawatiran mengenai jarak tempuh yang terbatas pada mobil listrik dan memberikan fleksibilitas lebih besar dalam perjalanan jarak jauh.

7. Gengsi

Mobil hybrid mengusung teknologi baru, sehingga pengguna akan menjadi salah satu “early adopter”. Yakni, mereka yang mengadopsi teknologi terkini, yang tentu saja dapat meningkatkan gengsi penggunanya.

8. Garansi Baterai Panjang

Sadar banyak pengguna yang masih khawatir dengan durabilitas dan daya tahan baterai mobil hybrid, pabrikan otomotif memberikan garansi baterai yang sangat panjang. PT Suzuki Indomobil Sales, misalnya, memberikan perpanjangan masa garansi Lithium-ion Battery pada setiap kendaraan hybrid Suzuki menjadi 8 tahun atau 160.000 kilometer. Termasuk XL7 hybrid dan Ertiga hybrid.

Kerugian Membeli Mobil Hybrid di 2023:

1. Harga Jual Tinggi

Mobil hybrid saat ini dipasarkan dengan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional. Tentu saja, ini wajar karena penggunaan baterai maupun motor listrik yang harganya tidak murah.

2. Biaya Perawatan Lebih Tinggi

Mobil hybrid memiliki sistem lebih kompleks, terdiri dari komponen mesin pembakaran internal dan motor listrik, serta baterai yang butuh perawatan khusus. Baterai mobil hybrid umumnya memiliki masa pakai terbatas. Selain itu, perbaikan dan pemeliharaan sistem hybrid juga dapat lebih rumit dan mahal dibanding mobil konvensional.

3. Dukungan Pemerintah

Sayangnya, dukungan pemerintah terhadap mobil hybrid tidak sebesar mobil full listrik. Kendaraan listrik murni berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) dan fuel cell (Fuel Cell Electric Vehicle/FCEV), tidak dibebankan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) karena tidak menghasilkan CO2.

Namun, kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) termasuk dalam kategori barang mewah yang menghasilkan CO2.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More