China Ingin Satukan 300 Perusahaan Mobil Listrik
Kamis, 16 September 2021 - 10:02 WIB
JAKARTA - Wujudkan mobil listrik murah, China ingin semua perusahaan mobil listrik di China bersatu. Tercatat di China ada 300 manufaktur kendaraan listrik (EV) yang masih aktif memproduksi kendaraan listrik.
Seperti dilansir dari Autonews Kamis (16/9/2021), menurut Menteri Teknologi Informasi dan Industri China, Xiao Yaqing menjelaskan angka 300 itu terlalu banyak, dengan sebagian besar dari mereka adalah perusahaan berkapasitas kecil, di mana pemerintah kini mendorong upaya merger atau restrukturisasi di sektor EV.
Pemerintah China saat ini sedang menguraikan pedoman untuk mengontrol kelebihan kapasitas dalam menyalurkan sumber daya ke pusat produksi utama.
Bahkan, pemerintah kemungkinan juga akan menetapkan tingkat kapasitas produksi minimum untuk industri dan daerah, dan langkah ini akan mencegah pihak mana pun yang tidak memenuhi persyaratan tersebut untuk mendapatkan persetujuan proyek baru.
Sepanjang tahun 2020, pemerintah China telah menyalurkan sekitar 33 miliar Yuan dalam bentuk subsidi untuk mendorong pembelian kendaraan ramah lingkungan untuk jangka waktu lima tahun.
Faktanya, sebagian besar otoritas provinsi juga menawarkan pembebasan pajak dan insentif untuk mendorong produsen EV untuk mendirikan fasilitas di tempat mereka.
Misalnya, provinsi Jiangsu di utara Shanghai adalah rumah bagi 30 perusahaan otomotif tetapi kebanyakan dari mereka sudah bangkrut.
Selain dorongan untuk mengkonsolidasikan perusahaan EV, kementerian juga berupaya mengatasi kekurangan pasokan chip semikonduktor.
Baru-baru ini, tiga perusahaan distributor chip otomotif didenda karena menaikkan harga.
Seperti dilansir dari Autonews Kamis (16/9/2021), menurut Menteri Teknologi Informasi dan Industri China, Xiao Yaqing menjelaskan angka 300 itu terlalu banyak, dengan sebagian besar dari mereka adalah perusahaan berkapasitas kecil, di mana pemerintah kini mendorong upaya merger atau restrukturisasi di sektor EV.
Pemerintah China saat ini sedang menguraikan pedoman untuk mengontrol kelebihan kapasitas dalam menyalurkan sumber daya ke pusat produksi utama.
Bahkan, pemerintah kemungkinan juga akan menetapkan tingkat kapasitas produksi minimum untuk industri dan daerah, dan langkah ini akan mencegah pihak mana pun yang tidak memenuhi persyaratan tersebut untuk mendapatkan persetujuan proyek baru.
Sepanjang tahun 2020, pemerintah China telah menyalurkan sekitar 33 miliar Yuan dalam bentuk subsidi untuk mendorong pembelian kendaraan ramah lingkungan untuk jangka waktu lima tahun.
Faktanya, sebagian besar otoritas provinsi juga menawarkan pembebasan pajak dan insentif untuk mendorong produsen EV untuk mendirikan fasilitas di tempat mereka.
Misalnya, provinsi Jiangsu di utara Shanghai adalah rumah bagi 30 perusahaan otomotif tetapi kebanyakan dari mereka sudah bangkrut.
Selain dorongan untuk mengkonsolidasikan perusahaan EV, kementerian juga berupaya mengatasi kekurangan pasokan chip semikonduktor.
Baru-baru ini, tiga perusahaan distributor chip otomotif didenda karena menaikkan harga.
(wbs)
tulis komentar anda