Mudik Lewat Jalur Lingkar Gentong, Ini Cara Taklukkan Tanjakan dengan Mobil
Sabtu, 13 April 2024 - 09:24 WIB
JAKARTA - Jalur arteri Selatan menjadi salah satu ruas yang ramai dilintasi pemudik setiap musim libur lebaran. Tapi, jalan ini menuntut keahlian pengemudi karena banyaknya tanjakan dan tikungan curam.
Di balik banyaknya tikungan dan tanjakan, jalur arteri Selatan menyuguhkan pemandangan alam luar biasa. Namun, siapapun yang melintas harus ekstra waspada karena jalur ini menyimpan risiko besar apabila pengemudi tidak memiliki keahlian mumpuni dan kendaraan tidak dalam kondisi prima.
Kemampuan berkendara pengemudi sangat diperlukan dalam momen ini agar mobil kuat menanjak. Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) mengatakan ada teknik sederhana yang bisa dilakukan.
“Momentum menjadi kuncinya. Mobil jenis apa pun bisa dengan mudah melaluinya jika momentumnya tepat. Artinya, misal pengemudi memacu kendaraannya 20 meter sebelum tanjakan, sudah pasti bisa melewatinya dengan mulus,” kata Sony.
Sony mengatakan melewati jalan menanjak sebenarnya lebih mudah dilakukan dengan mobil transmisi manual. Namun, saat ini mobil yang beredar sebagian besar menggunakan transmisi otomatis sehingga harus memperhatikan putaran mesin agar mobil kuat menanjak.
“Selain momentum, pengemudi harus memahami karakter mobil yang digunakan. Khusus untuk mobil dengan transmisi otomatis dengan CVT, pengemudi harus mengambil ancang-ancang dari jarak jauh agar putaran mesin (rpm) tidak turun,” ujarnya.
Ketika kondisi jalan padat saat melewati tanjakan, Sony mengimbau agar tidak terlalu dekat dengan kendaraan di depan. Kondisi ini bisa berbahaya karena berisiko kecelakaan akibat mobil mundur karena tak kuat menanjak.
“Kalau bisa kasih jarak 20-30 meter, hindari jalan beriringan. Mobil yang tenaganya besar juga belum tentu bisa menaklukkan tikungan itu, meski sudah menggunakan ban M/T atau H/T sekali pun. Intinya pengemudi harus memahami karakter mobil dan bisa memanfaatkan momentum,” tuturnya.
Untuk melewati jalan menanjak, mengatur bukaan gas juga diperlukan untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan. Pengemudi disarankan menghindari terlalu sering membuka dan menutup gas untuk mencegah tenaga mesin menurun.
Di balik banyaknya tikungan dan tanjakan, jalur arteri Selatan menyuguhkan pemandangan alam luar biasa. Namun, siapapun yang melintas harus ekstra waspada karena jalur ini menyimpan risiko besar apabila pengemudi tidak memiliki keahlian mumpuni dan kendaraan tidak dalam kondisi prima.
Kemampuan berkendara pengemudi sangat diperlukan dalam momen ini agar mobil kuat menanjak. Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) mengatakan ada teknik sederhana yang bisa dilakukan.
“Momentum menjadi kuncinya. Mobil jenis apa pun bisa dengan mudah melaluinya jika momentumnya tepat. Artinya, misal pengemudi memacu kendaraannya 20 meter sebelum tanjakan, sudah pasti bisa melewatinya dengan mulus,” kata Sony.
Sony mengatakan melewati jalan menanjak sebenarnya lebih mudah dilakukan dengan mobil transmisi manual. Namun, saat ini mobil yang beredar sebagian besar menggunakan transmisi otomatis sehingga harus memperhatikan putaran mesin agar mobil kuat menanjak.
“Selain momentum, pengemudi harus memahami karakter mobil yang digunakan. Khusus untuk mobil dengan transmisi otomatis dengan CVT, pengemudi harus mengambil ancang-ancang dari jarak jauh agar putaran mesin (rpm) tidak turun,” ujarnya.
Ketika kondisi jalan padat saat melewati tanjakan, Sony mengimbau agar tidak terlalu dekat dengan kendaraan di depan. Kondisi ini bisa berbahaya karena berisiko kecelakaan akibat mobil mundur karena tak kuat menanjak.
“Kalau bisa kasih jarak 20-30 meter, hindari jalan beriringan. Mobil yang tenaganya besar juga belum tentu bisa menaklukkan tikungan itu, meski sudah menggunakan ban M/T atau H/T sekali pun. Intinya pengemudi harus memahami karakter mobil dan bisa memanfaatkan momentum,” tuturnya.
Untuk melewati jalan menanjak, mengatur bukaan gas juga diperlukan untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan. Pengemudi disarankan menghindari terlalu sering membuka dan menutup gas untuk mencegah tenaga mesin menurun.
(msf)
tulis komentar anda