Bos BMW Akui China Banyak Menginspirasi Mobil Jerman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen mobil Jerman ternyata mulai menganggap serius kemampuan mobil-mobil China. Baru-baru ini di ajang Shanghai Auto Show 2023, berbagai pabrikan mobil Jerman tampil all out menandingi mobil-mobil dari China.
Di ajang itu CEO BMW Oliver Zipse bahkan mengatakan saat ini industri mobil China sangat luar biasa. Berbagai mobil yang dibuat di China, baik konvensional dan listrik, selalu menawarkan terobosan dan teknologi baru.
Hal itu justru menurut Oliver Zipse dimanfaatkan oleh pabrikan mobil Jerman untuk mempelajarinya. "Banyak fitur-fitur yang ada di mobil kami justru terinspirasi dari mobil China," ujar Oliver Zipse.
Dia mengatakan hal itu terjadi karena kemampuan pabrikan mobil China memimpin transisi mobil konvensional ke mobil listrik . Hal itu sama seperti saat China mempelajari pabrikan mobil Jerman yang sangat maju dalam bisnis mobil konvensional.
"Sekarang pabrikan mobil Jerman mempelajari apa yang sudah dilakukan China dalam mengembangkan mobil listrik," jelas Oliver Zipse.
Dari sisi penjualan, mobil-mobil listrik China memang sangat dominan. Perusahaan mobil China, BYD, saat ini merupakan penjual mobil listrik kedua paling laris di dunia.
Diketahui BYD sukses mengirimkan sebanyak 329.011 mobil listrik ke seluruh dunia pada 2022. Total penjualan mobil listrik dari empat merek Jerman, Mercedes-Benz, BMW, Audi, dan Volkswagen, justru tidak mampu menyamai penjualan mobil listrik BYD tahun lalu.
Jadi memang mau tidak mau perusahaan mobil Jerman harus meniru apa yang sudah dilakukan pabrikan mobil China. "Jika mereka (Jerman-red) masih keras kepala maka mereka akan ditinggalkan," ujar Feng Xinya, Presiden GAC Group.
Di ajang itu CEO BMW Oliver Zipse bahkan mengatakan saat ini industri mobil China sangat luar biasa. Berbagai mobil yang dibuat di China, baik konvensional dan listrik, selalu menawarkan terobosan dan teknologi baru.
Hal itu justru menurut Oliver Zipse dimanfaatkan oleh pabrikan mobil Jerman untuk mempelajarinya. "Banyak fitur-fitur yang ada di mobil kami justru terinspirasi dari mobil China," ujar Oliver Zipse.
Dia mengatakan hal itu terjadi karena kemampuan pabrikan mobil China memimpin transisi mobil konvensional ke mobil listrik . Hal itu sama seperti saat China mempelajari pabrikan mobil Jerman yang sangat maju dalam bisnis mobil konvensional.
"Sekarang pabrikan mobil Jerman mempelajari apa yang sudah dilakukan China dalam mengembangkan mobil listrik," jelas Oliver Zipse.
Dari sisi penjualan, mobil-mobil listrik China memang sangat dominan. Perusahaan mobil China, BYD, saat ini merupakan penjual mobil listrik kedua paling laris di dunia.
Diketahui BYD sukses mengirimkan sebanyak 329.011 mobil listrik ke seluruh dunia pada 2022. Total penjualan mobil listrik dari empat merek Jerman, Mercedes-Benz, BMW, Audi, dan Volkswagen, justru tidak mampu menyamai penjualan mobil listrik BYD tahun lalu.
Jadi memang mau tidak mau perusahaan mobil Jerman harus meniru apa yang sudah dilakukan pabrikan mobil China. "Jika mereka (Jerman-red) masih keras kepala maka mereka akan ditinggalkan," ujar Feng Xinya, Presiden GAC Group.