Ogah Elektrifikasi, 150 Dealer Umumkan Pisah dari General Motors
Selasa, 08 Desember 2020 - 15:00 WIB
JAKARTA - Sebanyak 150 dealer mobil Cadillac yang dijual di bawah grup General Motors (GM) akhirnya memutuskan berpisah. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil uang kompensasi yang disiapkan oleh GM sebesar USD500.000 atau setara Rp6,9 miliar sebagai tanda perpisahan karena tidak ikut revolusi mobil listrik yang dikibarkan CEO GM Marry Bara. (Baca juga : Puaskan Penggemar Nismo Bangkitkan Nissan Skyline GT-R Lama )
Diketahui beberapa waktu lalu GM memang memberikan deadline kepada seluruh dealer Cadillac agar menentukan sikap apakah ikut dengan revolusi elektrifikasi yang dikibarkan GM atau tidak. Mereka tidak main-main dengan rencana itu karena Chief Executive Officer (CEO) General Motors, Mary Barra mengatakan akan menyiapkan dana yang sangat besar untuk ambisi itu yakni sekitar USD27 milyar atau setara Rp378,2 triliun.
Mary Barra mengatakan nantinya mobil-mobil listrik buatan General Motors akan mengisi segmen mobil listrik dengan harga USD30.000 (Rp420,2 juta) hingga USD100.000 (Rp1,4 miliar). "Kami menginginkan semua orang bisa merasakan mobil listrik," ujar Mary Barra.
Ke-150 dealer Cadillac itu jadi korban pertama karena GM memang akan meluncurkan mobil listrik pertama Cadillac yakni Cadillac Lyriq pada 2022. Sejatinya Cadillac Lyriq akan dijual pada 2030 namun karena Marry Bara melakukan akselerasi otomatis peluncuran Cadillac Lyriq dipercepat jadi dua tahun lagi. (Baca juga : Daihatsu Tuyul Jadi Bukti Kei Car Pernah Ada di Indonesia )
Hanya saja jumlah dealer Cadillac itu tidak terlampau besar Situs Inside EV mengatakan 150 dealer itu hanya sedikit mengingat saat ini Cadillac memiliki 880 dealer di seluruh wilayah Amerika Serikat. Nah yang menarik menurut Inside EV seluruh dealer yang sepakat ikut revolusi listrik GM justru diwajibkan melakukan investasi sekitar USD200.000 atau setara Rp2,8 miliar. Investasi itu digunakan untuk penambahan infrastruktur pendukung perawatan berkala mobil listrik.
"Kami ingin bergerak cepat dan memastikan para dealer sudah siap dengan akselerasi ini. Tawaran ini merupakan pilihan bagi para dealer yang memang merasa tidak cocok dengan elektrifikasi," ujar Mahmoud Samara, vice president of Cadillac North America.
Diketahui beberapa waktu lalu GM memang memberikan deadline kepada seluruh dealer Cadillac agar menentukan sikap apakah ikut dengan revolusi elektrifikasi yang dikibarkan GM atau tidak. Mereka tidak main-main dengan rencana itu karena Chief Executive Officer (CEO) General Motors, Mary Barra mengatakan akan menyiapkan dana yang sangat besar untuk ambisi itu yakni sekitar USD27 milyar atau setara Rp378,2 triliun.
Mary Barra mengatakan nantinya mobil-mobil listrik buatan General Motors akan mengisi segmen mobil listrik dengan harga USD30.000 (Rp420,2 juta) hingga USD100.000 (Rp1,4 miliar). "Kami menginginkan semua orang bisa merasakan mobil listrik," ujar Mary Barra.
Ke-150 dealer Cadillac itu jadi korban pertama karena GM memang akan meluncurkan mobil listrik pertama Cadillac yakni Cadillac Lyriq pada 2022. Sejatinya Cadillac Lyriq akan dijual pada 2030 namun karena Marry Bara melakukan akselerasi otomatis peluncuran Cadillac Lyriq dipercepat jadi dua tahun lagi. (Baca juga : Daihatsu Tuyul Jadi Bukti Kei Car Pernah Ada di Indonesia )
Hanya saja jumlah dealer Cadillac itu tidak terlampau besar Situs Inside EV mengatakan 150 dealer itu hanya sedikit mengingat saat ini Cadillac memiliki 880 dealer di seluruh wilayah Amerika Serikat. Nah yang menarik menurut Inside EV seluruh dealer yang sepakat ikut revolusi listrik GM justru diwajibkan melakukan investasi sekitar USD200.000 atau setara Rp2,8 miliar. Investasi itu digunakan untuk penambahan infrastruktur pendukung perawatan berkala mobil listrik.
"Kami ingin bergerak cepat dan memastikan para dealer sudah siap dengan akselerasi ini. Tawaran ini merupakan pilihan bagi para dealer yang memang merasa tidak cocok dengan elektrifikasi," ujar Mahmoud Samara, vice president of Cadillac North America.
(wsb)
tulis komentar anda