Perdana, Uji Coba Taksi Terbang untuk IKN Berlangsung Lancar
Senin, 29 Juli 2024 - 22:33 WIB
JAKARTA - Uji coba taksi terbang yang akan digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan lancar di Hanggar Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024).
Taksi terbang Hyundai itu sejatinya sudah tiba di Samarinda sejak Mei 2024 lalu. Uji coba ini merupakan bagian dari proof of concept (POC) dengan penerbangan tanpa awak kabin, tanpa penumpang maupun barang. Uji coba penerbangan itu juga dikendalikan dari jarak jauh.
“Tadi uji coba ya terbang selama 5 sampai 10 menit di ketinggian 50 meter. Jadi dia naik up ke atas, lalu manuver ke arah sebelah kanan dan ke bawah membentuk angka 8,” kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammaed Ali Berawi.
Taksi terbang buatan perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group itu diuji terbang pada ketinggian 50 meter dengan kecepatan 50 Km per jam. Diyakini taksi terbang itu mampu terbang dengan kecepatan 200 Km per jam. Ali menyebut taksi terbang itu adalah prototype dari Sky Taxy Hyundai versi terbaru.
Saat ini pihaknya masih akan terus melakukan uji coba POC dan mengkaji kelayakan taksi terbang tersebut. Rencana realisasi, taksi terbang akan dikomersilkan pada tahun 2030 dengan kapasitas 5 orang, yaitu 4 penumpang dan 1 pilot.
“Tentu akan diuji lagi, rencana uji coba ke 2 akan dilakukan di IKN pada bulan Agustus sambil menunggu Trem Otonom,” ucapnya.
Sayangnya uji coba terbang ini tertutup untuk media massa. Acara seremonial uji terbang perdana ini hanya boleh disaksikan pihak OIKN, Hyundai, Airnav Bandara APT Pranoto, TNI AU dan Wakil Wali Kota Samarinda.
Seluruh undangan dilarang merekam video pada saat taksi terbang mulai dikemudikan dari jarak jauh. Sejumlah media massa yang diundang OIKN hanya boleh menunggu di luar dan tidak diizinkan mengambil gambar meski dari jauh.
“Kami didatangi petugas keamanan bandara dan dilarang merekam. Padahal posisi kami di luar hanggar dan sedang menyaksikan taksi terbang itu terbang,” kata Rizki, wartawan media lokal di Kaltim.
Setelah uji coba selesai dan taksi terbang kembali ke hangar dan langsung ditutup tirai. Wartawan baru diperbolehkan masuk untuk sesi konferensi pers.
Taksi terbang Hyundai itu sejatinya sudah tiba di Samarinda sejak Mei 2024 lalu. Uji coba ini merupakan bagian dari proof of concept (POC) dengan penerbangan tanpa awak kabin, tanpa penumpang maupun barang. Uji coba penerbangan itu juga dikendalikan dari jarak jauh.
“Tadi uji coba ya terbang selama 5 sampai 10 menit di ketinggian 50 meter. Jadi dia naik up ke atas, lalu manuver ke arah sebelah kanan dan ke bawah membentuk angka 8,” kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammaed Ali Berawi.
Taksi terbang buatan perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group itu diuji terbang pada ketinggian 50 meter dengan kecepatan 50 Km per jam. Diyakini taksi terbang itu mampu terbang dengan kecepatan 200 Km per jam. Ali menyebut taksi terbang itu adalah prototype dari Sky Taxy Hyundai versi terbaru.
Saat ini pihaknya masih akan terus melakukan uji coba POC dan mengkaji kelayakan taksi terbang tersebut. Rencana realisasi, taksi terbang akan dikomersilkan pada tahun 2030 dengan kapasitas 5 orang, yaitu 4 penumpang dan 1 pilot.
“Tentu akan diuji lagi, rencana uji coba ke 2 akan dilakukan di IKN pada bulan Agustus sambil menunggu Trem Otonom,” ucapnya.
Sayangnya uji coba terbang ini tertutup untuk media massa. Acara seremonial uji terbang perdana ini hanya boleh disaksikan pihak OIKN, Hyundai, Airnav Bandara APT Pranoto, TNI AU dan Wakil Wali Kota Samarinda.
Baca Juga
Seluruh undangan dilarang merekam video pada saat taksi terbang mulai dikemudikan dari jarak jauh. Sejumlah media massa yang diundang OIKN hanya boleh menunggu di luar dan tidak diizinkan mengambil gambar meski dari jauh.
“Kami didatangi petugas keamanan bandara dan dilarang merekam. Padahal posisi kami di luar hanggar dan sedang menyaksikan taksi terbang itu terbang,” kata Rizki, wartawan media lokal di Kaltim.
Setelah uji coba selesai dan taksi terbang kembali ke hangar dan langsung ditutup tirai. Wartawan baru diperbolehkan masuk untuk sesi konferensi pers.
(msf)
tulis komentar anda