Ajaib, Mahasiswa Belanda Bikin Motor Berbahan Bakar Gas dari Rawa-rawa

Senin, 26 Juli 2021 - 23:00 WIB
Aksi Gijs Schalkx dengan motor buatannya bisa diakses lebih luas melalui situs pribadinya www.uitsloot.nl. Foto/Autoevolution.
BELANDA - Seorang inventor dan aktivis lingkungan asal Belanda, Gijs Schalkx membuat sepeda motor yang bisa digerakkan oleh bahan bakar metana yang dihasilkan dari gas yang terkumpul di rawa-rawa. Disebutkan Autoevolution, motor unik tersebut diberinama Uitsloot atau Sloot Motor. Sloot sendiri merupakan bahasa Belanda yang artinya parit.

Motor buatan Gijs Schalkx memang digerakkan dengan cara yang unik. Alih-alih menggunakan bahan bakar konvensional atau listrik, mahasiswa teknik salah satu universitas di Belanda itu malah mengkonversi motor konvensional menjadi motor yang digerakkan oleh gas metana.





Menariknya lagi gas metana tersebut justru dihasilkan dengan cara yang tidak biasa yakni mengumpulkan gas yang dihasilkan di rawa-rawa. Jadi agar motor itu dapat berjalan, Gijs Schalkx terlebih dulu harus pergi ke rawa-rawa atau minimal danau yang dekat dengannya kemudian mencari gas metana yang biasa dihasilkan di dua lingkungan itu.



Setelah terkumpul, gas itu kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tabung khusus. Setelahnya tabung itu kemudian disambungkan ke mesin motor Honda GX160. Autoevolution memang tidak menyebutkan proses apa yang dilakukan oleh Gijss Schalkx sehingga gas metana itu bisa menggerakkan motor tersebut. Dibutuhkan waktu 8 jalan agar gas metana itu terkumpul dan berproses agar siap jadi energi penggerak motor.



Yang pasti motor itu hanya mampu menempuh jarak 20 kilometer dalam keadaan tabung terisi penuh oleh gas metana. Agar tidak mogok di jalan Gijs Schalkx memasang pedal sepeda ke motor tersebut. Jadi ketika gas metana habis, pria gondrong itu tetap menjalankan motornya dengan cara mengayuh pedal.





Meski terkesan unik, Gijs Schalkx mengaku sangat bangga dengan motor buatannya itu. Dia mengatakan kendaraan listrik bukanlah kendaraan ramah lingkungan yang sebenarnya. Pasalnya jejak karbon yang dihasilkan oleh kendaraan listrik justru datang dari sumber energi listrik itu dibuat. Misalnya energi listrik yang diproduksi dengan batu bara atau minyak seperti yang dihasilkan di perusahaan listrik di berbagai negara.

"Mengendarai kendaraan listrik bukan berarti kamu keluar dari lingkaran karbon itu sendiri. Membuang uang untuk itu bukan suatu solusi, yang jadi masalah adalah kita. Maka kita yang perlu berubah," ujar Gijs Schalkx.
(wsb)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More