Marak Pencurian Baterai Motor Listrik, Moeldoko Desak Produsen Tingkatkan Keamanan
Jum'at, 23 Februari 2024 - 08:11 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko meminta produsen motor listrik meningkatkan keamanan imbas maraknya kasus pencurian baterai. Dia berharap ada sistem yang bisa mencegah pencurian baterai motor listrik .
Seperti diketahui, komponen baterai pada kendaraan listrik masih menjadi yang termahal dengan harga mencapai setengah dari nilai motor.
“Kalau gitu memang perlu ada desain baru untuk melindungi baterai, karena baterai itu setelah dibuka tempat duduknya langsung bisa diambil. Ini perlu dipikirkan,” ujar Moeldoko kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Moeldoko mendesak pabrikan roda dua di Indonesia untuk melakukan terobosan dalam menyikapi kasus tersebut. Sebab, baterai merupakan komponen berharga yang harus dilindungi.
Moeldoko juga menyampaikan produsen harus bisa memberikan kepastian keamanan kepada seluruh konsumen. Pasalnya, ini menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan motor listrik. “Saya pikir produsen harus meng-capture itu, jangan sampai kejadian yang sama terjadi lagi, karena itu bagian dari kebutuhan konsumen. Bukan hanya mengamankan motor saja, tapi juga baterai,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Moeldoko juga meminta semua pihak membantu dalam mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Misalnya PLN yang memberi promo penambahan daya sebesar Rp150 ribu.
“Berikutnya juga PLN juga merespons bagaimana kaitannya dengan membangun ekosistemnya, memperbanyak bagaimana itu charging station di mana-mana. Nah untuk itu harus diberi kemudahan, jangan dipersulit atau harganya mahal dan seterusnya. Tapi saya pikir komitmen itu ada di PLN ya,” ucapnya.
PLN saat ini sudah membangun lebih dari 600 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk mobil listrik. Sementara SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) khusus untuk motor listrik ada 9.566 unit.
Seperti diketahui, komponen baterai pada kendaraan listrik masih menjadi yang termahal dengan harga mencapai setengah dari nilai motor.
“Kalau gitu memang perlu ada desain baru untuk melindungi baterai, karena baterai itu setelah dibuka tempat duduknya langsung bisa diambil. Ini perlu dipikirkan,” ujar Moeldoko kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Moeldoko mendesak pabrikan roda dua di Indonesia untuk melakukan terobosan dalam menyikapi kasus tersebut. Sebab, baterai merupakan komponen berharga yang harus dilindungi.
Moeldoko juga menyampaikan produsen harus bisa memberikan kepastian keamanan kepada seluruh konsumen. Pasalnya, ini menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan motor listrik. “Saya pikir produsen harus meng-capture itu, jangan sampai kejadian yang sama terjadi lagi, karena itu bagian dari kebutuhan konsumen. Bukan hanya mengamankan motor saja, tapi juga baterai,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Moeldoko juga meminta semua pihak membantu dalam mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Misalnya PLN yang memberi promo penambahan daya sebesar Rp150 ribu.
“Berikutnya juga PLN juga merespons bagaimana kaitannya dengan membangun ekosistemnya, memperbanyak bagaimana itu charging station di mana-mana. Nah untuk itu harus diberi kemudahan, jangan dipersulit atau harganya mahal dan seterusnya. Tapi saya pikir komitmen itu ada di PLN ya,” ucapnya.
PLN saat ini sudah membangun lebih dari 600 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk mobil listrik. Sementara SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) khusus untuk motor listrik ada 9.566 unit.
(msf)
tulis komentar anda