Percepat Elektrifikasi, Subsidi Motor Konversi Mau Ditambah Jadi Rp10 Juta

Senin, 25 September 2023 - 20:43 WIB
loading...
Percepat Elektrifikasi, Subsidi Motor Konversi Mau Ditambah Jadi Rp10 Juta
Konversi motor konvensional menjadi listrik bertenaga baterai menjadi salah satu opsi pemerintah mempercepat transisi elektrifikasi. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Konversi motor konvensional menjadi listrik bertenaga baterai menjadi salah satu opsi pemerintah mempercepat transisi elektrifikasi. Bahkan, ada wacana untuk meningkatkan subsidi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.

Selain itu, opsi sewa baterai juga sedang didiskusikan, nantinya konversi motor bisa gratis. Sebab, komponen termahal kendaraan listrik ada pada komponen baterai, sehingga konversi motor belum populer.

Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) menjadi salah satu pelaku konversi dengan menciptakan dua model. Pertama konversi motor bensin menjadi full electric dan sistem hybrid di mana mesin pembakaran masih terpasang pada tempatnya.



Sekretaris Jenderal IATO Hari Budianto mengatakan bahwa pihaknya kini menyediakan jasa untuk konversi motor. Sedangkan untuk biayanya berkisar Rp13 juta, tapi itu belum termasuk biaya perbaikan motor untuk memenuhi syarat lolos uji tipe.

“Sebenarnya biayanya ini bisa macam-macam. Jadi, ada beberapa komponen yang perlu dipasang untuk jadi sebuah motor listrik, seperti BLDC Motor Hub, adapter, kontroler, baterai, kabel gas, dan sebagainya, jadi total sekitar Rp13 juta,” kata Hari saat dihubungi MNC Portal, Senin (25/9/2023).

Untuk kendaraan listrik, Hari mengungkapkan biaya terbesar ada pada baterai, yang mana semakin besar kapasitasnya, maka akan makin tinggi harganya. Untuk itu, dia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mensubsidi baterai agar motor konversi bisa lebih murah.

Sebelum melakukan konversi, Hari mengatakan bahwa di IATO akan berdiskusi terlebih dahulu kepada konsumen seberapa besar tenaga yang diinginkan. Sebab, perubahan itu akan mempengaruhi harga.



Berikut estimasi biaya untuk konversi motor ke listrik berbasis baterai di IATO:

BLDC Motor Hub/motor penggerak 1,5 kW: Rp3 juta
Pengerjaan dan adapter: Rp500.000
Pegangan hub motor: Rp500.000
Kontroler 50-70 A: Rp1,5 juta
Baterai Li-ion 60V, 25 Ah: Rp6 juta
Kabel gas: Rp100.000
Switch (on/off, regen button, mode position, MCB 70A): Rp250.000
Battery meter: Rp100.000
Step down DC 60V – 12V: Rp100.000
Pembuatan wiring harnes: Rp250.000
Total: Rp12,3 juta

Namun, biaya yang dikeluarkan untuk mengkonversi kendaraan dari bensin menjadi listrik belum termasuk biaya sertifikasi. Selain itu, biaya juga bisa membengkak apabila beberapa komponen motor perlu diperbaiki agar lolos saat uji tipe.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3184 seconds (0.1#10.140)