Melihat Langsung Produksi Toyota Yaris Cross di Pabriknya, Satu Tahapan Cuma Butuh 99 Detik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini adalah kesempatan langka: melihat langsung produksi Toyota Yaris Cross di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang Plant 2, Senin (7/8).
SINDOnews berkunjung langsung ke Karawang Plant 2 TMMIN untuk melihat proses produksi dari awal sampai akhir. Di setiap sudut, pekerja sibuk merakit komponen mobil dengan sigap dan cepat. Wajar, ini karena setiap tahapan memiliki target waktu. Yakni, 1 menit 65 detik atau 99 detik per tahapan. Ternyata, batasan waktu itu harus dilakukan demi mencapai target 300 unit kendaraan per shift.
Dalam sehari, ada 2 shift kerja. Sehingga, setiap harinya produksi Toyota Yaris Cross mencapai 600 unit.
Gunakan Robot di Beberapa Titik
Karawang Plant 2 TMMIN menggunakan teknologi canggih dan efisien dalam memproduksi Yaris Cross. Saat ini mereka bisa menyatukan dua bahan pelat dengan ketebalan berbeda sebelum masuk ke proses molding atau pencetakan yang dinamakan Press Shop.
Sebelumnya, mereka akan mencetak lebih dahulu kedua bahan pelat yang memiliki ketebalan berbeda dan setelah itu menyatukannya. Ini membuat pekerjaan menjadi lebih lama dan memakan banyak energi.
Setelah itu, pelat yang telah dicetak akan masuk ke Welding Shop untuk dirakit dan dilakukan pengelasan menjadi bodi utuh. Pada proses ini, ketelitian teknisi sangat diperlukan untuk memastikan segalanya presisi.
Untuk itu, pada beberapa titik, TMMIN mempercayakan pekerjaan kepada robot untuk menjaga tingkat presisi. Sebab, ini akan berpengaruh terhadap kepuasan dan kemanan konsumen.
“Memang kita sangat hati-hati dalam mengaplikasikan otomatisasi. Ini adalah alat untuk mencapai kualitas yang stabil. Maka, titik-titik yang harus mencapai kestabilan yang sama harus menggunakan robot. Robot yang kita gunakan juga untuk mengerjakan titik-titik yang sulit. selebihnya kita masih menggunakan tenaga manusia,” kata Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto saat ditemui di Karawang Plant 2, Senin (7/8).
Jalur Produksi Baru xEV Battery Line
Setelah selesai perakitan dan pengelasan, bodi utuh akan masuk ke tahap pengecatan untuk dilapisi cairan anti karat dan dicat sesuai warna yang dipesan. Sekadar informasi, Karawang Plant 2 hanya memproduksi kendaraan yang sudah dipesan oleh diler.
Usai proses pengecatan, mobil akan masuk ke dalam Assembly Shop, tempat di mana komponen dari suplier maupun in house akan dipasang ke mobil. Di sini, setiap pekerja diharuskan teliti karena ada banyak komponen berukuran kecil yang perlu dipasang.
Pada Assembly Shop ini terdapat line baru, yakni xEV Battery Line, yang merupakan tempat perakitan baterai untuk mobil hybrid Yaris Cross dan Innova Zenix. Khusus untuk Yaris Cross, baterainya akan diantar melalui jalur yang sudah tersedia.
Proses pemasangan ke mobil juga sudah menggunakan robotik dan pekerja khusus yang sudah terlatih. Pasalnya, baterai ini memiliki bobot yang cukup berat, sekitar 20 kilogram, dan memiliki daya listrik yang cukup besar.
Setelah seluruh komponen terpasang, maka mobil akan memasuki line terakhir untuk melakukan berbagai pengujian. Mulai dari sistem elektronik, kecepatan, water test, dan terakhir melewati jalur bergelobang untuk memeriksa suspensinya.
Tak cukup sampai di situ, kendaraan akan kembali diinspeksi ulang untuk memastikan seluruh proses perakitan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Apabila terjadi kesalahan, maka bisa langsung terdekteksi dan bisa langsung diperbaiki.
Oleh sebab itu, seluruh rangkaian dari lembaran pelat hingga menjadi satu mobil utuh membutuhkan waktu22-24jam.
SINDOnews berkunjung langsung ke Karawang Plant 2 TMMIN untuk melihat proses produksi dari awal sampai akhir. Di setiap sudut, pekerja sibuk merakit komponen mobil dengan sigap dan cepat. Wajar, ini karena setiap tahapan memiliki target waktu. Yakni, 1 menit 65 detik atau 99 detik per tahapan. Ternyata, batasan waktu itu harus dilakukan demi mencapai target 300 unit kendaraan per shift.
Dalam sehari, ada 2 shift kerja. Sehingga, setiap harinya produksi Toyota Yaris Cross mencapai 600 unit.
Gunakan Robot di Beberapa Titik
Karawang Plant 2 TMMIN menggunakan teknologi canggih dan efisien dalam memproduksi Yaris Cross. Saat ini mereka bisa menyatukan dua bahan pelat dengan ketebalan berbeda sebelum masuk ke proses molding atau pencetakan yang dinamakan Press Shop.Sebelumnya, mereka akan mencetak lebih dahulu kedua bahan pelat yang memiliki ketebalan berbeda dan setelah itu menyatukannya. Ini membuat pekerjaan menjadi lebih lama dan memakan banyak energi.
Setelah itu, pelat yang telah dicetak akan masuk ke Welding Shop untuk dirakit dan dilakukan pengelasan menjadi bodi utuh. Pada proses ini, ketelitian teknisi sangat diperlukan untuk memastikan segalanya presisi.
Untuk itu, pada beberapa titik, TMMIN mempercayakan pekerjaan kepada robot untuk menjaga tingkat presisi. Sebab, ini akan berpengaruh terhadap kepuasan dan kemanan konsumen.
“Memang kita sangat hati-hati dalam mengaplikasikan otomatisasi. Ini adalah alat untuk mencapai kualitas yang stabil. Maka, titik-titik yang harus mencapai kestabilan yang sama harus menggunakan robot. Robot yang kita gunakan juga untuk mengerjakan titik-titik yang sulit. selebihnya kita masih menggunakan tenaga manusia,” kata Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto saat ditemui di Karawang Plant 2, Senin (7/8).
Jalur Produksi Baru xEV Battery Line
Setelah selesai perakitan dan pengelasan, bodi utuh akan masuk ke tahap pengecatan untuk dilapisi cairan anti karat dan dicat sesuai warna yang dipesan. Sekadar informasi, Karawang Plant 2 hanya memproduksi kendaraan yang sudah dipesan oleh diler.Usai proses pengecatan, mobil akan masuk ke dalam Assembly Shop, tempat di mana komponen dari suplier maupun in house akan dipasang ke mobil. Di sini, setiap pekerja diharuskan teliti karena ada banyak komponen berukuran kecil yang perlu dipasang.
Pada Assembly Shop ini terdapat line baru, yakni xEV Battery Line, yang merupakan tempat perakitan baterai untuk mobil hybrid Yaris Cross dan Innova Zenix. Khusus untuk Yaris Cross, baterainya akan diantar melalui jalur yang sudah tersedia.
Proses pemasangan ke mobil juga sudah menggunakan robotik dan pekerja khusus yang sudah terlatih. Pasalnya, baterai ini memiliki bobot yang cukup berat, sekitar 20 kilogram, dan memiliki daya listrik yang cukup besar.
Setelah seluruh komponen terpasang, maka mobil akan memasuki line terakhir untuk melakukan berbagai pengujian. Mulai dari sistem elektronik, kecepatan, water test, dan terakhir melewati jalur bergelobang untuk memeriksa suspensinya.
Tak cukup sampai di situ, kendaraan akan kembali diinspeksi ulang untuk memastikan seluruh proses perakitan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Apabila terjadi kesalahan, maka bisa langsung terdekteksi dan bisa langsung diperbaiki.
Oleh sebab itu, seluruh rangkaian dari lembaran pelat hingga menjadi satu mobil utuh membutuhkan waktu22-24jam.
(dan)