Mengapa Mesin Bus Tidak Dimatikan saat Berhenti Istirahat dalam Perjalanan Mudik?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian masyarakat memilih bus sebagai moda transportasi untuk mudik alias pulang ke kampung halaman di Lebaran 2023 . Bagi mereka yang terbiasa jadi penumpang bus jarak jauh, tentu sadar akan fakta ini: mesin bus terus menyala meski sedang istirahat dan tidak ada penumpang. Tapi mengapa? Bukankah mesin yang menyala bikin boros?
Direktur Utama PO SAN Kurnia Lesani Adnan mengatakan, ada beberapa alasan mengapa bus tidak mematikan mesin saat berhenti istirahat, terutama bus AC.
Dia menjelaskan bahwa salah satu alasannya adalah demi kenyamanan penumpang.
“Alasan yang paling umum agar penumpang tidak engap. Kalau bus AC dimatikan mesinnya, otomatis AC juga dimatikan. Meski hanya 30 menit, pasti akan terasa panas dan pengap di dalam kabin,” kata pria yang akrab disapa Sani itu kepada SINDONews.
“Berbeda dengan bus yang tidak menggunakan AC. Biasanya busnya ada jendela yang bisa dibuka jadi udara bisa masuk. Kalau bus AC jendelanya tertutup semua. Intinya ini untuk kenyamanan penumpang,” tambahnya.
Sebab, ada beberapa sistem mekanis yang harus dipastikan berada dalam batas aman untuk bus bisa berjalan.
“Mesin bus harus nyala minimal 30 menit sebelum berjalan. Kita harus memastikan tekanan angin untuk pengereman ada di angka normal. Ini demi keamanan penumpang dan pengguna jalan lain,” ujar Sani.
Ini juga yang menjadi alasan bus tidak mematikan mesin saat sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) Solar. Sani menegaskan bus relatif aman dan belum ada catatan kebakaran yang diakibatkan mesin bus menyala ketimbang mobil pribadi atau sepeda motor.
“Bus ini kan menggunakan mesin diesel yang cara kerjanya itu memanfaatkan tekanan udara, berbeda dengan mobil bensin yang menggunakan pemantik api. Jadi, menurut saya ini lebih aman saat mesin tidak dimatikan,” ujar Sani.
Selain itu, menurutnya, bus modern mesinnya di belakang dan tangki bahan bakar ada di depan atau tengah. Jaraknya cukup jauh jadi aman saat pengisian BBM. Meski mesin di depan, tangkinya itu ada di tengah,”tambahnya.
Direktur Utama PO SAN Kurnia Lesani Adnan mengatakan, ada beberapa alasan mengapa bus tidak mematikan mesin saat berhenti istirahat, terutama bus AC.
Dia menjelaskan bahwa salah satu alasannya adalah demi kenyamanan penumpang.
“Alasan yang paling umum agar penumpang tidak engap. Kalau bus AC dimatikan mesinnya, otomatis AC juga dimatikan. Meski hanya 30 menit, pasti akan terasa panas dan pengap di dalam kabin,” kata pria yang akrab disapa Sani itu kepada SINDONews.
“Berbeda dengan bus yang tidak menggunakan AC. Biasanya busnya ada jendela yang bisa dibuka jadi udara bisa masuk. Kalau bus AC jendelanya tertutup semua. Intinya ini untuk kenyamanan penumpang,” tambahnya.
Harus Menyala 30 Menit Sebelum Jalan
Tapi, ada alasan lain mengapa bus tidak mematikan mesin saat berhenti istirahat. Menurut Sani, bus tidak sama seperti mobil pribadi. Apalagi sepeda motor yang bisa langsung digunakan saat mesin dinyalakan.Sebab, ada beberapa sistem mekanis yang harus dipastikan berada dalam batas aman untuk bus bisa berjalan.
“Mesin bus harus nyala minimal 30 menit sebelum berjalan. Kita harus memastikan tekanan angin untuk pengereman ada di angka normal. Ini demi keamanan penumpang dan pengguna jalan lain,” ujar Sani.
Ini juga yang menjadi alasan bus tidak mematikan mesin saat sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) Solar. Sani menegaskan bus relatif aman dan belum ada catatan kebakaran yang diakibatkan mesin bus menyala ketimbang mobil pribadi atau sepeda motor.
“Bus ini kan menggunakan mesin diesel yang cara kerjanya itu memanfaatkan tekanan udara, berbeda dengan mobil bensin yang menggunakan pemantik api. Jadi, menurut saya ini lebih aman saat mesin tidak dimatikan,” ujar Sani.
Selain itu, menurutnya, bus modern mesinnya di belakang dan tangki bahan bakar ada di depan atau tengah. Jaraknya cukup jauh jadi aman saat pengisian BBM. Meski mesin di depan, tangkinya itu ada di tengah,”tambahnya.
(dan)