Mobil Listrik Hyundai yang Akan Diproduksi di Indonesia Punya Baterai Baru
Selasa, 15 Februari 2022 - 16:00 WIB
JAKARTA - Mobil listrik Hyundai Ioniq 5, yang juga akan diproduksi di Indonesia, kini dilengkapi dengan baterai berkekuatan besar dan fitur lainnya. Pabrikan mobil asal Korea Selatan itu akan memberikan baterai baru dengan kemampuan 77,4 kWh.
Baterai itu sedikit lebih besar dibanding Hyundai Ioniq 5 yang saat ini sudah dijual di berbagai negara di dunia. Diketahui saat ini Hyundai memasarkan dua varian Hyundai Ioniq 45 dengan kekuatan baterai yang berbeda. Baterai 72,6 kWh dijual di wilayah Amerika Serikat. Lainnya, Hyundai Ioniq 5 dengan baterai 58 kWh di negara-negara Asia dan Eropa.
Nah, untuk baterai baru 77,4 kWh hanya akan dipasarkan di wilayah Eropa. Selebihnya untuk wilayah Asia masih tetap diberikan baterai 58 kWh.
Sayangnya Hyundai tidak menyebutkan berapa kemampuan jarak tempuh baterai baru itu.Namun bisa digambarkan dari kemampuan jarak tempuh Hyundai Ioniq 5 dengan baterai 72,6 kWh yang mencapai 481 kilometer. Artinya dengan baterai yang mencapai 77,4 kWh jaraknya bisa saja tembus 500 kilometer.
Tidak hanya baterai yang lebih besar, Hyundai juga memberikan fitur-fitur menarik lainnya. Misalnya sistem pengkondisian baterai yang bekerja secara otomatis mengatur temperatur yang ada di ruangan baterai. Pengaturan itu diyakini dapat menjaga performa baterai saat diisi ulang sekaligus durabilitas usia pakai.
Hyundai juga mengatakan Ioniq 5 akan dilengkapi dengan Smart Frequency Dampers (SFP). Komponen baru itu akan meningkatkan respons suspensi depan dan belakang untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Hanya saja Hyundai tidak menyebutkan apakah pengaturan itu dilakukan otomatis atau melalui pengaturan manual.
Bagian yang menarik adalah Hyundai Ioniq 5 dengan baterai baru itu juga bisa dilengkapi dengan Digital Side Mirror (DSM). Sesuai namanya spion digital itu berupa layar khusus yang ada di bagian dalam mobil dan menggantikan kaca spion tradisional.
Ada juga opsi Digital Center Mirror (DCM) yang tidak ubahnya seperti spion dalam mobil atau kabin mobil. Kerja DCM dilakukan melalui pemasangan kamera di bawah spoiler belakang. Kamera itu kemudian mengirimkan umpan video ke layar yang terintegrasi ke kaca spion kabin untuk tampilan panorama belakang mobil yang tidak terhalang.
Pembaruan ini memang tergolong sangat canggih. Hanya saja untuk sementara penyegaran itu dilakukan untuk pasar Indonesia. Hyundai Ioniq 5 juga rencananya akan dihadirkan dan diproduksi di Indonesia. Semoga saja Hyundai Motor Indonesia memasarkan model yang sama dengan di Eropa.
Baterai itu sedikit lebih besar dibanding Hyundai Ioniq 5 yang saat ini sudah dijual di berbagai negara di dunia. Diketahui saat ini Hyundai memasarkan dua varian Hyundai Ioniq 45 dengan kekuatan baterai yang berbeda. Baterai 72,6 kWh dijual di wilayah Amerika Serikat. Lainnya, Hyundai Ioniq 5 dengan baterai 58 kWh di negara-negara Asia dan Eropa.
Nah, untuk baterai baru 77,4 kWh hanya akan dipasarkan di wilayah Eropa. Selebihnya untuk wilayah Asia masih tetap diberikan baterai 58 kWh.
Sayangnya Hyundai tidak menyebutkan berapa kemampuan jarak tempuh baterai baru itu.Namun bisa digambarkan dari kemampuan jarak tempuh Hyundai Ioniq 5 dengan baterai 72,6 kWh yang mencapai 481 kilometer. Artinya dengan baterai yang mencapai 77,4 kWh jaraknya bisa saja tembus 500 kilometer.
Tidak hanya baterai yang lebih besar, Hyundai juga memberikan fitur-fitur menarik lainnya. Misalnya sistem pengkondisian baterai yang bekerja secara otomatis mengatur temperatur yang ada di ruangan baterai. Pengaturan itu diyakini dapat menjaga performa baterai saat diisi ulang sekaligus durabilitas usia pakai.
Hyundai juga mengatakan Ioniq 5 akan dilengkapi dengan Smart Frequency Dampers (SFP). Komponen baru itu akan meningkatkan respons suspensi depan dan belakang untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Hanya saja Hyundai tidak menyebutkan apakah pengaturan itu dilakukan otomatis atau melalui pengaturan manual.
Bagian yang menarik adalah Hyundai Ioniq 5 dengan baterai baru itu juga bisa dilengkapi dengan Digital Side Mirror (DSM). Sesuai namanya spion digital itu berupa layar khusus yang ada di bagian dalam mobil dan menggantikan kaca spion tradisional.
Ada juga opsi Digital Center Mirror (DCM) yang tidak ubahnya seperti spion dalam mobil atau kabin mobil. Kerja DCM dilakukan melalui pemasangan kamera di bawah spoiler belakang. Kamera itu kemudian mengirimkan umpan video ke layar yang terintegrasi ke kaca spion kabin untuk tampilan panorama belakang mobil yang tidak terhalang.
Pembaruan ini memang tergolong sangat canggih. Hanya saja untuk sementara penyegaran itu dilakukan untuk pasar Indonesia. Hyundai Ioniq 5 juga rencananya akan dihadirkan dan diproduksi di Indonesia. Semoga saja Hyundai Motor Indonesia memasarkan model yang sama dengan di Eropa.
(wsb)
tulis komentar anda