Meski Sering Jadi Bom Bunuh Diri, Warga Afghanistan Cinta Mati Toyota Corolla
loading...
A
A
A
BEIJING - Masyarakat Afghanistan ternyata sangat cinta dengan Toyota Corolla . Mereka tidak peduli meski imej mobil bom bunuh diri sangat melekat.
Jika Taliban menyukai Toyota Hilux , warga Afghanistan justru punya selera yang berbeda.
Tidak seperti Taliban yang menggunakan mobil pikap buatan Toyota untuk menyisir setiap wilayah, masyarakat Afghanistan justru menggunakan mobil sedan Toyota Corolla untuk keseharian.
Nah, Toyota Corolla yang dipakai bukanlah model terbaru yang saat ini dijual di Indonesia. Sebaliknya Toyota Corolla yang beredar di wilayah Afghanistan justru mobil-mobil lawas yang usianya jauh lebih tua dari pemiliknya.
Toyota Corolla yang ada di Afghanistan, sebut South China Morning Post justru jadi saksi kekacauan demi kekacauan yang terjadi di Afghanistan. Mulai perang Uni Soviet dengan Afghanistan, pertikaian Mujahidin dan Taliban, runtuhnya Taliban setelah diserang pasukan multinasional, hingga masa kini dimana Taliban kembali berkuasa.
“Toyota Corolla yang saya miliki ini lebih tua tiga tahun dibanding umur saya,” ucap Naqeebullah.
Menurutnya, Toyota Corolla lawas yang kebanyakan beredar di Afghanistan sangat tangguh. Mobil buatan Jepang itu benar-benar bisa diandalkan di tengah kondisi jalan Afghanistan yang tidak ideal.
Saking diandalkannya, banyak masyarakat Afghanistan nekat membawa keluarga dalam jumlah besar di mobil itu. "Di Afghanistan mobil ini bisa diisi oleh enam orang," jelas Naqeebullah.
Tak hanya tangguh, Toyota Corolla juga sangat disukai karena ketersediaan sparepart yang sangat mudah. Alhasil mobil Toyota Corolla lawas dapat dengan mudah dilihat dimana saja di setiap sudut jalan di Afghanistan.
Saking cintanya, mereka tidak pernah keberatan ketika Taliban menggunakan Toyota Corolla sebagai mobil bom bunuh diri. Taliban menggunakan mobil itu karena memang sangat mudah berkamuflase lepas dari pantauan tentara Amerika Serikat.
Di sisi lain kecintaan terhadap Toyota Corolla itu dimanfaatkan oleh para pengusaha. Mereka kemudian berupaya mendatangkan Toyota Corolla yang usianya cukup muda untuk masuk ke Afghanistan.
“Mobil ini justru seolah jadi simbol semangat masyarakat Afghanistan yang tidak mudah patah meski terus-terusan dilanda kesulitan,” ujar Azizullah Nazari, salah seorang pedagang mobil di negara yang punya julukan Kuburan ParaPenguasaitu.
Jika Taliban menyukai Toyota Hilux , warga Afghanistan justru punya selera yang berbeda.
Tidak seperti Taliban yang menggunakan mobil pikap buatan Toyota untuk menyisir setiap wilayah, masyarakat Afghanistan justru menggunakan mobil sedan Toyota Corolla untuk keseharian.
Nah, Toyota Corolla yang dipakai bukanlah model terbaru yang saat ini dijual di Indonesia. Sebaliknya Toyota Corolla yang beredar di wilayah Afghanistan justru mobil-mobil lawas yang usianya jauh lebih tua dari pemiliknya.
Toyota Corolla yang ada di Afghanistan, sebut South China Morning Post justru jadi saksi kekacauan demi kekacauan yang terjadi di Afghanistan. Mulai perang Uni Soviet dengan Afghanistan, pertikaian Mujahidin dan Taliban, runtuhnya Taliban setelah diserang pasukan multinasional, hingga masa kini dimana Taliban kembali berkuasa.
“Toyota Corolla yang saya miliki ini lebih tua tiga tahun dibanding umur saya,” ucap Naqeebullah.
Menurutnya, Toyota Corolla lawas yang kebanyakan beredar di Afghanistan sangat tangguh. Mobil buatan Jepang itu benar-benar bisa diandalkan di tengah kondisi jalan Afghanistan yang tidak ideal.
Saking diandalkannya, banyak masyarakat Afghanistan nekat membawa keluarga dalam jumlah besar di mobil itu. "Di Afghanistan mobil ini bisa diisi oleh enam orang," jelas Naqeebullah.
Tak hanya tangguh, Toyota Corolla juga sangat disukai karena ketersediaan sparepart yang sangat mudah. Alhasil mobil Toyota Corolla lawas dapat dengan mudah dilihat dimana saja di setiap sudut jalan di Afghanistan.
Saking cintanya, mereka tidak pernah keberatan ketika Taliban menggunakan Toyota Corolla sebagai mobil bom bunuh diri. Taliban menggunakan mobil itu karena memang sangat mudah berkamuflase lepas dari pantauan tentara Amerika Serikat.
Di sisi lain kecintaan terhadap Toyota Corolla itu dimanfaatkan oleh para pengusaha. Mereka kemudian berupaya mendatangkan Toyota Corolla yang usianya cukup muda untuk masuk ke Afghanistan.
“Mobil ini justru seolah jadi simbol semangat masyarakat Afghanistan yang tidak mudah patah meski terus-terusan dilanda kesulitan,” ujar Azizullah Nazari, salah seorang pedagang mobil di negara yang punya julukan Kuburan ParaPenguasaitu.
(dan)