Kebijakan Berkendara di Kota Ini Berhasil Kurangi Angka Kematian, Ini Aturan Mainnya

Senin, 16 Oktober 2023 - 17:22 WIB
loading...
Kebijakan Berkendara...
Kota London di Inggris dan Pontevedra di Spanyol menerapkan kebijakan keras tentang berkendara. (Foto: TCD)
A A A
JAKARTA - Beberapa kota di Eropa berhasil mengurangi kematian akibat kecelakaan lalu lintas setelah melakukan perubahan besar pada aturan berkendara.

Salah satu yang mengklaim keberhasilan tersebut, yaitu Kota London, Inggris yang menerapkan zona emisi ultra rendah alias Ultra Low Emission Zone (ULEZ).

Wali Kota London Sadiq Khan dilansir dari TCD, Senin (16/10/2023) berusaha memperluas kebijakan tersebut, namun banyak pertentangan di ranah politis. Lantaran sanksinya sangat tegas.

Jika seseorang mengemudikan mobil di daerah tertentu di ibu kota Inggris ini dan tidak mematuhi standar ULEZ - yang mengikuti standar emisi Eropa, maka dapat dikenai denda 12,50 Poundsterling atau sekira Rp238 ribu per hari.



Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi polusi udara beracun di kota tersebut, yang dicatat oleh Khan dalam artikel 2021 untuk The New Statesman sebagai faktor kontributor terhadap memburuknya asma dan meningkatkan risiko demensia warga London.

Meskipun ada penentangan dari dewan legislatif setempat dan pemilik mobil, Khan berhasil meyakinkan emisi merusak kesehatan masyarakat dan memperburuk pemanasan global. Maka, manfaat dari upaya untuk mengurangi polutan dari jalanan sangat signifikan.

Di Spanyol, sebagai contoh, satu kota melarang sebagian besar mobil pada 1999 dan telah melihat beberapa perubahan luar biasa. Pada 2022, Pontevedra, kota di utara Spanyol, tidak mengalami kematian terkait mobil selama lebih dari 10 tahun.

Menurut Wali Kota Pontevedra Miguel Anxo Fernández Lores, dalam sebuah artikel Político, polusi udara total telah berkurang hingga 67 persen. "Kami memutuskan untuk mendesain ulang kota ini untuk manusia bukan untuk mobil, dan kami telah menuai hasilnya sejak itu," kata Fernández Lores.

Tempat parkir sejak itu dipindahkan dari luar pusat kota, dengan beberapa area parkir bawah tanah muncul untuk menangani kendaraan penduduk. Video tahun 2018 dari World Economic Forum mengutip informasi dari Smart Cities yang mengatakan bahwa 70 persen perjalanan di kota tersebut dilakukan dengan berjalan kaki pada saat itu.



"Menerapkan jenis tindakan seperti ini pada awalnya membutuhkan keberanian politik," kata Fernández Lores.
"Tetapi ketakutan kehilangan pemilihan tidak boleh mempengaruhi tindakan yang diambil oleh politisi yang bertanggung jawab."

Sejak diperkenalkannya ULEZ di London, pemerintah kota melaporkan penurunan polusi nitrogen dioksida sebesar 50 persen antara 2016 dan 2020, tingkat polusi berkurang lima kali lebih cepat daripada di seluruh Inggris. Juga dikatakan bahwa 1 juta rawat inap dihindari berkat kebijakan ini.

Jelas bahwa mendorong penggunaan mobil listrik bebas emisi atau hanya sekadar melarang mobil dari ruang kota dapat memberikan manfaat signifikan bagi penduduk. Pontevedra sudah melihatnya, dan London berharap ekspansi ULEZ akan menghasilkan hasil serupa dengan mengurangi keberadaan gas beracun di udara kota.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Jeremy Clarkson Yakin...
Jeremy Clarkson Yakin Bisa Kalahkan Elon Musk Soal Ulasan Buruk Tesla
Mobil Jepang Dominan:...
Mobil Jepang Dominan: Ini Dia Daftar Mobil Paling Andal 2025 Versi J.D. Power!
Honda Luncurkan Modul...
Honda Luncurkan Modul Sel Bahan Bakar Generasi Terbaru
Pabrikan China Siap...
Pabrikan China Siap Bantu Indonesia Bikin Mobil Nasional
Honda Siap Luncurkan...
Honda Siap Luncurkan Dua Mobil Listrik di Indonesia pada 2026
Sangat Janggal, Toyota...
Sangat Janggal, Toyota Tiba-tiba Bikin Mobil Listrik di China
Rekomendasi
Garap Series VISION+,...
Garap Series VISION+, Jay Sukmo Beberkan Cerita di Balik Culture Shock
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
Ray Sahetapy Berwasiat...
Ray Sahetapy Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi Tengah
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
Prestasi Timnas Indonesia...
Prestasi Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
4 jam yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
8 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
9 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
1 hari yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
1 hari yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
Simak! Ini 4 Negara...
Simak! Ini 4 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved