Mazda Siapkan 3 Model Mesin Rotor untuk Mobil Listriknya

TOKYO - Mazda Motor Corporation tengah mengembangkan mesin rotary 2 rotor. Desain 2 rotor lebih praktis dibandingkan 1 rotor yang digunakan Mazda MX-30 e-SkyActive R-EV plug in hybrid.



Berdasarkan laporan CarBuzz, mengklaim menemukan 6 file paten yang tengah diajukan, 3 dari paten tersebut (Paten 1, Paten 2, dan Paten 3) adalah paten yang memberikan perhatian khusus pada desain rotor itu sendiri.

Tujuan dari desain paten adalah untuk "meningkatkan efisiensi bahan bakar mesin rotari" seperti yang tertulis di awal file paten.

Pada setiap file, desain permukaan rotor pada setiap file dirancang berupa lekukan dengan desain yang berbeda satu sama lain dalam hal panjang, lebar dan kedalaman lekukan rotor.

Ketika desain depresiasi ini berubah, maka akan mengubah desain dan ukuran ruang bakar dimana ruang bakar ini akan melewati bukaan udara dan kotak api dan dinyalakan dengan busi.

File paten ini juga menjelaskan bahwa geometri ruang bakar akan mempengaruhi waktu pengapian, waktu pemuaian api saat pembakaran dimulai dan menurut Mazda juga dapat mempersingkat waktu pengapian atau menunda waktu pengapian untuk meningkatkan efisiensi termal mesin rotari. .

Geometri ruang bakar ini tidak hanya akan mempercepat proses pembakaran dan perluasan nyala api, serta memastikan campuran udara dan bensin terbakar sempurna sebelum ruang bakar berpindah ke lubang pembuangan, tetapi juga mencegah panas dan gas buang. dihasilkan jika pembakaran tidak sempurna terjadi.

Mazda membuat desain ruang bakar ini dengan permukaan melengkung untuk mengurangi isu cacat desain pada mesin rotari. Permukaan yang melengkung ini akan menyebabkan ruang bakar menjadi semakin sempit saat mendekati Top Dead Center pada saat langkah pengapian

Dengan demikian campuran udara dan bahan bakar tetap terjaga rasionya, dapat dibakar dengan campuran yang lebih ramping dan mengurangi kebocoran gas yang merupakan masalah umum yang dihadapi oleh mesin rotari.
Mazda juga menghasilkan lekukan pada desain rotor yang lebih lebar, lekukan yang dalam ke arah tengah rotor dan mengubah lekukan pada permukaan blok mesin menjadi lebih dangkal.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya proses pelepasan tekanan dan menambah tekanan pada campuran udara dan bahan bakar.

Dengan mengubah tekanan campuran udara dan bahan bakar saat proses pembakaran berlangsung, Mazda hanya membutuhkan satu busi dibandingkan dengan desain sebelumnya yang membutuhkan 2 tahap pembakaran dan 2 busi yang memboroskan panas dan bahan bakar.

Desain aplikasi ini juga menyentuh fungsi EGR (exhaust residual gas) untuk meredam getaran pada mesin. File paten juga menunjukkan komponen asupan udara, throttle body katup kupu-kupu, dan sistem katup EGR untuk penggunaan mesin rotari.

File paten juga menjelaskan bagaimana desain sistem EGR harus diperkuat untuk mengatasi getaran yang dihasilkan oleh mesin rotari, memastikan aliran udara dan membantu aspek NVH.

Yang pasti desain Mazda pada mesin rotari baru ini mencoba menghilangkan masalah umum yang dihadapi mesin rotari, yaitu meningkatkan efisiensi mesin dan mengurangi emisi gas berbahaya.