Patahkan Stigma, Klub VW Klasik Uji Emisi di Audi Center
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polusi di wilayah Ibu Kota semakin mengkhawatirkan. Polusi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab utama.
Keberadaan mobil-mobil tua dan klasik bahkan kerap dijadikan kambing hitam sebagai sumber polusi. Pasalnya usia dan teknologi teknis yang dimiliki mobil-mobil tua tersebut dianggap tidak akan mampu memenuhi standar emisi yang ada saat ini.
Dari situlah Volkswagen Van Club (VVC) bersemangat melakukan uji emisi . Mereka berupaya membuktikan bahwa mobil tua dan klasik juga bisa memenuhi standar emisi yang telah ditetapkan.
Kalau pun gagal, anggota VVC justru menjadikan hal itu sebagai upaya untuk memperbaiki mesin mobil mereka. Dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (5/10/2023) ini VVC mengatakan proses uji emisi dilakukan dengan menggandeng bengkel resmi Indomobil Audi Center MT Haryono, Jakarta.
Proses pengujian yang dilakukan pada Sabtu (23/9/2023) itu diikuti 36 unit kendaraan VW klasik jenis Kombi dan Beetle. Dari 36 unit tersebut, tercatat ada 21 VW Kombi yang hadir. Lalu ada tiga unit VW Beetle dan 11 unit
dari merek non-VW.
Hasilnya dari 36 unit yang mengikuti uji emisi, lebih dari setengahnya yakni 20 unit lulus uji emisi, sementara 16 unit lainnya tidak lulus dengan berbagai catatan. Adapun dari 21 VW Kombi yang mengikuti uji emisi, tercatat yang berhasil lulus mencapai delapan Kombi, dan sisanya yakni 13 unit tidak lulus dengan berbagai catatan yakni melakukan perbaikan sebelum mengikuti sesi pengujian berikutnya. Perbaikan yang harus dilakukan, penyetelan ulang mesin agar sesuai standar emisi gas buang.
Kerjasama uji emisi ini sebenarnya lebih ke pembuktian mobil klasik seperti VW Kombi bisa lolos memenuhi kadar emisi gas buang yang ditentukan Pemerintah. Kondisi mesin yang selalu terawat baik diyakini akan bisa menghasilkan emisi sesuai regulasi.
"Terus terang, kami surprise dengan hasilnya. Masih banyak Kombi lolos uji emisi meski usianya sudah sekitar setengah abad, namun performa mesinnya masih mumpuni," ujar Rizki Apriyanto, Workshop Head PT Wangsa Indra Permana (WIP) sebagai operator bengkel resmi Audi Center MT Haryono, Jakarta.
Menurut Rizki, dari hasil uji emisi yang didapat,bahkan ada yang mendekati hasil emisi mobil dengan mesin modern berkualifikasi Euro-2 ke atas. "Ini sungguh di luar dugaan. Nilai CO dan HC-nya rendah dan jauh dari batasan yang ditentukan. Ini menandakan mesin dalam kondisi prima, tenaganya juga pasti mantap," terang Rizki.
Selain dua stall yang disediakan untuk giat uji emisi ini, ditambahkan oleh Rizki, semuaperalatan uji emisi yang dipakai juga memenuhi persyaratan dan tersertifikasi instansi terkait seperti Dinas KLH, Pemprov DKI, Dishub, hingga Korlantas Polri. Termasuk hasil pengetesan yang terkoneksi langsung dengan data di instansi terkait.
"Alat uji emisi kami standarnya minimal untuk mesin spek Euro-2. Masih mampu melayani hingga Euro tertinggi saat ini seperti Euro-5. Ketika sebuah VW Kombi bisa memenuhi standar batasan uji emisi dengan tingkatan Euro-2 ini, maka saya salut dan respek dengan performa mesinnya," tutur Rizki.
Keberadaan mobil-mobil tua dan klasik bahkan kerap dijadikan kambing hitam sebagai sumber polusi. Pasalnya usia dan teknologi teknis yang dimiliki mobil-mobil tua tersebut dianggap tidak akan mampu memenuhi standar emisi yang ada saat ini.
Dari situlah Volkswagen Van Club (VVC) bersemangat melakukan uji emisi . Mereka berupaya membuktikan bahwa mobil tua dan klasik juga bisa memenuhi standar emisi yang telah ditetapkan.
Kalau pun gagal, anggota VVC justru menjadikan hal itu sebagai upaya untuk memperbaiki mesin mobil mereka. Dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (5/10/2023) ini VVC mengatakan proses uji emisi dilakukan dengan menggandeng bengkel resmi Indomobil Audi Center MT Haryono, Jakarta.
Proses pengujian yang dilakukan pada Sabtu (23/9/2023) itu diikuti 36 unit kendaraan VW klasik jenis Kombi dan Beetle. Dari 36 unit tersebut, tercatat ada 21 VW Kombi yang hadir. Lalu ada tiga unit VW Beetle dan 11 unit
dari merek non-VW.
Hasilnya dari 36 unit yang mengikuti uji emisi, lebih dari setengahnya yakni 20 unit lulus uji emisi, sementara 16 unit lainnya tidak lulus dengan berbagai catatan. Adapun dari 21 VW Kombi yang mengikuti uji emisi, tercatat yang berhasil lulus mencapai delapan Kombi, dan sisanya yakni 13 unit tidak lulus dengan berbagai catatan yakni melakukan perbaikan sebelum mengikuti sesi pengujian berikutnya. Perbaikan yang harus dilakukan, penyetelan ulang mesin agar sesuai standar emisi gas buang.
Kerjasama uji emisi ini sebenarnya lebih ke pembuktian mobil klasik seperti VW Kombi bisa lolos memenuhi kadar emisi gas buang yang ditentukan Pemerintah. Kondisi mesin yang selalu terawat baik diyakini akan bisa menghasilkan emisi sesuai regulasi.
"Terus terang, kami surprise dengan hasilnya. Masih banyak Kombi lolos uji emisi meski usianya sudah sekitar setengah abad, namun performa mesinnya masih mumpuni," ujar Rizki Apriyanto, Workshop Head PT Wangsa Indra Permana (WIP) sebagai operator bengkel resmi Audi Center MT Haryono, Jakarta.
Menurut Rizki, dari hasil uji emisi yang didapat,bahkan ada yang mendekati hasil emisi mobil dengan mesin modern berkualifikasi Euro-2 ke atas. "Ini sungguh di luar dugaan. Nilai CO dan HC-nya rendah dan jauh dari batasan yang ditentukan. Ini menandakan mesin dalam kondisi prima, tenaganya juga pasti mantap," terang Rizki.
Selain dua stall yang disediakan untuk giat uji emisi ini, ditambahkan oleh Rizki, semuaperalatan uji emisi yang dipakai juga memenuhi persyaratan dan tersertifikasi instansi terkait seperti Dinas KLH, Pemprov DKI, Dishub, hingga Korlantas Polri. Termasuk hasil pengetesan yang terkoneksi langsung dengan data di instansi terkait.
"Alat uji emisi kami standarnya minimal untuk mesin spek Euro-2. Masih mampu melayani hingga Euro tertinggi saat ini seperti Euro-5. Ketika sebuah VW Kombi bisa memenuhi standar batasan uji emisi dengan tingkatan Euro-2 ini, maka saya salut dan respek dengan performa mesinnya," tutur Rizki.
(wsb)