Lotus Resmi Perkenalkan Sepeda Tim GBCT di Olimpiade 2024
loading...
A
A
A
PARIS - Panasnya persaingan Olimpiade 2024 Paris mulai terasa saat generasi kedua track bike Hope-Lotus milik Great Britain Cycling Team (GBCT) resmi diperkenalkan.
Sepeda ini merupakan evolusi dari model yang digunakan di Olimpiade Tokyo 2020 yang membuat GBCT mengantongi total tujuh medali.
Di kategori Keirin Putra, Jason Kenny meraih emas dan juara nasional Dato' Azizulhasni Awang di posisi kedua.
Model baru ini merupakan hasil kolaborasi Lotus Engineering dengan GBCT, Hope Technology, dan Renishaw.
Seperti dilansir dari Autopro, Lotus dan GBCT mengembangkan kokpit sepeda dan mendesain ulang sirip dan setang agar lebih efisien secara aerodinamis.
Rangka sepeda Hope HBT juga mendapat perhatian dengan penyempurnaan headstock dan seat stay.
Renishaw membantu dalam desain dan produksi model terowongan angin dan beberapa komponen penting lainnya.
GBCT dengan Lotus menguji sepeda di lintasan dan di terowongan angin untuk mengoptimalkan garpu dan setang menjelang debutnya di Kejuaraan Dunia Bersepeda UCI di Glasgow, Skotlandia.
Timnas pun ikut serta dalam balapan yang dimulai awal Agustus lalu.
Kepala Aerodinamika Lotus, Richard Hill bertanggung jawab atas desain sepeda trek Olimpiade Lotus 108 dan sepeda Tour De France 110 di tahun 90-an.
Dia juga memainkan peran kunci dalam sepeda trek Olimpiade Tokyo dan sepeda Hope-Lotus Olympic 2024 terbaru.
Keahlian Lotus Engineering digunakan dalam meningkatkan 'rasa' dan kekakuan ujung depan untuk meningkatkan kepercayaan diri pengendara.
Desain pin udang yang lebar dan dipatenkan pertama kali diperkenalkan di Olimpiade Tokyo berfungsi untuk mengurangi hambatan dan mematahkan jalur angin di depan pengendara.
Desainnya terinspirasi dari desain jet tempur dan versi terbaru memiliki tepi bergerigi untuk jalur angin yang lebih halus di sekitar pengendara.
Setang yang dapat disesuaikan membantu pembalap mendapatkan posisi aerodinamis yang lebih efisien untuk balapan yang lebih lama.
Integrasi setang dengan pin udang yang lebih baik juga mengurangi hambatan.
Keistimewaan lainnya adalah sate udang terbuat dari serat karbon bermutu tinggi dan proses perawatan tunggal seperti hypercar Lotus Evija.
Kombinasi serat karbon dan logam cetakan tiga dimensi digunakan untuk mengoptimalkan aerodinamika, ergonomis, kekuatan struktural, dan pengurangan bobot.
Lebih dari 150 jam dihabiskan untuk tes terowongan dan simulasi dinamika fluida komputasi (CFD) dan hasilnya diterjemahkan ke dalam karakteristik aerodinamis yang sangat baik.
Pengetesan menjadi aspek penting dalam mengoptimalkan jalur angin di sekitar kaki pengendara untuk mengurangi drag.
Seperti yang telah disebutkan, Lotus melalui Lotus Engineering tentunya sudah berpengalaman dalam olahraga sepeda.
Di antara karya-karya awal Lotus bisa dilihat pada sepeda Lotus tipe 108 yang digunakan Chris Boardman saat menjuarai Olimpiade 1992.
Sepeda ini merupakan evolusi dari model yang digunakan di Olimpiade Tokyo 2020 yang membuat GBCT mengantongi total tujuh medali.
Di kategori Keirin Putra, Jason Kenny meraih emas dan juara nasional Dato' Azizulhasni Awang di posisi kedua.
Model baru ini merupakan hasil kolaborasi Lotus Engineering dengan GBCT, Hope Technology, dan Renishaw.
Seperti dilansir dari Autopro, Lotus dan GBCT mengembangkan kokpit sepeda dan mendesain ulang sirip dan setang agar lebih efisien secara aerodinamis.
Rangka sepeda Hope HBT juga mendapat perhatian dengan penyempurnaan headstock dan seat stay.
Renishaw membantu dalam desain dan produksi model terowongan angin dan beberapa komponen penting lainnya.
GBCT dengan Lotus menguji sepeda di lintasan dan di terowongan angin untuk mengoptimalkan garpu dan setang menjelang debutnya di Kejuaraan Dunia Bersepeda UCI di Glasgow, Skotlandia.
Timnas pun ikut serta dalam balapan yang dimulai awal Agustus lalu.
Kepala Aerodinamika Lotus, Richard Hill bertanggung jawab atas desain sepeda trek Olimpiade Lotus 108 dan sepeda Tour De France 110 di tahun 90-an.
Dia juga memainkan peran kunci dalam sepeda trek Olimpiade Tokyo dan sepeda Hope-Lotus Olympic 2024 terbaru.
Keahlian Lotus Engineering digunakan dalam meningkatkan 'rasa' dan kekakuan ujung depan untuk meningkatkan kepercayaan diri pengendara.
Desain pin udang yang lebar dan dipatenkan pertama kali diperkenalkan di Olimpiade Tokyo berfungsi untuk mengurangi hambatan dan mematahkan jalur angin di depan pengendara.
Desainnya terinspirasi dari desain jet tempur dan versi terbaru memiliki tepi bergerigi untuk jalur angin yang lebih halus di sekitar pengendara.
Setang yang dapat disesuaikan membantu pembalap mendapatkan posisi aerodinamis yang lebih efisien untuk balapan yang lebih lama.
Integrasi setang dengan pin udang yang lebih baik juga mengurangi hambatan.
Keistimewaan lainnya adalah sate udang terbuat dari serat karbon bermutu tinggi dan proses perawatan tunggal seperti hypercar Lotus Evija.
Kombinasi serat karbon dan logam cetakan tiga dimensi digunakan untuk mengoptimalkan aerodinamika, ergonomis, kekuatan struktural, dan pengurangan bobot.
Lebih dari 150 jam dihabiskan untuk tes terowongan dan simulasi dinamika fluida komputasi (CFD) dan hasilnya diterjemahkan ke dalam karakteristik aerodinamis yang sangat baik.
Pengetesan menjadi aspek penting dalam mengoptimalkan jalur angin di sekitar kaki pengendara untuk mengurangi drag.
Seperti yang telah disebutkan, Lotus melalui Lotus Engineering tentunya sudah berpengalaman dalam olahraga sepeda.
Di antara karya-karya awal Lotus bisa dilihat pada sepeda Lotus tipe 108 yang digunakan Chris Boardman saat menjuarai Olimpiade 1992.
(wbs)