Sang Putra Bermasalah, Inilah Sepak Terjang 2 Putri Penerus Bisnis Samsung
Kamis, 29 Oktober 2020 - 16:59 WIB
SEOUL - Meninggalnya bos besar Samsung Lee Kun-hee dengan meninggalkan harta Rp306 Triliun membuat 2 putrinya diprediksi menjadi calon terkuat penerus bisnis sang ayah. Pasalnya putra tertuanya Lee Jae-yong hingga saat ini bermasalah dengah hukum sejak bulan Februari 2018 lalu. BACA JUGA - AS Mati Kutu, Lucid Senjata China Bikin Sungkem Tesla
Pada era modern seperti sekarang, tidak sedikit perempuan yang terjun di dunia bisnis. Kiprah mereka membangun ladang usaha mampu berkontribusi bagi perekonomian dalam negeri. Fakta itu yang kini dilakoni dua bersaudara, Lee Boo-jin dan Lee Seo-hyun.
BACA JUGA- Gocek Indonesia, Tesla Tergiur Rayuan Maut India
Keduanya merupakan putri mantan bos perusahaan Samsung Group, Lee Kun-hee. Perusahaan raksasa asal Korea Selatan (Korsel) ini adalah kelompok usaha dengan anak bisnis mencapai 70 perusahaan. BACA JUGA - Yamaha BW's 125 Resmi Hadir, Ini Detail Tampang dan Teknologinya
Nilai dari grup bisnis ini ditaksir mencapai seperlima dari produk domestik bruto (PDB) Korsel. Meski kedua wanita cantik ini tidak membangun sumber kekayaannya dari nol, kinerja mereka turut meningkatkan pendapatan perusahaan keluarga.
Putri tertua Kun-hee, Boo-jin, menjadi anak pertama yang dipercaya memimpin rapat pemegang saham pada Maret 2012. Bahkan, peraih gelar sarjana seni dari Universitas Yonsei Korsel ini sudah diberi tanggung jawab menjabat presiden direktur Samsung sejak 9 Desember 2010.
Dia merupakan perempuan pertama yang berada di posisi puncak perusahaan raksasa telekomunikasi nomor dua di dunia (peringkat pertama Apple).
“Promosi kami bertujuan menempatkan orang-orang baru yang penuh dengan pikiran inovatif dan dapat mewujudkan visi Samsung, serta juga mempromosikan mereka yang telah membantu menciptakan pertumbuhan perusahaan,” kata Wakil Presiden Eksekutif dari Tim Komunikasi Samsung Rhee In-yong dalam acara promosi kedua anak Kun-hee, Boo-jin dan Lee Jae-yong, dikutip dari Asiaonenews, beberapa waktu lalu.
Ibu satu anak ini sebelumnya juga dipercaya menduduki CEO Hotel The Shilla dan Samsung Everland, sebuah taman hiburan yang masih satu grup dengan Samsung. Kecerdasannya membuat inovasi dan konsolidasi di internal beberapa perusahaan yang dipegangnya tumbuh pesat.
Pada era modern seperti sekarang, tidak sedikit perempuan yang terjun di dunia bisnis. Kiprah mereka membangun ladang usaha mampu berkontribusi bagi perekonomian dalam negeri. Fakta itu yang kini dilakoni dua bersaudara, Lee Boo-jin dan Lee Seo-hyun.
BACA JUGA- Gocek Indonesia, Tesla Tergiur Rayuan Maut India
Keduanya merupakan putri mantan bos perusahaan Samsung Group, Lee Kun-hee. Perusahaan raksasa asal Korea Selatan (Korsel) ini adalah kelompok usaha dengan anak bisnis mencapai 70 perusahaan. BACA JUGA - Yamaha BW's 125 Resmi Hadir, Ini Detail Tampang dan Teknologinya
Nilai dari grup bisnis ini ditaksir mencapai seperlima dari produk domestik bruto (PDB) Korsel. Meski kedua wanita cantik ini tidak membangun sumber kekayaannya dari nol, kinerja mereka turut meningkatkan pendapatan perusahaan keluarga.
Putri tertua Kun-hee, Boo-jin, menjadi anak pertama yang dipercaya memimpin rapat pemegang saham pada Maret 2012. Bahkan, peraih gelar sarjana seni dari Universitas Yonsei Korsel ini sudah diberi tanggung jawab menjabat presiden direktur Samsung sejak 9 Desember 2010.
Dia merupakan perempuan pertama yang berada di posisi puncak perusahaan raksasa telekomunikasi nomor dua di dunia (peringkat pertama Apple).
“Promosi kami bertujuan menempatkan orang-orang baru yang penuh dengan pikiran inovatif dan dapat mewujudkan visi Samsung, serta juga mempromosikan mereka yang telah membantu menciptakan pertumbuhan perusahaan,” kata Wakil Presiden Eksekutif dari Tim Komunikasi Samsung Rhee In-yong dalam acara promosi kedua anak Kun-hee, Boo-jin dan Lee Jae-yong, dikutip dari Asiaonenews, beberapa waktu lalu.
Ibu satu anak ini sebelumnya juga dipercaya menduduki CEO Hotel The Shilla dan Samsung Everland, sebuah taman hiburan yang masih satu grup dengan Samsung. Kecerdasannya membuat inovasi dan konsolidasi di internal beberapa perusahaan yang dipegangnya tumbuh pesat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda