3 Raksasa EV China yang Siap Tanam Duit Gede di Indonesia, Ada BYD hingga CATL
Jum'at, 17 Januari 2025 - 08:26 WIB
CNGR telah berinvestasi di beberapa proyek industri smelter untuk pengolahan bijih nikel di Indonesia dengan total investasi mencapai Rp42,4 triliun dan menyerap 6.613 tenaga kerja Indonesia.
“Indonesia merupakan tempat yang paling bagus untuk mengembangkan rantai pasok advanced material global,” ujar Deng Weiming, Chairman CNGR Advanced Materials.
3. CATL: Investasi Raksasa untuk Ekosistem Baterai EV
Group CATL melalui konsorsium CBL (CATL, BRUNP, dan Lygend) sedang bekerja sama dengan BUMN (ANTAM dan IBC) untuk membangun proyek rantai industri dan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan Karawang, Jawa Barat. Total investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD6 miliar atau setara Rp96 triliun.
Li Changdong, Founder dan CEO BRUNP mengaku tertarik untuk mengembangkan industri daur ulang baterai yang dapat mengamankan sumber daya mineral yang penting untuk baterai agar tetap terjaga serta dapat diolah dan diproduksi kembali di Indonesia dengan teknologi hijau.
Baca Juga: Honda Kembangkan Baterai Mobil Listrik yang Bisa Melaju hingga 1.000 Km
- Pembebasan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk mobil listrik.
- Pengurangan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) untuk mobil listrik.
- Pengembangan infrastruktur pengisian daya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
“Indonesia merupakan tempat yang paling bagus untuk mengembangkan rantai pasok advanced material global,” ujar Deng Weiming, Chairman CNGR Advanced Materials.
3. CATL: Investasi Raksasa untuk Ekosistem Baterai EV

Group CATL melalui konsorsium CBL (CATL, BRUNP, dan Lygend) sedang bekerja sama dengan BUMN (ANTAM dan IBC) untuk membangun proyek rantai industri dan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan Karawang, Jawa Barat. Total investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD6 miliar atau setara Rp96 triliun.
Li Changdong, Founder dan CEO BRUNP mengaku tertarik untuk mengembangkan industri daur ulang baterai yang dapat mengamankan sumber daya mineral yang penting untuk baterai agar tetap terjaga serta dapat diolah dan diproduksi kembali di Indonesia dengan teknologi hijau.
Baca Juga: Honda Kembangkan Baterai Mobil Listrik yang Bisa Melaju hingga 1.000 Km
Indonesia Menuju Pusat Industri EV Global
Investasi dari BYD, CNGR, dan CATL menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri EV global. Pemerintah Indonesia aktif mendukung perkembangan industri ini melalui berbagai insentif dan kebijakan, seperti:- Pembebasan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk mobil listrik.
- Pengurangan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) untuk mobil listrik.
- Pengembangan infrastruktur pengisian daya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Lihat Juga :