Ini Alasan Chery Pilih Mobil Listrik Dibanding Hybrid untuk Garap Pasar Indonesia
loading...
A
A
A
WUHU, CHINA - Chery International telah memastikan akan memboyong Omoda 5 EV ke Indonesia pada Januari 2024. Mobil listrik ini diharapkan menjadi lini baru perusahaan otomotif asal China itu untuk merebut pasar di Nusantara.
President Chery International Zhang Guibing menjelaskan alasan memboyong mobil listrik terlebih dahulu dibanding mobil hybrid (Plug-in Hybrid Electric Vehicle/PHEV) masuk ke pasar Indonesia. Menurutnya, hal itu semata-mata karena melihat situasi pasar.
“Ya, kita punya produk dan teknologi yang berbeda, tapi di posisi mana kita perlu mendukung produk ini atau teknologi ini, menurut saya, harus masuk ke dalam pasar. Jadi mana yang diminta pasar. Sekarang Cherry memiliki PHEV yang sangat bagus, khususnya PHEV generasi baru, tapi kebiasaan, budaya (masyarakat), dan kebijakan pemerintah (tidak mendukung)," kata Zhang Guibing dalam sesi wawancara dengan rombongan jurnalis Indonesia usai kegiatan Chery Technology Day 2023 di Wuhu, China, Senin (16/10).
Saat ini pasar PHEV di Indonesia mungkin belum terlalu menjanjikan, tapi bisa berubah seiring perjalanan waktu. Zhang mencontohkan di China, lima tahun lalu pemerintah mendukung kendaraan listrik dengan memberikan subsidi.
Namun tahun lalu ketika pemerintah tidak lagi memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, pasar otomotif sangat berubah.
“Saya kira 5 tahun lalu mungkin pangsa pasar BEV (Battery Electric Vehicle) 10 kali lipat dari PHEV, tapi sekarang menurut saya tahun ini dan tahun lalu PHEV meningkat tajam tetapi BEV turun. Saya pikir mungkin tahun depan, pangsa pasar PHEV mungkin lebih dari pangsa pasar BEV," katanya.
Dengan melihat pengalaman itu, maka yang perlu dilakukan adalah menyiapkan teknologinya. Sehingga ketika pasar berubah dan butuh atas teknologi yang telah dipersiapkan, maka akan menjadi keuntungan tersendiri.
Zhang menegaskan, Chery telah mendedikasikan diri pada teknologi. Tak berlebihan jika kemudian orang China menyebut Chery sebagai engineer. Itulah mengapa teknologi Chery sangat bagus meski secara penjualan kurang menggembirakan.
"Menurut saya Chery mungkin menghabiskan 90% energinya untuk teknologi desain, tapi mungkin mereka hanya menghabiskan sekitar 10% energinya di sisi penjualan," katanya.
Namun, Zhang sangat optimistis dengan masa depan Chery yang telah memiliki landasan yang sangat baik dalam hal teknologi. Sebab, dunia telah sangat berubah dalam memandang sebuah mobil.
Orang-orang masa kini yang terlalu banyak terpapar teknologi menganggap mobil itu seperti ponsel besar. Kendaraan yang dimiliki akan menjadi seperti rumah ataupun kantor, sehingga terlalu banyak hal yang tercampur di dalamnya.
"Mobil sekarang sudah benar-benar berbeda dengan zaman dulu. Menurut saya kalau seperti Omoda, kita bilang Omoda bukan sekedar mobil, tapi gaya hidup," kata Zhang Guibing.
Omoda 5 EV yang didesain berdasarkan standar global merupakan SUV bergaya crossover yang futuristik. Produk ini telah mendefinisikan pelanggannya yakni fashion muda. Tidak hanya mereka yang muda secara usia tapi juga para fashionista berjiwa muda.
Menurut Zhang, Chery telah melakukan banyak hal untuk pasar Indonesia, termasuk investasi. Bulan depan produksi perakitan Chery di Indonesia akan beroperasi penuh.
"Saya berpikir dengan sangat cepat CKD (pabrik perakitan) pertama kami, ya, ya, bulan depan kami sedang mempelajari produksi massal. Saat ini kami sedang memikirkan beberapa model khusus yang dirancang dari karena Indonesia memiliki populasi yang besar,"katanya.
President Chery International Zhang Guibing menjelaskan alasan memboyong mobil listrik terlebih dahulu dibanding mobil hybrid (Plug-in Hybrid Electric Vehicle/PHEV) masuk ke pasar Indonesia. Menurutnya, hal itu semata-mata karena melihat situasi pasar.
“Ya, kita punya produk dan teknologi yang berbeda, tapi di posisi mana kita perlu mendukung produk ini atau teknologi ini, menurut saya, harus masuk ke dalam pasar. Jadi mana yang diminta pasar. Sekarang Cherry memiliki PHEV yang sangat bagus, khususnya PHEV generasi baru, tapi kebiasaan, budaya (masyarakat), dan kebijakan pemerintah (tidak mendukung)," kata Zhang Guibing dalam sesi wawancara dengan rombongan jurnalis Indonesia usai kegiatan Chery Technology Day 2023 di Wuhu, China, Senin (16/10).
Saat ini pasar PHEV di Indonesia mungkin belum terlalu menjanjikan, tapi bisa berubah seiring perjalanan waktu. Zhang mencontohkan di China, lima tahun lalu pemerintah mendukung kendaraan listrik dengan memberikan subsidi.
Namun tahun lalu ketika pemerintah tidak lagi memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, pasar otomotif sangat berubah.
“Saya kira 5 tahun lalu mungkin pangsa pasar BEV (Battery Electric Vehicle) 10 kali lipat dari PHEV, tapi sekarang menurut saya tahun ini dan tahun lalu PHEV meningkat tajam tetapi BEV turun. Saya pikir mungkin tahun depan, pangsa pasar PHEV mungkin lebih dari pangsa pasar BEV," katanya.
Dengan melihat pengalaman itu, maka yang perlu dilakukan adalah menyiapkan teknologinya. Sehingga ketika pasar berubah dan butuh atas teknologi yang telah dipersiapkan, maka akan menjadi keuntungan tersendiri.
Zhang menegaskan, Chery telah mendedikasikan diri pada teknologi. Tak berlebihan jika kemudian orang China menyebut Chery sebagai engineer. Itulah mengapa teknologi Chery sangat bagus meski secara penjualan kurang menggembirakan.
"Menurut saya Chery mungkin menghabiskan 90% energinya untuk teknologi desain, tapi mungkin mereka hanya menghabiskan sekitar 10% energinya di sisi penjualan," katanya.
Namun, Zhang sangat optimistis dengan masa depan Chery yang telah memiliki landasan yang sangat baik dalam hal teknologi. Sebab, dunia telah sangat berubah dalam memandang sebuah mobil.
Orang-orang masa kini yang terlalu banyak terpapar teknologi menganggap mobil itu seperti ponsel besar. Kendaraan yang dimiliki akan menjadi seperti rumah ataupun kantor, sehingga terlalu banyak hal yang tercampur di dalamnya.
"Mobil sekarang sudah benar-benar berbeda dengan zaman dulu. Menurut saya kalau seperti Omoda, kita bilang Omoda bukan sekedar mobil, tapi gaya hidup," kata Zhang Guibing.
Omoda 5 EV yang didesain berdasarkan standar global merupakan SUV bergaya crossover yang futuristik. Produk ini telah mendefinisikan pelanggannya yakni fashion muda. Tidak hanya mereka yang muda secara usia tapi juga para fashionista berjiwa muda.
Menurut Zhang, Chery telah melakukan banyak hal untuk pasar Indonesia, termasuk investasi. Bulan depan produksi perakitan Chery di Indonesia akan beroperasi penuh.
"Saya berpikir dengan sangat cepat CKD (pabrik perakitan) pertama kami, ya, ya, bulan depan kami sedang mempelajari produksi massal. Saat ini kami sedang memikirkan beberapa model khusus yang dirancang dari karena Indonesia memiliki populasi yang besar,"katanya.
(dan)