Ongkos Servis Motor Matik Vs Motor Manual, Mahal Mana?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran motor matik berhasil menggusur dominansi motor manual di Indonesia. Kini motor matik sangat populer lantaran dianggap lebih mudah dikendarai dan efisien penggunaannya.
Namun, dari sisi perawatan, motor matik masih kalah dengan motor manual. Ongkos perawatannya jelas lebih mahal. Hal itu karena motor matik mengusung sistem penggerak CVT. Sementara motor bebek bekerja mengandalkan rantai sebagai penggerak roda belakang.
“Kalau untuk perawatan pasti lebih mahal motor matik dibanding motor bebek, karena di motor matik ada CVT yang perlu pengecekan dan pembersihan. Gearbox roda belakang juga olinya rutin diganti. Sedangkan motor bebek pakai gear set yang lebih mudah perawatannya,” kata Ponty, Kepala Mekanik Shop and Drive Citra 2.
Selain pada mesin, kata dia, motor matik juga perlu perawatan pada bagian CVT. Terutama pada roller, kampas ganda, dan v-belt yang menyalurkan putaran dari mesin untuk menggerakkan roda belakang.
“Penggantian v-belt juga perlu dilakukan. Disarankan melakukan penggantian setiap 20.000 kilometer. Sedangkan untuk biayanya mulai dari Rp120 ribu sampai Rp170 ribu, tergantung merek. Itu cuma harga v-belt, belum termasuk jasa servis,” ujar Ponty.
Berbeda dengan motor bebek yang menggunakan rantai untuk menyalurkan tenaga dari mesin. Perawatan yang dilakukan hanya perlu menyemprotkan cairan khusus atau menggunakan bensin untuk membersihkan rantai, setelah itu diberikan pelumas .
“Kalau memang rusak, gear set perlu diganti. Tapi ini juga memakan waktu sangat lama, apalagi cara berkendaranya halus,” katanya.
Singkat kata, ongkos servis motor matik lebih mahal ketimbang motor manual, meski sama-sama dalam kondisi baru dan prima. “Kalau servis motor matik itu kisaran paling mahal bisa sampai Rp250 ribu, sedangkan motor bebek jauh di bawahnya,” tuturnya.
Namun, dari sisi perawatan, motor matik masih kalah dengan motor manual. Ongkos perawatannya jelas lebih mahal. Hal itu karena motor matik mengusung sistem penggerak CVT. Sementara motor bebek bekerja mengandalkan rantai sebagai penggerak roda belakang.
“Kalau untuk perawatan pasti lebih mahal motor matik dibanding motor bebek, karena di motor matik ada CVT yang perlu pengecekan dan pembersihan. Gearbox roda belakang juga olinya rutin diganti. Sedangkan motor bebek pakai gear set yang lebih mudah perawatannya,” kata Ponty, Kepala Mekanik Shop and Drive Citra 2.
Selain pada mesin, kata dia, motor matik juga perlu perawatan pada bagian CVT. Terutama pada roller, kampas ganda, dan v-belt yang menyalurkan putaran dari mesin untuk menggerakkan roda belakang.
“Penggantian v-belt juga perlu dilakukan. Disarankan melakukan penggantian setiap 20.000 kilometer. Sedangkan untuk biayanya mulai dari Rp120 ribu sampai Rp170 ribu, tergantung merek. Itu cuma harga v-belt, belum termasuk jasa servis,” ujar Ponty.
Berbeda dengan motor bebek yang menggunakan rantai untuk menyalurkan tenaga dari mesin. Perawatan yang dilakukan hanya perlu menyemprotkan cairan khusus atau menggunakan bensin untuk membersihkan rantai, setelah itu diberikan pelumas .
“Kalau memang rusak, gear set perlu diganti. Tapi ini juga memakan waktu sangat lama, apalagi cara berkendaranya halus,” katanya.
Baca Juga
Singkat kata, ongkos servis motor matik lebih mahal ketimbang motor manual, meski sama-sama dalam kondisi baru dan prima. “Kalau servis motor matik itu kisaran paling mahal bisa sampai Rp250 ribu, sedangkan motor bebek jauh di bawahnya,” tuturnya.
(msf)