Industri Otomotif Kembali Bergeliat, JACCS MPM Pasang Target Besar
Rabu, 20 Juli 2022 - 09:33 WIB
JAKARTA - Industri otomotif yang kian bergeliat usai melandainya kasus Covid-19 pada 2022, hal ini mendorong PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (Perseroan) akan menghimpun dana melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap I Tahun 2022.
Perseroan berencana untuk menawarkan Obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp600 miliar. Hajimu Yukimoto, selaku Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia menjelaskan bahwa ini merupakan penerbitan Obligasi kedua Perseroan setelah penerbitan perdana pada tahun 2019, hal ini dilakukan sebagai strategi pendanaan Perseroan dalam melakukan diversifikasi sumber pendanaan.
Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu, Obligasi seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender, Obligasi seri B dengan jangka waktum3 (tiga) tahun, dan Obligasi seri C dengan jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi dan dijamin dengan jaminan khusus
berupa fidusia atas Piutang Lancar dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi yang terutang. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga Obligasi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 10 November 2022 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 20 Agustus 2023muntuk Seri A, tanggal 10 Agustus 2025 untuk Seri B dan tanggal 10 Agustus 2027 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan dari masing-masing seri pokok Obligasi.
Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dalam rangka penerbitan obligasi ini. “Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja, yaitu untuk kegiatan pembiayaan, sewa pembiayaan dan anjak piutang sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku”, ungkap Hajimu Yukimoto.
Industri pembiayaan masih memiliki prospek yang sangat baik terutama karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan mencatatkan kenaikan sebesar 3,69% di tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama didukung konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia yang masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN. Penjualan nasional mobil di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 887.202 unit sedangkan penjualan motor di Indonesia pada tahun 2021
mencapai 5.057.516 unit. Dalam masa transisi dari kondisi pandemi Covid-19 menuju pemulihan,
Perseroan berencana untuk menawarkan Obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp600 miliar. Hajimu Yukimoto, selaku Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia menjelaskan bahwa ini merupakan penerbitan Obligasi kedua Perseroan setelah penerbitan perdana pada tahun 2019, hal ini dilakukan sebagai strategi pendanaan Perseroan dalam melakukan diversifikasi sumber pendanaan.
Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu, Obligasi seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender, Obligasi seri B dengan jangka waktum3 (tiga) tahun, dan Obligasi seri C dengan jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi dan dijamin dengan jaminan khusus
berupa fidusia atas Piutang Lancar dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi yang terutang. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga Obligasi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 10 November 2022 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 20 Agustus 2023muntuk Seri A, tanggal 10 Agustus 2025 untuk Seri B dan tanggal 10 Agustus 2027 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan dari masing-masing seri pokok Obligasi.
Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dalam rangka penerbitan obligasi ini. “Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja, yaitu untuk kegiatan pembiayaan, sewa pembiayaan dan anjak piutang sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku”, ungkap Hajimu Yukimoto.
Industri pembiayaan masih memiliki prospek yang sangat baik terutama karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan mencatatkan kenaikan sebesar 3,69% di tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama didukung konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat.
Pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia yang masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN. Penjualan nasional mobil di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 887.202 unit sedangkan penjualan motor di Indonesia pada tahun 2021
mencapai 5.057.516 unit. Dalam masa transisi dari kondisi pandemi Covid-19 menuju pemulihan,
(wbs)
tulis komentar anda