Mengenal Kereta Api Mak Itam, Lokomotif Legendaris dari Tanah Minangkabau

Kamis, 19 Januari 2023 - 17:57 WIB
loading...
Mengenal Kereta Api...
Kereta Api Mak Itam merupakan lokomotif legendaris dari tanah Minangkabau. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Kereta Api Mak Itam merupakan lokomotif legendaris dari tanah Minangkabau. Saat ini Kereta Api tersebut kembali beroperasi sejak pemberhentian operasinya tahun 2014.

Nama Mak Itam berasal dari bahasa setempat yang berarti paman hitam. Nama tersebut diberikan karena tubuh yang dimiliki kereta ini berwarna hitam legam, serta terdapat asap pekat yang keluar dari cerobongnya.

Dikutip dari laman resmi KAI, bahwa kembalinya Mak itam ke jalur perkeretaapian Indonesia karena adanya kolaborasi antar BUMN yakni KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia.

Baca juga : Bangkitkan Lagi Kereta Legendaris Mak Itam, 4 BUMN Patungan Rp19 Miliar

Berbeda dengan jenis operasi sebelumnya, kini Mak Itam dioperasikan ke dalam bidang pariwisata di kota Sawahlunto dan sekitarnya. Peralihan penggunaan tersebut didukung oleh PT. KAI melalui Divisi Regional Sumatera Barat.

Sebelum menjadi kereta wisata, mak itam merupakan kereta yang sudah lama terbengkalai. Stasiun Sawahlunto menjadi rumah terakhir baginya setelah 50 tahun lamanya menarik batu bara serta gerbong penumpang yang beroperasi di Ombilin, Sawahlunto.

Mak itam menjadi penghuni Stasiun Sawahlunto bersamaan dengan lima gerbong tua miliknya. Stasiun Sawahlunto telah diresmikan menjadi Museum Kereta Api sejak tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Namun jauh sebelum berada di Stasiun Sawahlunto, tepatnya pada tahun 1988 atau pada saat PT. KAI masih bernama Perusahaan Jawatan Kereta Api, Mak Itam pernah berada di Ambarawa, Jawa Tengah.

Baca juga : 7 Cara Aman Melewati Perlintasan Kereta Ap i

Mak Itam pernah beristirahat di Museum Kereta Api Ambarawa yang terletak di Jawa Tengah. Ambarawa disebut sebagai museum pertama bagi Kereta Api Mak Itam.

Ketika dipindahkan dari Ambarawa ke Sawahlunto Kondisi dari Mak Itam masih layak untuk beroperasi. Ia telah menjadi salah satu dari tiga lokomotif uap di Indonesia yang mampu dioperasikan setelah lokomotif uap penarik kereta wisata rute Ambarawa-Bedono, lokomotif uap penarik Jaladara dan kereta wisata di dalam Kota Solo.

Lokomotif Mak Itam ini diberi nomor seri SSS 104-125 dan diproduksi oleh Esslingen di Jerman serta SLM di Swiss. Terhitung ada 22 unit lokomotif yang sudah beroperasi, dengan perincian SSS 104-112 dan 119-121 diproduksi oleh SLM, Swiss serta sisanya Esslingen, Jerman.

Pengadaan lokomotif oleh perusahaan Kereta Api Indonesia dilakukan pada tahun 1921, 1926, dan 1928. Hingga pasca-kemerdekaan Indonesia ada 17 lokomotif baru yang ditambahkan, sehingga total unit lokomotif ini adalah 39 unit.

Dikutip dari indonesia.go.id, Kereta Api Mak Itam merupakan lokomotif uap spesial. Hal ini dikarenakan kereta ini memiliki gigi yang dapat digunakan untuk melahap rute rel menanjak dan berkelok-kelok.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Cara Mengubah Jadwal...
Cara Mengubah Jadwal Tiket Kereta Api 2025
Syarat dan Cara Daftar...
Syarat dan Cara Daftar Mudik Gratis Kereta Api Jateng 2025
Inilah Jalur Kereta...
Inilah Jalur Kereta Terpanjang hingga Mencapai Ujung Dunia
Apakah Anda Pernah Tahu...
Apakah Anda Pernah Tahu Ban Bata? Berikut Sejarah Panjangnya
Alasan Beberapa Negara...
Alasan Beberapa Negara Termasuk Indonesia Gunakan Mobil Setir Kanan
KA BIAS Solo - Madiun...
KA BIAS Solo - Madiun Hari Ini Lengkap dengan Jadwal dan Harga
Daftar Rute dan Kereta...
Daftar Rute dan Kereta Api yang Dapat Diskon di KAI Expo 2024
Kecelakaan di Perlintasan...
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Hantui Pemudik, Benarkah Ulah Setan Budeg
China Siap Hadirkan...
China Siap Hadirkan Kereta yang Dapat Melaju Melebihi Kecepatan Suara
Rekomendasi
Biodata dan Agama Tevin...
Biodata dan Agama Tevin Farmer, Eks Juara Dunia yang Dirampok Kemenangannya
Lembaga Riset Bereaksi...
Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
Libur Lebaran, Polisi...
Libur Lebaran, Polisi Terapkan One Way Menuju Jalur Wisata Pantai Carita dan Anyer
Pelabuhan Bakauheni...
Pelabuhan Bakauheni Diberlakukan Skema Delay System untuk Atasi Kepadatan Arus Balik Lebaran
Kisah Malaikat yang...
Kisah Malaikat yang Dipatahkan Sayapnya karena Enggan Berselawat Nabi
Berita Terkini
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
31 menit yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
48 menit yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
18 jam yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
19 jam yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
20 jam yang lalu
Jakarta Ditinggal Jutaan...
Jakarta Ditinggal Jutaan Kendaraan: Arus Mudik Lebaran 2025 Pecahkan Rekor!
20 jam yang lalu
Infografis
Pendapatan Arab Saudi...
Pendapatan Arab Saudi dari Pelaksanaan Haji Rp248,2 Triliun Per Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved