Mengenal Afrig Wasiso, Pendiri Santara yang Dekat dengan UMKM
Selasa, 24 November 2020 - 05:00 WIB
JAKARTA - Nama Afrig Wasiso belakangan sering diperbincangkan di kalangan pebisnis dan UMKM . Pemuda yang kerap disapa “Guru Scale Up” ini mendapat banyak sorotan setelah menuliskan buku berjudul Scale Up Kitab 1 .
Buku ini menceritakan secara detail bagaimana sosok pemuda inspiratif ini membangun 11 bisnis di sektor yang berbeda, hingga keluar dari zona usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) .
Buku yang diterbitkan oleh PT Aksoro Sabda Nusantara ini mendapat banyak respons positif dari masyarakat sampai tokoh-tokoh terkenal seperti pebisnis dan motivator, Merry Riana. “Topiknya lengkap dari memilih produk, tips marketing, operation, finance, sampai membangun tim milenial yang produktif, loyal, dan juga happy. Penulisnya menguraikan langkah satu per satu, sehingga kita tinggal mengikuti step-step-nya saja,” puji Merry Riana. (Baca juga: BI Optimistis Milenial Jadi Kekuatan Baru UMKM )
Selain menuliskan “rahasia dapur” membangun bisnis dalam Buku Scale Up, ternyata Afrig Wasiso juga banyak berkontribusi dalam industri UMKM dengan berbagai cara.
Apa saja kontribusi dan nilai yang bisa kita ambil dari sosok Afrig Wasiso? Pertama, mempermudah UMKM mendapatkan dana investasi. Dia adalah salah satu pendiri Santara, Equity Crowdfunding Pertama di Indonesia yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Santara hadir untuk membantu UKM mendapatkan suntikan dana. Startup ini juga menjadi wadah bagi orang-orang untuk berinvestasi di UKM dengan aman dan terpercaya.
Kedua, membuka lapangan pekerjaan. Sejalan dengan yang dituliskannya dalam Buku Scale Up, Afrig Wasiso juga aktif menjadi CEO Inspira Group. Dengan 7 unit bisnis yang ada di dalamnya, Inspira Group mempekerjakan ratusan karyawan yang bergerak di sektor yang berbeda-beda.
Ketiga, prestasi Afrig Wasiso mengalir bersamaan dengan kariernya sebagai pengusaha. Pada 2019, dia berhasil meraih Facebook for Business Brand Ambassador for Asia Pacific Region dari Facebook atas pencapaiannya di salah satu unit bisnis yang dipimpinnya, ID Photobook. Selain itu, Afrig juga pernah mendapatkan Hewlett Packard (HP) Indigo Innovation Award -Asia Pacific di tahun yang sama.
Keempat, hidup sederhana dan terus belajar. Afrig mengaku tidak suka menghabiskan uang untuk hal-hal konsumtif. Karena itu, dia lebih suka hidup minimalis menggunakan uangnya untuk aset-aset produktif. (Baca juga: Pasang Spanduk Tolak Kedatangan Habib Rizieq, Dua Pemuda Diamankan )
Dia juga seseorang yang selalu memperkaya diri dengan ilmu. Semua orang harus selalu improve karena advantage itu selalu didapat oleh orang yang selangkah di depan. "Saat kita di atas standar tapi tidak improve, lama-kelamaan standar bawah akan semakin naik dan kita tidak akan spesial lagi. Bekerja merupakan sebuah kehormatan dan meningkatkan kemampuan diri adalah sebuah kewajiban," pungkas Afrig.
Buku ini menceritakan secara detail bagaimana sosok pemuda inspiratif ini membangun 11 bisnis di sektor yang berbeda, hingga keluar dari zona usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) .
Buku yang diterbitkan oleh PT Aksoro Sabda Nusantara ini mendapat banyak respons positif dari masyarakat sampai tokoh-tokoh terkenal seperti pebisnis dan motivator, Merry Riana. “Topiknya lengkap dari memilih produk, tips marketing, operation, finance, sampai membangun tim milenial yang produktif, loyal, dan juga happy. Penulisnya menguraikan langkah satu per satu, sehingga kita tinggal mengikuti step-step-nya saja,” puji Merry Riana. (Baca juga: BI Optimistis Milenial Jadi Kekuatan Baru UMKM )
Selain menuliskan “rahasia dapur” membangun bisnis dalam Buku Scale Up, ternyata Afrig Wasiso juga banyak berkontribusi dalam industri UMKM dengan berbagai cara.
Apa saja kontribusi dan nilai yang bisa kita ambil dari sosok Afrig Wasiso? Pertama, mempermudah UMKM mendapatkan dana investasi. Dia adalah salah satu pendiri Santara, Equity Crowdfunding Pertama di Indonesia yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Santara hadir untuk membantu UKM mendapatkan suntikan dana. Startup ini juga menjadi wadah bagi orang-orang untuk berinvestasi di UKM dengan aman dan terpercaya.
Kedua, membuka lapangan pekerjaan. Sejalan dengan yang dituliskannya dalam Buku Scale Up, Afrig Wasiso juga aktif menjadi CEO Inspira Group. Dengan 7 unit bisnis yang ada di dalamnya, Inspira Group mempekerjakan ratusan karyawan yang bergerak di sektor yang berbeda-beda.
Ketiga, prestasi Afrig Wasiso mengalir bersamaan dengan kariernya sebagai pengusaha. Pada 2019, dia berhasil meraih Facebook for Business Brand Ambassador for Asia Pacific Region dari Facebook atas pencapaiannya di salah satu unit bisnis yang dipimpinnya, ID Photobook. Selain itu, Afrig juga pernah mendapatkan Hewlett Packard (HP) Indigo Innovation Award -Asia Pacific di tahun yang sama.
Keempat, hidup sederhana dan terus belajar. Afrig mengaku tidak suka menghabiskan uang untuk hal-hal konsumtif. Karena itu, dia lebih suka hidup minimalis menggunakan uangnya untuk aset-aset produktif. (Baca juga: Pasang Spanduk Tolak Kedatangan Habib Rizieq, Dua Pemuda Diamankan )
Dia juga seseorang yang selalu memperkaya diri dengan ilmu. Semua orang harus selalu improve karena advantage itu selalu didapat oleh orang yang selangkah di depan. "Saat kita di atas standar tapi tidak improve, lama-kelamaan standar bawah akan semakin naik dan kita tidak akan spesial lagi. Bekerja merupakan sebuah kehormatan dan meningkatkan kemampuan diri adalah sebuah kewajiban," pungkas Afrig.
(iqb)
tulis komentar anda