Jangan Senang Dulu, Bau Mobil Baru Ternyata Berpotensi Timbulkan Kanker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang sangat senang dengan bau dari mobil baru . Mereka bahkan berupaya sebisa mungkin agar bau mobil baru itu tetap dipertahankan selama mungkin.
Padahal studi menyebutkan bau itu justru bisa menimbulkan kanker. Beijing Institute of Technology justru mengatakan bau mobil baru justru disebabkan oleh reaksi kimia tertentu. Sayangnya reaksi kimia itu bersifat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker .
Hal itu didasarkan pada penelitian 12 hari terhadap mobil-mobil baru. Selama 12 hari mereka menganalisa tingkat bahan kimia atau senyawa organik volatil yang menguap di kabin mobil baru.
Disebutkan Science Direct senyawa organik volatil dapat dikeluarkan oleh bahan kulit, plastik, dan perangkat vinil seperti perekat, sealant, dan pembersih kaca. Semua komponen itu diketahui ada di bagian interior mobil.
Penelitian tersebut memang tidak secara langsung membahas masalah kesehatan yang terkait dengan penghuni mobil yang terpapar bahan kimia organik. Hanya saja tim peneliti mengatakan bahwa senyawa tersebut dapat terus menguap setelah periode pengujian 12 hari berpotensi menghadirkan risiko jangka panjang.
"Risiko pelepasan bahan kimia dapat meningkat karena interior mobil semakin panas, seperti saat diparkir di bawah sinar matahari dalam waktu lama," sebut Haimei Wang dari Beijing Institute of Technology.
Ini bukan pertama kalinya bau mobil baru dikaitkan dengan penyakit. Pada 2016, peneliti CSIRO Australia menemukan tingkat emisi beracun yang tinggi pada mobil baru setidaknya enam bulan setelah mereka meninggalkan ruangan showroom atau dealer.
Tingkat senyawa organik volatil yang dipancarkan juga ditemukan cukup menyebabkan kantuk dan kelesuan pada orang yang hanya menghabiskan waktu 10 menit di dalam mobil baru. Selain itu racun tertentu sebelumnya dikaitkan dengan kanker dan kelainan janin.
Dalam ulasan studi terbaru di Science Media Center, Oliver Jones, Profesor Kimia di Universitas RMIT di Melbourne, mengatakan temuan terbaru mendukung penelitian sebelumnya tentang bau mobil baru, meskipun tidak ada bukti pasti dosis bahan kimia yang menguap di tes akan menyebabkan kanker.
“Bau mobil baru bukannya tanpa risiko. Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa bagi sebagian orang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti pusing, mual, dan sesak napas,” kata Oiver Jones.
"Amannya, bau mobil baru yang terbaik mungkin tidak mengeluarkan bau khusus," jelasnya lagi.
Padahal studi menyebutkan bau itu justru bisa menimbulkan kanker. Beijing Institute of Technology justru mengatakan bau mobil baru justru disebabkan oleh reaksi kimia tertentu. Sayangnya reaksi kimia itu bersifat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker .
Hal itu didasarkan pada penelitian 12 hari terhadap mobil-mobil baru. Selama 12 hari mereka menganalisa tingkat bahan kimia atau senyawa organik volatil yang menguap di kabin mobil baru.
Disebutkan Science Direct senyawa organik volatil dapat dikeluarkan oleh bahan kulit, plastik, dan perangkat vinil seperti perekat, sealant, dan pembersih kaca. Semua komponen itu diketahui ada di bagian interior mobil.
Penelitian tersebut memang tidak secara langsung membahas masalah kesehatan yang terkait dengan penghuni mobil yang terpapar bahan kimia organik. Hanya saja tim peneliti mengatakan bahwa senyawa tersebut dapat terus menguap setelah periode pengujian 12 hari berpotensi menghadirkan risiko jangka panjang.
"Risiko pelepasan bahan kimia dapat meningkat karena interior mobil semakin panas, seperti saat diparkir di bawah sinar matahari dalam waktu lama," sebut Haimei Wang dari Beijing Institute of Technology.
Ini bukan pertama kalinya bau mobil baru dikaitkan dengan penyakit. Pada 2016, peneliti CSIRO Australia menemukan tingkat emisi beracun yang tinggi pada mobil baru setidaknya enam bulan setelah mereka meninggalkan ruangan showroom atau dealer.
Tingkat senyawa organik volatil yang dipancarkan juga ditemukan cukup menyebabkan kantuk dan kelesuan pada orang yang hanya menghabiskan waktu 10 menit di dalam mobil baru. Selain itu racun tertentu sebelumnya dikaitkan dengan kanker dan kelainan janin.
Dalam ulasan studi terbaru di Science Media Center, Oliver Jones, Profesor Kimia di Universitas RMIT di Melbourne, mengatakan temuan terbaru mendukung penelitian sebelumnya tentang bau mobil baru, meskipun tidak ada bukti pasti dosis bahan kimia yang menguap di tes akan menyebabkan kanker.
“Bau mobil baru bukannya tanpa risiko. Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa bagi sebagian orang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti pusing, mual, dan sesak napas,” kata Oiver Jones.
"Amannya, bau mobil baru yang terbaik mungkin tidak mengeluarkan bau khusus," jelasnya lagi.
(wsb)