Rahasia di Balik Kendaraan Listrik Super Senyap
Kamis, 05 Oktober 2023 - 07:05 WIB
JAKARTA - Ketika desain otomotif menjadi semakin modern dan ramping, semakin sulit untuk membedakan apakah suatu kendaraan bertenaga gas atau listrik. Namun, terdapat perbedaan tingkat kebisingan yang mencolok di antara kedua jenis kendaraan tadi.
Kendaraan listrik (EV) menunjukkan pengurangan kebisingan yang signifikan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar gas. Hal ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi pengemudi tetapi juga bagi lingkungan. Pengemudi dan penumpang mendapatkan pengalaman kenyamanan di jalan karena lebih sedikit suara yang mengganggu.
Dilansir dari Slash Gear, Kamis (5/10/2023), komunitas dan lingkungan juga akan memperoleh manfaat dari berkurangnya polusi suara. Namun mengapa sebenarnya kendaraan listrik begitu senyap, dan apakah pengoperasiannya yang nyaris senyap sepenuhnya menguntungkan?
Motor listrik beroperasi dengan mengubah listrik menjadi tenaga mobil, dan proses ini sangat lancar dan hampir senyap. Di sisi lain, mesin pembakaran internal (ICE) yang ditemukan pada kendaraan berbahan bakar gas menghasilkan tenaga melalui proses pembakaran yang kuat.
Selama proses pembakaran, bahan bakar dan udara dicampur, dikompresi, dan dinyalakan, sehingga menghasilkan daya pacu terkendali yang pada akhirnya menggerakkan mobil. Daya inilah yang menghasilkan suara mesin.
ICE juga dilengkapi dengan sejumlah komponen mekanis yang bergerak berulang kali dan menambah tingkat kebisingan mobil secara keseluruhan. Sebaliknya, motor listrik hanya memiliki sedikit komponen yang bergerak, sehingga getaran dan kebisingan dapat diminimalkan secara alami.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun kendaraan listrik tidak terlalu berisik dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin, hal ini tidak berarti bahwa kendaraan tersebut sepenuhnya senyap. Mungkin masih terdengar beberapa suara bising saat mengemudi atau mengendarai kendaraan listrik. Salah satunya suara deru motor yang berputar saat akselerasi. Begitupun suara rem yang berbeda saat parkir.
Selain itu, kendaraan listrik bisa mengeluarkan suara sekeras mobil berbahan bakar bensin saat dikendarai dengan kecepatan tinggi, terutama karena suara angin, ban, dan jalan raya. Menanggapi risiko tabrakan ini, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) dari Departemen Transportasi AS mengamanatkan bahwa kendaraan listrik dan hibrida yang melaju dengan kecepatan hingga 18,6 mil per jam (30 kpj) harus mengeluarkan peringatan yang dapat didengar. Sistem peringatan ini memastikan pejalan kaki mengetahui keberadaan kendaraan listrik, membantu mereka mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari mobil yang melaju.
Setiap brand kendaraan listrik memiliki sistem peringatannya sendiri, sehingga akan terdengar beragam suara, mulai dari dengungan mirip pesawat luar angkasa/UFO hingga gemuruh seperti penyedot debu. Beberapa hal yang perlu diingat sebelum masuk ke dalam adalah menemukan ukuran grup baterai, dan cold cranking amps (CCA) baterai di dalam kendaraan.
Kendaraan listrik (EV) menunjukkan pengurangan kebisingan yang signifikan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar gas. Hal ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi pengemudi tetapi juga bagi lingkungan. Pengemudi dan penumpang mendapatkan pengalaman kenyamanan di jalan karena lebih sedikit suara yang mengganggu.
Dilansir dari Slash Gear, Kamis (5/10/2023), komunitas dan lingkungan juga akan memperoleh manfaat dari berkurangnya polusi suara. Namun mengapa sebenarnya kendaraan listrik begitu senyap, dan apakah pengoperasiannya yang nyaris senyap sepenuhnya menguntungkan?
Motor listrik beroperasi dengan mengubah listrik menjadi tenaga mobil, dan proses ini sangat lancar dan hampir senyap. Di sisi lain, mesin pembakaran internal (ICE) yang ditemukan pada kendaraan berbahan bakar gas menghasilkan tenaga melalui proses pembakaran yang kuat.
Selama proses pembakaran, bahan bakar dan udara dicampur, dikompresi, dan dinyalakan, sehingga menghasilkan daya pacu terkendali yang pada akhirnya menggerakkan mobil. Daya inilah yang menghasilkan suara mesin.
ICE juga dilengkapi dengan sejumlah komponen mekanis yang bergerak berulang kali dan menambah tingkat kebisingan mobil secara keseluruhan. Sebaliknya, motor listrik hanya memiliki sedikit komponen yang bergerak, sehingga getaran dan kebisingan dapat diminimalkan secara alami.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun kendaraan listrik tidak terlalu berisik dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin, hal ini tidak berarti bahwa kendaraan tersebut sepenuhnya senyap. Mungkin masih terdengar beberapa suara bising saat mengemudi atau mengendarai kendaraan listrik. Salah satunya suara deru motor yang berputar saat akselerasi. Begitupun suara rem yang berbeda saat parkir.
Selain itu, kendaraan listrik bisa mengeluarkan suara sekeras mobil berbahan bakar bensin saat dikendarai dengan kecepatan tinggi, terutama karena suara angin, ban, dan jalan raya. Menanggapi risiko tabrakan ini, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) dari Departemen Transportasi AS mengamanatkan bahwa kendaraan listrik dan hibrida yang melaju dengan kecepatan hingga 18,6 mil per jam (30 kpj) harus mengeluarkan peringatan yang dapat didengar. Sistem peringatan ini memastikan pejalan kaki mengetahui keberadaan kendaraan listrik, membantu mereka mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari mobil yang melaju.
Setiap brand kendaraan listrik memiliki sistem peringatannya sendiri, sehingga akan terdengar beragam suara, mulai dari dengungan mirip pesawat luar angkasa/UFO hingga gemuruh seperti penyedot debu. Beberapa hal yang perlu diingat sebelum masuk ke dalam adalah menemukan ukuran grup baterai, dan cold cranking amps (CCA) baterai di dalam kendaraan.
(msf)
tulis komentar anda