Tesla Banting Harga, Perusahaaan Mobil China Kalang Kabut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai Elon Musk perintahkan banting harga mobil Tesla, Ketua dan Kepala Eksekutif BYD, Wang Chuanfu dilaporkan telah kehilangan kekayaan bersih USD 1,5 miliar Senin lalu.
17,6 persen kekayaan Chuanfu berasal dari saham pribadinya di BYD, di mana sahamnya anjlok hingga 8,7 persen.
Berdasarkan Daftar Miliarder Real-Time oleh Forbes, bahkan dengan kerugiannya, Chuanfu masih menjadi orang terkaya kesembilan di Tiongkok, dengan perkiraan kekayaan USD18,2 miliar
Saingan BYD untuk pasar domestik juga berada di bawah tekanan yang sama, dengan Xpeng milik miliarder He Xiaopeng membukukan kerugian 3 persen dan William Li, pemilik EV merek Nio dengan kerugian 3,2 persen.
Sebelumnya, Tesla telah menurunkan harga untuk dua varian Model Y, yakni varian Long Range dan Performance sebesar 14.000 yuan menjadi 349.900 yuan.
Perang harga EV yang dimulai kembali oleh Tesla telah mengakibatkan jatuhnya saham hampir semua merek otomotif secara global.
Kenny Ng, ahli strategi sekuritas yang berbasis di Hong Kong di Everbright Securities International, mengatakan pemotongan harga telah membuat investor ketakutan karena tertekan oleh krisis properti China yang semakin dalam.
Menurut Kenny, investor juga khawatir dengan persaingan industri yang semakin ketat, tentunya dengan hadirnya berbagai model dari berbagai merek.
Yale Zhang, direktur pelaksana konsultan Otomotif Foresight yang berbasis di Shanghai mengatakan pemotongan harga mungkin merupakan cara sederhana namun efektif bagi Tesla untuk mempertahankan pangsa pasarnya di China.
Tesla juga memulai perang harga pertama Oktober lalu, diikuti tahun ini dengan lebih banyak diskon yang membuat Model Y dan Model 3 EV dijual sekitar sepertiga lebih murah dari harga masing-masing di AS.
17,6 persen kekayaan Chuanfu berasal dari saham pribadinya di BYD, di mana sahamnya anjlok hingga 8,7 persen.
Berdasarkan Daftar Miliarder Real-Time oleh Forbes, bahkan dengan kerugiannya, Chuanfu masih menjadi orang terkaya kesembilan di Tiongkok, dengan perkiraan kekayaan USD18,2 miliar
Saingan BYD untuk pasar domestik juga berada di bawah tekanan yang sama, dengan Xpeng milik miliarder He Xiaopeng membukukan kerugian 3 persen dan William Li, pemilik EV merek Nio dengan kerugian 3,2 persen.
Sebelumnya, Tesla telah menurunkan harga untuk dua varian Model Y, yakni varian Long Range dan Performance sebesar 14.000 yuan menjadi 349.900 yuan.
Perang harga EV yang dimulai kembali oleh Tesla telah mengakibatkan jatuhnya saham hampir semua merek otomotif secara global.
Kenny Ng, ahli strategi sekuritas yang berbasis di Hong Kong di Everbright Securities International, mengatakan pemotongan harga telah membuat investor ketakutan karena tertekan oleh krisis properti China yang semakin dalam.
Menurut Kenny, investor juga khawatir dengan persaingan industri yang semakin ketat, tentunya dengan hadirnya berbagai model dari berbagai merek.
Yale Zhang, direktur pelaksana konsultan Otomotif Foresight yang berbasis di Shanghai mengatakan pemotongan harga mungkin merupakan cara sederhana namun efektif bagi Tesla untuk mempertahankan pangsa pasarnya di China.
Tesla juga memulai perang harga pertama Oktober lalu, diikuti tahun ini dengan lebih banyak diskon yang membuat Model Y dan Model 3 EV dijual sekitar sepertiga lebih murah dari harga masing-masing di AS.
(wbs)