ESDM Akui Hitung-hitungan Konversi Kendaraan Listrik Belum Ketemu

Sabtu, 10 Juni 2023 - 13:16 WIB
loading...
ESDM Akui Hitung-hitungan...
Mengkonversi mobil BBM menjadi listrik memang bukan hal mudah karena ada banyak komponen yang diubah. FOTO/ CNET
A A A
JAKARTA - Konversi mesin BBM ke listrik menjadi salah satu langkah pemerintah untuk menarik masyarakat untuk membelo kendaraan listrik. Selain motor, mobil juga bisa dikonversi meski belum banyak peminat dan pelaku usahanya.


Seperti diketahui, mobil konversu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 15 tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor selain Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Hal ini sebagai langkah lanjutan dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (BEV) untuk Transportasi Jalan.

Sripeni Inten Cahyani, Tenaga Ahli Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bidang Kelistrikan mengatakan sepinya peminat dan pelaku usaha konversi mobil BBM menjadi listrik masih sepi karena terkendala biaya yang sangat tinggi.

“Konversi mobil listrik sementara belum, karena (peminat) mobil konversi masih sedikit. Dan tahu tidak biayanya? Saya pernah coba Toyota Innova, waktu saya tanya biayanya, dia hanya senyum-senyum,” kata Inten saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Mengkonversi mobil BBM menjadi listrik memang bukan hal mudah karena ada banyak komponen yang diubah. Ini membuat biayanya menjadi sangat tinggi, terlebih baterai yang dibutuhkan juga jauh lebih besar.

“(Hitung-hitungan) biayanya belum ketemu. Bayangkan, motor saja belum ketemu tingkat keekonomiannya. Coba hitung, pasti tidak akan ketemu. Mending beli (mobil listrik) baru saja,” ujar Inten.

Yoga Uta Nugraha, Founder & CEO Braja Elektrik Motor juga sempat menyampaikan bahwa untuk mengkonversi mobil butuh biaya yang sangat tinggi. Selain itu, peralatan yang dimiliki sebuah bengkel harus lengkap karena bermain pada arus listrik tegangan tinggi.

Selain itu, untuk mengkonversi mobil, Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus benar-benar terlatih. Pasalnya, jika tidak memahami mengenai kelistrikan akibatnya bisa fatal yang dapat menyebabkan hal tak diinginkan.

“Untuk konversi mobil memang membutuhkan SDM yang terlatih, mengingat kita sudah membicarakan high voltage. Tapi biaya masih cukup tinggi karena baterai yang digunakan untuk mobil cukup besar,” ucap Yoga beberapa waktu lalu.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)