Mengenal NDB, Baterai Berlian yang Diklaim Mampu Tahan 28 Ribu Tahun

Jum'at, 24 Mei 2024 - 14:12 WIB
Baterai berlian diklaim mampu bertahan 28 ribu tahun. (Foto: Econews)
JAKARTA - Inovasi untuk menyempurnakan baterai mobil listrik tahan lama serta sumber energi abadi terus dilakukan. Dalam riset terbaru muncul baterai berlian yang diklaim mampu bertahan selama 28 ribu tahun. Lantaran materialnya yang langka dan proses pembuatannya yang rumit, harganya pun fantastis.

Baterai yang diklaim mampu bertahan selama 28 ribu tahun ini memang tampak seperti fiksi ilmiah, sehingga banyak pihak yang masih meragukannya.

Econews melansir, Jumat (24/05/2024) baterai berlian yang diklaim mampu bertahan 28 ribu tahun ini akan dibuat dari limbah nuklir. Konsep baterai ini diajukan oleh perusahaan start up asal California, Nano Diamond Battery (NDB), yang telah memiliki prototipe yang disebut “Diamond Nuclear Voltaic”.



Dalam hal kendaraan listrik , baterai nano Diamond Nuclear Voltaic menjamin otonomi selama 90 tahun. Baterai Diamond Nuclear Voltaic disebut-sebut mendapat energinya dari isotop radioaktif daur ulang yang berasal dari limbah nuklir, seperti grafit radioaktif.



Setiap unit akan memiliki berlian kristal tunggal yang menyerap energi dari isotop. Karena masa pakainya beberapa ribu tahun, penciptanya “menjamin” akan terus memancarkan energi dan baterainya tidak perlu diisi ulang.

Efisiensi konduksi termal berlian mikroskopis diduga bertindak untuk menarik panas dari isotop radioaktif segera setelah listrik dihasilkan. Lapisan berlian polikristalin yang berfungsi sebagai penutup baterai mengandung radiasi di dalamnya.

Bahannya lebih keras, hingga 12 kali lebih kuat dari baja tahan karat. Seperti yang dijelaskan oleh perusahaan asal California tersebut. Bagian tersebut juga diklaim aman bagi manusia, karena berlian radioaktif tersebut dibungkus dengan beberapa lapisan berlian sintetis yang sangat tahan lama.

Berlian sintetis tersebut diklaim memiliki lapisan pelindung anti rusak untuk mencegah kebocoran. Selain itu, tingkat radiasinya juga lebih rendah dari tubuh manusia, sehingga aman digunakan di ponsel pintar atau laptop.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More