Terhindar dari Polusi dalam Mobil Hanyalah Mitos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian besar orang berpikir akan terlindungi dari polusi udara jalanan saat berada di dalam mobil. Sayangnya, hal tersebut hanyalah mitos.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melansir, paparan jangka pendek maupun jangka panjang terhadap polusi udara dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, diabetes, obesitas bahkan Alzheimer. Penelitian juga menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap polusi udara dapat memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh.
Para ilmuwan dari Universitas Washington telah menunjukkan bahwa menghirup udara yang tidak difilter dari dalam mobil dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah signifikan, yang bertahan selama lebih dari 24 jam.
"Besarnya efek, sekitar 4,5 mmHg pada tekanan darah diastolik selama perjalanan pagi selama dua jam dan masih hampir 4 mmHg lebih tinggi keesokan paginya, cukup mengejutkan," kata Joel Kaufman, profesor di Departemen Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Kerja, Ilmu Kedokteran, dan Epidemiologi di Universitas Washington, kepada Newsweek, Sabtu (2/2/2023).
Kondisi ini dipandang sebesar efek dari hal-hal seperti garam dalam diet yang sudah dikenal dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine, Kaufman dan timnya menguji 16 individu, berusia antara 22 dan 45 tahun. Mereka melalui lalu lintas di Seattle selama tiga hari antara 2014 dan 2016 untuk menentukan efek paparan polutan di jalan dan tekanan darah.
Pada dua hari, udara di jalan dibiarkan masuk ke dalam kendaraan. Pada hari ketiga, kendaraan dilengkapi dengan penyaring udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA). Pada setiap hari, tekanan darah diukur sebelum, selama, dan setelah perjalanan. "Pendekatan penelitian kami memungkinkan kami untuk memisahkan efek stres dan kebisingan dari efek polusi udara," kata Kaufman.
Sayangnya, Kaufman mengatakan bahwa tidak banyak mobil di jalan saat ini menggunakan filter. "Pasang penyaring udara kabin yang baik, dan atur sirkulasi udara," kata Kaufman.
Jika menggunakan transportasi umum, tidak ada salahnya untuk mengenakan masker efektif, seperti N95, yang mungkin ingin dilakukan juga untuk alasan lain demi melindungi diri dari penyakit pernapasan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melansir, paparan jangka pendek maupun jangka panjang terhadap polusi udara dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, diabetes, obesitas bahkan Alzheimer. Penelitian juga menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap polusi udara dapat memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh.
Para ilmuwan dari Universitas Washington telah menunjukkan bahwa menghirup udara yang tidak difilter dari dalam mobil dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah signifikan, yang bertahan selama lebih dari 24 jam.
"Besarnya efek, sekitar 4,5 mmHg pada tekanan darah diastolik selama perjalanan pagi selama dua jam dan masih hampir 4 mmHg lebih tinggi keesokan paginya, cukup mengejutkan," kata Joel Kaufman, profesor di Departemen Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Kerja, Ilmu Kedokteran, dan Epidemiologi di Universitas Washington, kepada Newsweek, Sabtu (2/2/2023).
Kondisi ini dipandang sebesar efek dari hal-hal seperti garam dalam diet yang sudah dikenal dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine, Kaufman dan timnya menguji 16 individu, berusia antara 22 dan 45 tahun. Mereka melalui lalu lintas di Seattle selama tiga hari antara 2014 dan 2016 untuk menentukan efek paparan polutan di jalan dan tekanan darah.
Pada dua hari, udara di jalan dibiarkan masuk ke dalam kendaraan. Pada hari ketiga, kendaraan dilengkapi dengan penyaring udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA). Pada setiap hari, tekanan darah diukur sebelum, selama, dan setelah perjalanan. "Pendekatan penelitian kami memungkinkan kami untuk memisahkan efek stres dan kebisingan dari efek polusi udara," kata Kaufman.
Sayangnya, Kaufman mengatakan bahwa tidak banyak mobil di jalan saat ini menggunakan filter. "Pasang penyaring udara kabin yang baik, dan atur sirkulasi udara," kata Kaufman.
Jika menggunakan transportasi umum, tidak ada salahnya untuk mengenakan masker efektif, seperti N95, yang mungkin ingin dilakukan juga untuk alasan lain demi melindungi diri dari penyakit pernapasan.
(msf)