Nissan Tidak Akan Memproduksi dan Menjual Mobil Listrik di Inggris
Senin, 21 Desember 2020 - 07:02 WIB
LONDON - Nissan Motor Co. mengumumkan tidak akan memproduksi mobil listri di salah satu pabrik terbesarnya di Inggris Raya karena kekhawatiran risiko Brexit. Nissan akan memfokuskan pengembanga mobil listrik di Eropa dan Jepang,
BACA JUGA - Sinovac Dibeli Indonesia, China Borong Vaksin COVID-19 Buatan Jerman dan Inggris
Juru bicara Nissan Azusa Momose mengatakan kendaraan SUV Ariya bertenaga baterai akan dibuat di fasilitas Nissan di Tochigi, Jepang untuk dikirim ke Eropa dan Amerika Serikat. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah
Dia mengatakan bahwa meskipun produsen mobil sedang mempertimbangkan untuk memproduksi model di Sunderland, Inggris, pabrik di sana tidak akan layak jika Inggris tidak dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa (UE).
Keputusan itu diambil setelah risiko yang ditimbulkan oleh Brexit menyebabkan industri mobil di Inggris jatuh. Pendaftaran mobil baru turun 27 persen bulan lalu dan hampir sepertiganya tahun ini.
"Jika negosiator dapat mencapai kesepakatan tentang kondisi perdagangan baru sebelum masa transisi Brexit berakhir pada 31 Desember, kendaraan dan komponen akan dikenakan tarif dan itu akan menjadi bencana bagi pabrik,'' tutur Azusa seperti dilansir dari Motor1
Menurut Azusa, pabrik Nissan di Sunderland dulu memproduksi lebih dari setengah juta kendaraan per tahun meskipun produksinya turun di bawah 350.000 unit per tahun dan diperkirakan akan lebih rendah pada tahun 2020.
Namun Nissan secara aktif memproduksi kendaraan baru dengan 12 model baru yang dijadwalkan dalam 18 bulan hingga November 2021.
BACA JUGA - Sinovac Dibeli Indonesia, China Borong Vaksin COVID-19 Buatan Jerman dan Inggris
Juru bicara Nissan Azusa Momose mengatakan kendaraan SUV Ariya bertenaga baterai akan dibuat di fasilitas Nissan di Tochigi, Jepang untuk dikirim ke Eropa dan Amerika Serikat. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah
Dia mengatakan bahwa meskipun produsen mobil sedang mempertimbangkan untuk memproduksi model di Sunderland, Inggris, pabrik di sana tidak akan layak jika Inggris tidak dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa (UE).
Keputusan itu diambil setelah risiko yang ditimbulkan oleh Brexit menyebabkan industri mobil di Inggris jatuh. Pendaftaran mobil baru turun 27 persen bulan lalu dan hampir sepertiganya tahun ini.
"Jika negosiator dapat mencapai kesepakatan tentang kondisi perdagangan baru sebelum masa transisi Brexit berakhir pada 31 Desember, kendaraan dan komponen akan dikenakan tarif dan itu akan menjadi bencana bagi pabrik,'' tutur Azusa seperti dilansir dari Motor1
Menurut Azusa, pabrik Nissan di Sunderland dulu memproduksi lebih dari setengah juta kendaraan per tahun meskipun produksinya turun di bawah 350.000 unit per tahun dan diperkirakan akan lebih rendah pada tahun 2020.
Namun Nissan secara aktif memproduksi kendaraan baru dengan 12 model baru yang dijadwalkan dalam 18 bulan hingga November 2021.
(wbs)
tulis komentar anda