Mengejutkan, Segini Ongkos Servis dan Ganti Oli Moge Harley-Davidson
Sabtu, 23 September 2023 - 16:14 WIB
JAKARTA - Perawatan rutin seperti servis dan ganti oli sangat penting bagi kendaraan. Selain agar kinerja mesin optimal, umur komponen kendaraan juga akan lebih panjang.
Bagi pemilik sepeda motor konvensional, ongkos servis dan ganti oli hanya di kisaran ratusan ribu saja. Namun, angka ini tak berlaku untuk motor gede (Moge) seperti Harley Davidson. Dapat dipastikan pemilik kendaraan harus merogoh koceh lebih dalam. Jadi bagi kaum mendang-mending sebaiknya berpikir berkali-kali lipat sebelum memutuskan memiliki Moge, karena selain harga unitnya mahal, ongkos perawatannya juga lumayan.
“Kalau HD atau mogenya masih baru enggak terlalu mahal perawatannya. Biaya perawatan rutin antara Rp2 juta-Rp5 juta. Tapi kalau custom, itu bisa ratusan sampai miliaran rupiah, dan mungkin melebihi harga motor,” kata Presiden MBCI (Motor Besar Club Indonesia) Irianto Ibrahim.
Harley-Davidson merupakan motor asal Amerika Serikat. Motor ini memiliki desain dan suara mesin yang sangat khas. Motor Harley-Davidson memiliki mesin besar dengan kapasitas oli yang sama seperti mobil MPV, yakni 3,5 sampai 4 liter.
Rian mengatakan untuk kenyamanan, mengganti oli harus dilakukan sebelum waktunya tiba. “Untuk lebih nyaman seperti yang saya lakukan atau teman-teman pemakai HD dan moge lainnya, setiap touring 1.000-2.000 km pasti kami langsung service, termasuk ganti oli, agar motor nyaman terus,” ujarnya.
Mayoritas motor Harley-Davidson tak memiliki sistem pendingin radiator, sehingga hanya memanfaatkan oli sebagai pendingin mesin. Oleh karena itu, jika tak rajin mengganti oli, mesin bakal cepat rusak.
“Sama dengan motor kecil. Kalau kita tidak rutin cek oli mesin dan oli lainnya atau ada Moge yang pakai radiator, lalu kita jarang cek air radiator, maka bisa jebol dan turun mesin. Biayanya lumayan mahal, tergantung sparepart yang harus kita ganti,” ucapnya.
Motor Harley-Davidson juga sebagian besar digerakkan oleh belt, bukan dengan rantai seperti pada motor umumnya. Rian juga menyarankan melakukan perawatan pada komponen tersebut agar tak terjadi masalah di kemudian hari.
“Kalau belt tergantung pemakaiannya. Kalau rajin setahun sekali harus diganti, tapi kalau jarang touring atau jalan jauh bisa tahan sampai 2 tahun baru diganti,” katanya.
Bagi pemilik sepeda motor konvensional, ongkos servis dan ganti oli hanya di kisaran ratusan ribu saja. Namun, angka ini tak berlaku untuk motor gede (Moge) seperti Harley Davidson. Dapat dipastikan pemilik kendaraan harus merogoh koceh lebih dalam. Jadi bagi kaum mendang-mending sebaiknya berpikir berkali-kali lipat sebelum memutuskan memiliki Moge, karena selain harga unitnya mahal, ongkos perawatannya juga lumayan.
“Kalau HD atau mogenya masih baru enggak terlalu mahal perawatannya. Biaya perawatan rutin antara Rp2 juta-Rp5 juta. Tapi kalau custom, itu bisa ratusan sampai miliaran rupiah, dan mungkin melebihi harga motor,” kata Presiden MBCI (Motor Besar Club Indonesia) Irianto Ibrahim.
Harley-Davidson merupakan motor asal Amerika Serikat. Motor ini memiliki desain dan suara mesin yang sangat khas. Motor Harley-Davidson memiliki mesin besar dengan kapasitas oli yang sama seperti mobil MPV, yakni 3,5 sampai 4 liter.
Rian mengatakan untuk kenyamanan, mengganti oli harus dilakukan sebelum waktunya tiba. “Untuk lebih nyaman seperti yang saya lakukan atau teman-teman pemakai HD dan moge lainnya, setiap touring 1.000-2.000 km pasti kami langsung service, termasuk ganti oli, agar motor nyaman terus,” ujarnya.
Mayoritas motor Harley-Davidson tak memiliki sistem pendingin radiator, sehingga hanya memanfaatkan oli sebagai pendingin mesin. Oleh karena itu, jika tak rajin mengganti oli, mesin bakal cepat rusak.
“Sama dengan motor kecil. Kalau kita tidak rutin cek oli mesin dan oli lainnya atau ada Moge yang pakai radiator, lalu kita jarang cek air radiator, maka bisa jebol dan turun mesin. Biayanya lumayan mahal, tergantung sparepart yang harus kita ganti,” ucapnya.
Motor Harley-Davidson juga sebagian besar digerakkan oleh belt, bukan dengan rantai seperti pada motor umumnya. Rian juga menyarankan melakukan perawatan pada komponen tersebut agar tak terjadi masalah di kemudian hari.
“Kalau belt tergantung pemakaiannya. Kalau rajin setahun sekali harus diganti, tapi kalau jarang touring atau jalan jauh bisa tahan sampai 2 tahun baru diganti,” katanya.
(msf)
tulis komentar anda