Hyundai Bangun Laboratorium Keselamatan Rp714,7 Miliar Konsekuensi Recall Mobil
Senin, 14 Februari 2022 - 10:38 WIB
AMERIKA SERIKAT - Hyundai dan KIA membangun laboratorium keselamatan senilai USD50 juta atau setara Rp714,7 miliar. Laboratorium itu konsekuensi dari tingginya jumlah mobil Hyundai dan KIA yang kena recall.
Laboratorium yang punya nama lengkap Safety Test and Investigation Laboratory (STIL) itu berdiri di Michigan, Amerika Serikat. Fasilitas itu nantinya akan bekerja secara penuh di 2023.
Laboratorium itu dilengkapi dengan berbagai sistem pengujian. Mulai dari trek pengujian khusus, laboratorium baterai voltase tinggi hingga ruangan investigasi kecelakaan.
"Fasilitas itu selaras dengan komitmen Hyundai pada keselamatan berkendaraan, upaya pencegahan tabrakan yang melibatkan mobil, serta keselamatan dari pengguna," tulis keterangan resmi Hyundai.
Dilaporkan Carbuzz, fasilitas itu sendiri merupakan konsekwensi dari tingginya penarikan kembali mobil-mobil buatan Hyundai dan KIA. Pada 2020, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) atau Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat memerintahkan Hyundai dan KIA untuk membangun fasilitas khusus untuk pengujian mobil senilai USD25 juta atau mencapai Rp357,3 miliar.
Perintah itu dilakukan karena angka penarikan kembali mobil-mobil Hyundai dan KIA di Amerika Serikat sangat tinggi mencapai 1,6 juta unit. Jumlah penarikan itu terjadi pada mobil-mobil produksi 2010 hingga 2015.
Mematuhi perintah itu, Hyundai dan KIA justru langsung membangun fasilitas yang nilainya dua kali lipat dari keinginan NHTSA. “Dengan kemampuan pengujian dan investigasi tambahan , kami akan lebih memahami masalah kendaraan pelanggan, mengidentifikasi dan mengatasi cacat serta menganalisis sistem kendaraan secara lebih efisien dengan laboratorium kami sendiri di lokasi,” kata Brian Latouf dari Hyundai Motor Amerika Utara.
Laboratorium yang punya nama lengkap Safety Test and Investigation Laboratory (STIL) itu berdiri di Michigan, Amerika Serikat. Fasilitas itu nantinya akan bekerja secara penuh di 2023.
Laboratorium itu dilengkapi dengan berbagai sistem pengujian. Mulai dari trek pengujian khusus, laboratorium baterai voltase tinggi hingga ruangan investigasi kecelakaan.
"Fasilitas itu selaras dengan komitmen Hyundai pada keselamatan berkendaraan, upaya pencegahan tabrakan yang melibatkan mobil, serta keselamatan dari pengguna," tulis keterangan resmi Hyundai.
Dilaporkan Carbuzz, fasilitas itu sendiri merupakan konsekwensi dari tingginya penarikan kembali mobil-mobil buatan Hyundai dan KIA. Pada 2020, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) atau Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat memerintahkan Hyundai dan KIA untuk membangun fasilitas khusus untuk pengujian mobil senilai USD25 juta atau mencapai Rp357,3 miliar.
Perintah itu dilakukan karena angka penarikan kembali mobil-mobil Hyundai dan KIA di Amerika Serikat sangat tinggi mencapai 1,6 juta unit. Jumlah penarikan itu terjadi pada mobil-mobil produksi 2010 hingga 2015.
Mematuhi perintah itu, Hyundai dan KIA justru langsung membangun fasilitas yang nilainya dua kali lipat dari keinginan NHTSA. “Dengan kemampuan pengujian dan investigasi tambahan , kami akan lebih memahami masalah kendaraan pelanggan, mengidentifikasi dan mengatasi cacat serta menganalisis sistem kendaraan secara lebih efisien dengan laboratorium kami sendiri di lokasi,” kata Brian Latouf dari Hyundai Motor Amerika Utara.
(wsb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda