Ulah Sekawanan Tikus Rusak Mobil Listrik Hebohkan Industri Otomotif Eropa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ulah sekawanan tikus berakibat kerugian terhadap sebagian besar pemilik mobil di Eropa dan Amerika Serikat. Mereka merusak komponen inti mobil yang terbuat dari teknologi ramah lingkungan.
Kesimpulan tadi bermula dari sebuah kejadian viral di media sosial. Pemilik mobil listrik Kia e-Niro mendapati tikus menggerogoti potongan besar kabel.
Kejadian ini menyebabkan kerugian senilai lebih dari 5.000 Euro atau senilai Rp 82 juta yang tidak dapat ditanggung oleh garansi resmi mobil maupun asuransinya.
Tikus-tikus yang bersarang di dalam kendaraan yang hangat bukanlah menjadi sebuah fenomena baru. Namun, banyaknya kejadian yang dialami mobil listrik memunculkan indikasi bahwa tikus lebih memilih kendaraan listrik dibandingkan mobil berbahan bakar bensin ataupun diesel.
Para dealer dan pemilik mobil ikut menduga bahan baru ramah lingkungan yang digunakan dalam suku cadang mobil mungkin menarik bagi hewan liar.
Di Amerika Serikat, beberapa tuntutan hukum class action telah diajukan terhadap produsen mobil besar lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Publik menduga komponen kendaraan berbahan dasar kedelai menjadi salah satu penyebab serangan hewan kelaparan. Namun, kasus-kasus seperti ini kemudian dibatalkan.
Di Eropa, kelompok perdagangan yang mewakili pemasok suku cadang mobil, mengatakan bahwa semua bahan telah melalui pengujian dan dirancang agar tidak disalahgunakan oleh manusia maupun hewan pengerat.
Dilansir dari Euronews, pihak KIA Prancis mengatakan bersimpati dengan pengguna yang mengalami kejadian tersebut. Sedangkan beberapa perusahaan asuransi sampai mengubah ketentuan asuransi mereka dan memberikan tips agar mencegah dari kerusakan seperti ini.
Perusahaan asuransi mengatakan pihaknya tidak menanggung kerusakan di dalam mobil listrik yang disebabkan oleh hewan. Mereka menyarankan pengguna agar memarkir kendaraan tempat yang tertutup dan aman untuk mencegah tikus menyelinap ke dalamnya.
MG/Athaya Ramadhan
Kesimpulan tadi bermula dari sebuah kejadian viral di media sosial. Pemilik mobil listrik Kia e-Niro mendapati tikus menggerogoti potongan besar kabel.
Kejadian ini menyebabkan kerugian senilai lebih dari 5.000 Euro atau senilai Rp 82 juta yang tidak dapat ditanggung oleh garansi resmi mobil maupun asuransinya.
Tikus-tikus yang bersarang di dalam kendaraan yang hangat bukanlah menjadi sebuah fenomena baru. Namun, banyaknya kejadian yang dialami mobil listrik memunculkan indikasi bahwa tikus lebih memilih kendaraan listrik dibandingkan mobil berbahan bakar bensin ataupun diesel.
Para dealer dan pemilik mobil ikut menduga bahan baru ramah lingkungan yang digunakan dalam suku cadang mobil mungkin menarik bagi hewan liar.
Di Amerika Serikat, beberapa tuntutan hukum class action telah diajukan terhadap produsen mobil besar lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Publik menduga komponen kendaraan berbahan dasar kedelai menjadi salah satu penyebab serangan hewan kelaparan. Namun, kasus-kasus seperti ini kemudian dibatalkan.
Di Eropa, kelompok perdagangan yang mewakili pemasok suku cadang mobil, mengatakan bahwa semua bahan telah melalui pengujian dan dirancang agar tidak disalahgunakan oleh manusia maupun hewan pengerat.
Dilansir dari Euronews, pihak KIA Prancis mengatakan bersimpati dengan pengguna yang mengalami kejadian tersebut. Sedangkan beberapa perusahaan asuransi sampai mengubah ketentuan asuransi mereka dan memberikan tips agar mencegah dari kerusakan seperti ini.
Perusahaan asuransi mengatakan pihaknya tidak menanggung kerusakan di dalam mobil listrik yang disebabkan oleh hewan. Mereka menyarankan pengguna agar memarkir kendaraan tempat yang tertutup dan aman untuk mencegah tikus menyelinap ke dalamnya.
MG/Athaya Ramadhan
(msf)