Mengenal Teknologi Ban Tanpa Angin, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teknologi ban tanpa angin menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Ide terkait pembuatan ban ini disebut telah muncul sejak beberapa waktu lalu dan pengembangannya masih terus dilakukan sampai sekarang.
Memasuki tahun 2023, telah banyak alat canggih yang berhasil diproduksi dan menjadi favorit masyarakat. Sebut saja seperti ponsel tahan air, ponsel lipat, dan lainnya. Di samping itu, terdapat ide pengembangan lain yang tak kalah menariknya, yakni ban tanpa angin.
Mengutip laman Auto Express, ban tanpa angin merupakan desain baru yang revolusioner untuk menghilangkan ketergantungan ban terisi udara. Disebut juga sebagai ban ‘bebas kempes’, teknologi ban ini juga nantinya akan bebas dari bocor karena memang tidak pernah terisi udara.
Beberapa laporan menunjukan bahwa mereka memulai debutnya dengan mengembangkan Uptis (Unique Puncture-proof Tire System). Teknologi tersebut menggunakan velg aluminium dengan struktur penahan beban yang terbuat dari plastik, serta diperkuat serat kaca (GFRP) DAN komposit karet fleksibel.
Selain Michelin, Bridgestone juga disebut tengah mengembangkan ban tanpa udara atau non-pneumatik ini. Mengutip laman resminya, teknologi ban ini menampilkan struktur jari-jari unik yang dirancang untuk menopang bobot kendaraan.
Pada tahun 2013 lalu, Bridgestone pernah meluncurkan ban non-pneumatik konsep bebas udara dengan kemampuan menahan beban yang lebih baik. Namun, terdapat pengembangan dan penyempurnaan berlebih sebelum nantinya boleh dipasarkan.
Saat ini, penggunaan ban anti angin sebagian besar terbuat dari karet padat atau plastik. Beberapa contohnya telah digunakan pada alat seperti golf carts, mesin pemotong rumput, dan lainnya.
Kelebihan:
Memasuki tahun 2023, telah banyak alat canggih yang berhasil diproduksi dan menjadi favorit masyarakat. Sebut saja seperti ponsel tahan air, ponsel lipat, dan lainnya. Di samping itu, terdapat ide pengembangan lain yang tak kalah menariknya, yakni ban tanpa angin.
Mengutip laman Auto Express, ban tanpa angin merupakan desain baru yang revolusioner untuk menghilangkan ketergantungan ban terisi udara. Disebut juga sebagai ban ‘bebas kempes’, teknologi ban ini juga nantinya akan bebas dari bocor karena memang tidak pernah terisi udara.
Teknologi Ban Tanpa Angin
Saat ini, telah banyak muncul pemberitaan terkait pengembangan ban tanpa angin. Salah satunya adalah Michelin.Beberapa laporan menunjukan bahwa mereka memulai debutnya dengan mengembangkan Uptis (Unique Puncture-proof Tire System). Teknologi tersebut menggunakan velg aluminium dengan struktur penahan beban yang terbuat dari plastik, serta diperkuat serat kaca (GFRP) DAN komposit karet fleksibel.
Selain Michelin, Bridgestone juga disebut tengah mengembangkan ban tanpa udara atau non-pneumatik ini. Mengutip laman resminya, teknologi ban ini menampilkan struktur jari-jari unik yang dirancang untuk menopang bobot kendaraan.
Pada tahun 2013 lalu, Bridgestone pernah meluncurkan ban non-pneumatik konsep bebas udara dengan kemampuan menahan beban yang lebih baik. Namun, terdapat pengembangan dan penyempurnaan berlebih sebelum nantinya boleh dipasarkan.
Saat ini, penggunaan ban anti angin sebagian besar terbuat dari karet padat atau plastik. Beberapa contohnya telah digunakan pada alat seperti golf carts, mesin pemotong rumput, dan lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Ban Tanpa Angin
Pada pengembannya, teknologi ban tanpa angin juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut di antaranya:Kelebihan: