Isuzu Muluskan Cuan Tambang di Kondisi Menantang
loading...
A
A
A
Hal itu diperlukan karena beban yang dibawa sangat berat. Belum lagi kondisi jalan yang superekstrem. Tuntutan itu yang membuat Hendri Guyjaya tertarik dengan Isuzu Giga 6x4. Pasalnya truk heavy duty itu memiliki kemampuan yang sangat ideal dalam mendukung bisnis mereka.
Dia mengatakan saat ini PT Pamapersada Nusantara memiliki 200 unit truk Isuzu . Ratusan truk itu ditugaskan untuk memindahkan tanah top soil atau bagian tanah teratas. "Dalam kondisi cuaca atau jalan seperti apapun tetap beroperasi, nyaris 24 jam sehari dan karena bolak-balik terus jarak tempuhnya bisa sangat jauh dalam seminggu," tambahnya.
Kerja keras tanpa henti tentu akan berdampak besar pada kondisi truk. Hendri Guyjaya mengatakan memang truk Isuzu terbukti tangguh dan juga telah memenusi regulasi emisi Euro 4. Hanya saja laboratorium alam jauh lebih kejam dari situlah dia melihat truk tangguh tidak cukup untuk melakukan bisnis tambang. Dibutuhkan juga layanan aftersales atau purna jual guna mencegah terjadinya downtime.
“Kalau bicara perspektif sebagai pengguna, pastinya kami mau alat yang bandel. Enggak sedikit-sedikit rusak. Kalau pun rusak, cepat diperbaiki,” harap Hendri Guyjaya.
Hal itu yang diberikan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), selaku produsen kendaraan niaga merek Isuzu di Indonesia. Menariknya layanan total purnajual itu justru hadir melalui pengalaman pahit. Moses G Kosasih, Bisnis Operation Division Head PT IAMI mengatakan bisnis tambang sebenarnya bukan hal baru buat mereka.
Sebelumnya mereka pernah menghadirkan Isuzu Borneo untuk memenuhi kebutuhan bisnis tambang. Sayangnya saat itu mereka hanya memberikan armada yang tangguh tanpa layanan aftersales yang menyeluruh.
“Kesalahan terbesar kami waktu itu adalah masuk ke segmen komunitas, termasuk batu bara tanpa mempertimbangkan pelayanan kepada konsumen di sisi aftersales. Jadi kami masuk lagi ke tambang setelah sekian tahun dan kami masuk melewati group (Astra), PAMA sendiri, karena kami menangani dan mencari yang terbaik,” ungkap Moses G Kosasih.
Moses G Kosasih menambahkan salah satu upaya yang sudah pihaknya lakukan dalam kerja sama ini yaitu menyediakan layanan aftersales bernama mechanic on site di lokasi penambangan. Berkat layanan itu pemilik trukdapat selalu memeriksakan kendaraan Isuzu yang digunakan.
Kehadiran mekanik di lokasi juga dapat memprediksi kira-kira kebutuhan aftersales atau part-part yang akan rusak segera itu apa. Alhasil potensi terjadinya downtime bisa diminimalisir.
Dia mengatakan saat ini PT Pamapersada Nusantara memiliki 200 unit truk Isuzu . Ratusan truk itu ditugaskan untuk memindahkan tanah top soil atau bagian tanah teratas. "Dalam kondisi cuaca atau jalan seperti apapun tetap beroperasi, nyaris 24 jam sehari dan karena bolak-balik terus jarak tempuhnya bisa sangat jauh dalam seminggu," tambahnya.
Kerja keras tanpa henti tentu akan berdampak besar pada kondisi truk. Hendri Guyjaya mengatakan memang truk Isuzu terbukti tangguh dan juga telah memenusi regulasi emisi Euro 4. Hanya saja laboratorium alam jauh lebih kejam dari situlah dia melihat truk tangguh tidak cukup untuk melakukan bisnis tambang. Dibutuhkan juga layanan aftersales atau purna jual guna mencegah terjadinya downtime.
“Kalau bicara perspektif sebagai pengguna, pastinya kami mau alat yang bandel. Enggak sedikit-sedikit rusak. Kalau pun rusak, cepat diperbaiki,” harap Hendri Guyjaya.
Hal itu yang diberikan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), selaku produsen kendaraan niaga merek Isuzu di Indonesia. Menariknya layanan total purnajual itu justru hadir melalui pengalaman pahit. Moses G Kosasih, Bisnis Operation Division Head PT IAMI mengatakan bisnis tambang sebenarnya bukan hal baru buat mereka.
Sebelumnya mereka pernah menghadirkan Isuzu Borneo untuk memenuhi kebutuhan bisnis tambang. Sayangnya saat itu mereka hanya memberikan armada yang tangguh tanpa layanan aftersales yang menyeluruh.
“Kesalahan terbesar kami waktu itu adalah masuk ke segmen komunitas, termasuk batu bara tanpa mempertimbangkan pelayanan kepada konsumen di sisi aftersales. Jadi kami masuk lagi ke tambang setelah sekian tahun dan kami masuk melewati group (Astra), PAMA sendiri, karena kami menangani dan mencari yang terbaik,” ungkap Moses G Kosasih.
Moses G Kosasih menambahkan salah satu upaya yang sudah pihaknya lakukan dalam kerja sama ini yaitu menyediakan layanan aftersales bernama mechanic on site di lokasi penambangan. Berkat layanan itu pemilik trukdapat selalu memeriksakan kendaraan Isuzu yang digunakan.
Kehadiran mekanik di lokasi juga dapat memprediksi kira-kira kebutuhan aftersales atau part-part yang akan rusak segera itu apa. Alhasil potensi terjadinya downtime bisa diminimalisir.