Lebih Sabar dan Teliti, Alasan Hyundai Percayakan Pekerja Wanita Lakukan Pengecekan Akhir di Pabrik
Sabtu, 09 November 2024 - 18:00 WIB
JAKARTA - Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) memanfaatkan sejumlah robot canggih dalam memproduksi sejumlah model.
Menariknya, pabrik tersebut tetap mengandalkan pekerja wanita untuk pengecekan hasil akhir sebelum dikirim ke berbagai wilayah Indonesia.
Hal ini SINDONews ketahui saat PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengajak awal media mengunjungi fasilitas pabrik HMMI di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024).
Di sana, HMMI memiliki arena press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop.
Seluruh kendaraan yang telah selesai dirakit akan melalui proses pengujian atau quality control untuk mendiagnosa kelistrikan, kemudi, hingga tes kebocoran. Hal ini memastikan setiap kendaraan yang akan diterima konsumen berada dalam kondisi terbaik.
Budhi Arifani, Head of PIO & Logistic HMID mengatakan proses finalisasi produk dilakukan di Port Installation Option (PIO) yang dikelola oleh HMID. Pada area tersebut, seluruh kendaraan kembali menjalani pengujian ketat.
Proses pemeriksaan meliputi inspeksi komponen, pengecekan seluruh panel kendaraan, hingga pengujian baterai. Hal ini untuk memastikan tidak ada kesalahan atau cacat produksi pada kendaraan saat berada di tangan konsumen.
Menariknya, pengecekan tahap akhir sepenuhnya dilakukan oleh pekerja wanita. Setidaknya ada 25 orang tenaga kerja perempuan atau 13 persen dari total pekerja yang ada di pabrik HMMI.
"Wanita itu memiliki ketelitian lebih tinggi dalam setiap proses pemeriksaan. Kalau dalam penelitian itu pandangan wanita lebih lebar, tidak seperti pria yang pandangannya sempit sehingga hanya fokus pada satu titik," kata Budhi.
Berdasarkan pantauan langsung SINDONews di pabrik HMMI, tenaga kerja wanita itu meraba seluruh panel kendaraan untuk memastikan tidak ada bodi yang penyok sepanjang proses produksi dan setiap panel terpasang dengan baik.
Setelah dinyatakan selesai, maka seluruh mobil tersebut akan disimpan di Stockyard yang memiliki kapasitas 1.900 unit sebelum dikirim ke seluruh wilayahdiIndonesia.
Menariknya, pabrik tersebut tetap mengandalkan pekerja wanita untuk pengecekan hasil akhir sebelum dikirim ke berbagai wilayah Indonesia.
Hal ini SINDONews ketahui saat PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengajak awal media mengunjungi fasilitas pabrik HMMI di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024).
Di sana, HMMI memiliki arena press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop.
Seluruh kendaraan yang telah selesai dirakit akan melalui proses pengujian atau quality control untuk mendiagnosa kelistrikan, kemudi, hingga tes kebocoran. Hal ini memastikan setiap kendaraan yang akan diterima konsumen berada dalam kondisi terbaik.
Budhi Arifani, Head of PIO & Logistic HMID mengatakan proses finalisasi produk dilakukan di Port Installation Option (PIO) yang dikelola oleh HMID. Pada area tersebut, seluruh kendaraan kembali menjalani pengujian ketat.
Proses pemeriksaan meliputi inspeksi komponen, pengecekan seluruh panel kendaraan, hingga pengujian baterai. Hal ini untuk memastikan tidak ada kesalahan atau cacat produksi pada kendaraan saat berada di tangan konsumen.
Menariknya, pengecekan tahap akhir sepenuhnya dilakukan oleh pekerja wanita. Setidaknya ada 25 orang tenaga kerja perempuan atau 13 persen dari total pekerja yang ada di pabrik HMMI.
"Wanita itu memiliki ketelitian lebih tinggi dalam setiap proses pemeriksaan. Kalau dalam penelitian itu pandangan wanita lebih lebar, tidak seperti pria yang pandangannya sempit sehingga hanya fokus pada satu titik," kata Budhi.
Berdasarkan pantauan langsung SINDONews di pabrik HMMI, tenaga kerja wanita itu meraba seluruh panel kendaraan untuk memastikan tidak ada bodi yang penyok sepanjang proses produksi dan setiap panel terpasang dengan baik.
Setelah dinyatakan selesai, maka seluruh mobil tersebut akan disimpan di Stockyard yang memiliki kapasitas 1.900 unit sebelum dikirim ke seluruh wilayahdiIndonesia.
(dan)
tulis komentar anda