Benarkah Mobil Sejuta Umat Kehilangan Peminat?
Sabtu, 23 Januari 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Penjualan mobil tahun 2020 menghasilkan kejutan dimana untuk pertama kalinya, setelah enam tahun terakhir, Honda Brio berhasil menjadi mobil terlaris mengalahkan mobil sejuta umat, Toyota Avanza.
Apakah ini jadi tanda bahwa segmen mobil Low MPV yang diisi oleh Toyota Avanza memang kehilangan peminat. Sebelum memvonis terlebih dulu, perlu diketahui Honda Brio menjadi yang terlaris berdasarkan catatan wholesale. Dalam hal ini wholesale adalah pengiriman unit mobil dari distributor ke dealer. Sebaliknya penjualan retail adalah penjualan dari dealer ke konsumen.
Nah dari data itulah diketahui jika Honda Brio merupakan mobil yang paling banyak dikirim dari distributor ke dealer. Total mencapai 40.879 unit. Jauh mengalahkan Toyota Avanza, yang ada di posisi ketiga dengan jumlah 35.754 unit.
Memang wholesale berbeda dengan retail. Hanya saja setidaknya pengiriman dari distributor ke dealer menggambarkan adanya permintaan yang cukup kuat yang diterima oleh dealer akan produk tersebut. Yang menarik adalah Honda Brio tidak hanya mengalahkan Toyota Avanza saja. Low MPV lainnya justru tiarap di tahun 2020.
Sebut saja Daihatsu Xenia, saudara kembar Toyota Avanza yang pada tahun 2020 hanya mengalami penjualan wholesale sebanyak 7.637 unit. Begitu juga dengan Suzuki Ertiga yang juga terjual wholesale sebanyak 7.516 unit. Begitu juga dengan Mitsubishi Xpander yang sempat digadang-gadang sebagai pesaing kuat Toyota Avanza. Mobil Low MPV andalan Mitsubishi itu justru hanya terjual sebanyak 26.362 unit secara wholesale.
Marketing and CR Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso membenarkan meredupnya penjualan Daihatsu Xenia yang terus turun. "Dari demand itu memang kalau dilihat 2020 itu menurun," kata Hendrayadi melalui acara virtual.
Menurutnya, penurunan penjualan Xenia tahun lalu imbas masyarakat tunda beli mobil baru di tengah Covid-19. Jika pun ada yang melakukan pembelian, Ia menyebut konsumen membeli mobil dengan harga yang lebih terjangkau seperti model Ayla atau Sigra. "Dibandingkan Sigra dan Ayla permintaan di cabang kami itu masih lebih bagus dari Xenia. Itu fakta hidupnya seperti itu," ujarnya.
Ayla merupakan mobil lima penumpang, sedangkan Sigra bermuatan tujuh penumpang. Kedua mobil ini masuk ke dalam kategori kendaraan ramah lingkungan harga terjangkau (Low Cost Green Car/LCGC). "Jadi ya mungkin kebutuhan masih MPV ada tapi mengingat income di 2020 ada penurunan jadi permintaan daya beli menurun. Akhirnya melakukan pembelian yang lebih terjangkau," ucap Hendrayadi.
Apakah ini jadi tanda bahwa segmen mobil Low MPV yang diisi oleh Toyota Avanza memang kehilangan peminat. Sebelum memvonis terlebih dulu, perlu diketahui Honda Brio menjadi yang terlaris berdasarkan catatan wholesale. Dalam hal ini wholesale adalah pengiriman unit mobil dari distributor ke dealer. Sebaliknya penjualan retail adalah penjualan dari dealer ke konsumen.
Nah dari data itulah diketahui jika Honda Brio merupakan mobil yang paling banyak dikirim dari distributor ke dealer. Total mencapai 40.879 unit. Jauh mengalahkan Toyota Avanza, yang ada di posisi ketiga dengan jumlah 35.754 unit.
Memang wholesale berbeda dengan retail. Hanya saja setidaknya pengiriman dari distributor ke dealer menggambarkan adanya permintaan yang cukup kuat yang diterima oleh dealer akan produk tersebut. Yang menarik adalah Honda Brio tidak hanya mengalahkan Toyota Avanza saja. Low MPV lainnya justru tiarap di tahun 2020.
Sebut saja Daihatsu Xenia, saudara kembar Toyota Avanza yang pada tahun 2020 hanya mengalami penjualan wholesale sebanyak 7.637 unit. Begitu juga dengan Suzuki Ertiga yang juga terjual wholesale sebanyak 7.516 unit. Begitu juga dengan Mitsubishi Xpander yang sempat digadang-gadang sebagai pesaing kuat Toyota Avanza. Mobil Low MPV andalan Mitsubishi itu justru hanya terjual sebanyak 26.362 unit secara wholesale.
Marketing and CR Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso membenarkan meredupnya penjualan Daihatsu Xenia yang terus turun. "Dari demand itu memang kalau dilihat 2020 itu menurun," kata Hendrayadi melalui acara virtual.
Menurutnya, penurunan penjualan Xenia tahun lalu imbas masyarakat tunda beli mobil baru di tengah Covid-19. Jika pun ada yang melakukan pembelian, Ia menyebut konsumen membeli mobil dengan harga yang lebih terjangkau seperti model Ayla atau Sigra. "Dibandingkan Sigra dan Ayla permintaan di cabang kami itu masih lebih bagus dari Xenia. Itu fakta hidupnya seperti itu," ujarnya.
Ayla merupakan mobil lima penumpang, sedangkan Sigra bermuatan tujuh penumpang. Kedua mobil ini masuk ke dalam kategori kendaraan ramah lingkungan harga terjangkau (Low Cost Green Car/LCGC). "Jadi ya mungkin kebutuhan masih MPV ada tapi mengingat income di 2020 ada penurunan jadi permintaan daya beli menurun. Akhirnya melakukan pembelian yang lebih terjangkau," ucap Hendrayadi.
tulis komentar anda