Kebijakan Berkendara di Kota Ini Berhasil Kurangi Angka Kematian, Ini Aturan Mainnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa kota di Eropa berhasil mengurangi kematian akibat kecelakaan lalu lintas setelah melakukan perubahan besar pada aturan berkendara.
Salah satu yang mengklaim keberhasilan tersebut, yaitu Kota London, Inggris yang menerapkan zona emisi ultra rendah alias Ultra Low Emission Zone (ULEZ).
Wali Kota London Sadiq Khan dilansir dari TCD, Senin (16/10/2023) berusaha memperluas kebijakan tersebut, namun banyak pertentangan di ranah politis. Lantaran sanksinya sangat tegas.
Jika seseorang mengemudikan mobil di daerah tertentu di ibu kota Inggris ini dan tidak mematuhi standar ULEZ - yang mengikuti standar emisi Eropa, maka dapat dikenai denda 12,50 Poundsterling atau sekira Rp238 ribu per hari.
Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi polusi udara beracun di kota tersebut, yang dicatat oleh Khan dalam artikel 2021 untuk The New Statesman sebagai faktor kontributor terhadap memburuknya asma dan meningkatkan risiko demensia warga London.
Meskipun ada penentangan dari dewan legislatif setempat dan pemilik mobil, Khan berhasil meyakinkan emisi merusak kesehatan masyarakat dan memperburuk pemanasan global. Maka, manfaat dari upaya untuk mengurangi polutan dari jalanan sangat signifikan.
Di Spanyol, sebagai contoh, satu kota melarang sebagian besar mobil pada 1999 dan telah melihat beberapa perubahan luar biasa. Pada 2022, Pontevedra, kota di utara Spanyol, tidak mengalami kematian terkait mobil selama lebih dari 10 tahun.
Menurut Wali Kota Pontevedra Miguel Anxo Fernández Lores, dalam sebuah artikel PolÃtico, polusi udara total telah berkurang hingga 67 persen. "Kami memutuskan untuk mendesain ulang kota ini untuk manusia bukan untuk mobil, dan kami telah menuai hasilnya sejak itu," kata Fernández Lores.
Tempat parkir sejak itu dipindahkan dari luar pusat kota, dengan beberapa area parkir bawah tanah muncul untuk menangani kendaraan penduduk. Video tahun 2018 dari World Economic Forum mengutip informasi dari Smart Cities yang mengatakan bahwa 70 persen perjalanan di kota tersebut dilakukan dengan berjalan kaki pada saat itu.
Salah satu yang mengklaim keberhasilan tersebut, yaitu Kota London, Inggris yang menerapkan zona emisi ultra rendah alias Ultra Low Emission Zone (ULEZ).
Wali Kota London Sadiq Khan dilansir dari TCD, Senin (16/10/2023) berusaha memperluas kebijakan tersebut, namun banyak pertentangan di ranah politis. Lantaran sanksinya sangat tegas.
Jika seseorang mengemudikan mobil di daerah tertentu di ibu kota Inggris ini dan tidak mematuhi standar ULEZ - yang mengikuti standar emisi Eropa, maka dapat dikenai denda 12,50 Poundsterling atau sekira Rp238 ribu per hari.
Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi polusi udara beracun di kota tersebut, yang dicatat oleh Khan dalam artikel 2021 untuk The New Statesman sebagai faktor kontributor terhadap memburuknya asma dan meningkatkan risiko demensia warga London.
Meskipun ada penentangan dari dewan legislatif setempat dan pemilik mobil, Khan berhasil meyakinkan emisi merusak kesehatan masyarakat dan memperburuk pemanasan global. Maka, manfaat dari upaya untuk mengurangi polutan dari jalanan sangat signifikan.
Di Spanyol, sebagai contoh, satu kota melarang sebagian besar mobil pada 1999 dan telah melihat beberapa perubahan luar biasa. Pada 2022, Pontevedra, kota di utara Spanyol, tidak mengalami kematian terkait mobil selama lebih dari 10 tahun.
Menurut Wali Kota Pontevedra Miguel Anxo Fernández Lores, dalam sebuah artikel PolÃtico, polusi udara total telah berkurang hingga 67 persen. "Kami memutuskan untuk mendesain ulang kota ini untuk manusia bukan untuk mobil, dan kami telah menuai hasilnya sejak itu," kata Fernández Lores.
Tempat parkir sejak itu dipindahkan dari luar pusat kota, dengan beberapa area parkir bawah tanah muncul untuk menangani kendaraan penduduk. Video tahun 2018 dari World Economic Forum mengutip informasi dari Smart Cities yang mengatakan bahwa 70 persen perjalanan di kota tersebut dilakukan dengan berjalan kaki pada saat itu.