Fatal, Teknologi Otonom Tesla Deteksi Bulan Sebagai Lampu Lalu Lintas
loading...
Tesla meningkatkan teknologi otonom mobil mereka dengan fitur baru Full Self-Driving dengan berbagai kemampuan baru. Foto/IST
A
A
A
JAKARTA - Teknologi otonom Tesla yang selalu digembar-gemborkan oleh Elon Musk sebagai teknologi mobil otonom terbaik ternyata semakin diragukan. Setelah kerap membuat banyak pengguna mobil listrik itu kecelakaan, baru-baru ini seorang pengguna Tesla, Jordan Nelson mengungkapkan hal yang sangat unik.
Fitur otonom yang ada di mobil Tesla miliknya justru selalu mendeteksi Bulan sebagai lampu lalu lintas. Sepanjang perjalanan mobil Tesla miliknya selalu mendeteksi Bulan sebagai lampu lalu lintas yang tengah berwarna kuning. Alhasil mobil selalu diperintahkan untuk mengurangi kecepatan.
Dia bahkan mengunggah hal itu ke akun Twitter miliknya dan menyebut CEO Tesla Elon Musk akan keanehan tersebut. "Hey @elonmusk sepertinya tim kanu harus mengetahui hal ini mengenai sistem autopilot. Mobil ini mengira Bulan adalah lampu lalu lintas berwarna kuning dan memintanya untuk menurunkan kecepatan," tulis Jordan Nelson.
![Fatal, Teknologi Otonom Tesla Deteksi Bulan Sebagai Lampu Lalu Lintas]()
Sayangnya unggahan Jordan Nelson terlihat dihiraukan oleh Elon Musk. Hingga kini Elon Musk sama sekali tidak merespons keluhan tersebut. Hal ini ironis mengingat beberapa waktu lalu Elon Musk mengatakan teknologi otonom yang dimiliki Tesla adalah yang terbaik.
Tesla bahkan sudah menyiapkan teknologi Full Self-Driving baru dimana kemampuan otonom mobil Tesla semakin canggih. Teknologi itu bahkan bisa dinikmati dengan hanya membayar biaya bulanan sebesar USD199 atau setara Rp2,8 juta.
Dengan biaya bulanan itu pengguna Tesla kini bisa melakukan banyak hal seperti mengaktifkan Autopilot, yang sudah ada di mobil-mobil Tesla, Auto Lane Change, Autopark, Summon, Full Self-Driving Computer, dan Traffic Light and Stop Sign Control.
Fitur otonom yang ada di mobil Tesla miliknya justru selalu mendeteksi Bulan sebagai lampu lalu lintas. Sepanjang perjalanan mobil Tesla miliknya selalu mendeteksi Bulan sebagai lampu lalu lintas yang tengah berwarna kuning. Alhasil mobil selalu diperintahkan untuk mengurangi kecepatan.
Dia bahkan mengunggah hal itu ke akun Twitter miliknya dan menyebut CEO Tesla Elon Musk akan keanehan tersebut. "Hey @elonmusk sepertinya tim kanu harus mengetahui hal ini mengenai sistem autopilot. Mobil ini mengira Bulan adalah lampu lalu lintas berwarna kuning dan memintanya untuk menurunkan kecepatan," tulis Jordan Nelson.
Sayangnya unggahan Jordan Nelson terlihat dihiraukan oleh Elon Musk. Hingga kini Elon Musk sama sekali tidak merespons keluhan tersebut. Hal ini ironis mengingat beberapa waktu lalu Elon Musk mengatakan teknologi otonom yang dimiliki Tesla adalah yang terbaik.
Tesla bahkan sudah menyiapkan teknologi Full Self-Driving baru dimana kemampuan otonom mobil Tesla semakin canggih. Teknologi itu bahkan bisa dinikmati dengan hanya membayar biaya bulanan sebesar USD199 atau setara Rp2,8 juta.
Dengan biaya bulanan itu pengguna Tesla kini bisa melakukan banyak hal seperti mengaktifkan Autopilot, yang sudah ada di mobil-mobil Tesla, Auto Lane Change, Autopark, Summon, Full Self-Driving Computer, dan Traffic Light and Stop Sign Control.
(wsb)
Lihat Juga :
