Mengapa Harga Mobil Listrik di China Termurah di Dunia?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga mobil listrik di China sangat murah. Begitu murahnya sehingga konsumen merasa rugi jika tidak membeli mobil listrik. Tapi, apa alasannya?
Harga mobil listrik di China sangat murah, bahkan membuat pabrikan mobil disana agresif untuk berekspansi ke luar negara mereka. Ekspor kendaraan ramah lingkungan dari China ke Eropa naik 112 persen dalam 7 bulan pertama 2023 dan 361 persen dari 2021. Market share mobil listrik China di Eropa sudah 8 persen, dan diperkirakan naik 15 persen di 2025.
Mobil listrik di China bisa sangat murah karena adanya kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing yang memungkinkan China menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.
Dampak jangka panjangnya, China juga yang mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya. Kebijakan tersebut juga melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia CATL dan BYD, yang menggantikan Volkswagen tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Pengunjung di pameran Japan Mobility Show (JMS) 2023 di booth BYD. Foto: Sindonews/Danang Arradian
Keunggulan biaya dan rantai pasokan di China telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana. Salah satunya Tesla, yang pabrik raksasanya di Shanghai memproduksi lebih dari 700.000 kendaraan pada 2022 atau setengah dari total produksi Tesla di AS. Renault dan BMW juga membuat mobil untuk ekspor di China.
Harga kendaraan listrik buatan Tiongkok biasanya seperlima lebih murah dibandingkan model buatan UE, kata Komisi Eropa. Subsidi negara Tiongkok untuk kendaraan listrik dan hibrida berjumlah $57 miliar antara tahun 2016 dan 2022, menurut perkiraan konsultan AlixPartners.
Pemerintah China Jor-joran Melakukan Subsidi
Program subsidi kendaraan listrik di China dilakukan jor-joran untuk memacu konsumen membeli mobil listrik. Subsidi itu dibayarkan kepada produsen mobil pada saat pembelian, dimulai pada 2009 dan dikurangi secara bertahap hingga berakhir tahun lalu.
Secara total, pemerintah China mengeluarkan hampir USD15 miliar untuk mendorong pembelian kendaraan listrik hingga 2021, menurut perkiraan China Merchants Bank International.
Pada Juni 2023, pemerintah China kembali meluncurkan paket keringanan pajak senilai 520 miliar yuan (USD72 miliar) selama empat tahun untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik dan mobil ramah lingkungan lainnya.
Banyak pemerintah daerah yang terus menawarkan bantuan terpisah atau potongan pajak untuk menarik investasi manufaktur, serta subsidi konsumen.
Harga mobil listrik di China sangat murah, bahkan membuat pabrikan mobil disana agresif untuk berekspansi ke luar negara mereka. Ekspor kendaraan ramah lingkungan dari China ke Eropa naik 112 persen dalam 7 bulan pertama 2023 dan 361 persen dari 2021. Market share mobil listrik China di Eropa sudah 8 persen, dan diperkirakan naik 15 persen di 2025.
Mobil listrik di China bisa sangat murah karena adanya kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing yang memungkinkan China menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.
Dampak jangka panjangnya, China juga yang mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya. Kebijakan tersebut juga melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia CATL dan BYD, yang menggantikan Volkswagen tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Pengunjung di pameran Japan Mobility Show (JMS) 2023 di booth BYD. Foto: Sindonews/Danang Arradian
Keunggulan biaya dan rantai pasokan di China telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana. Salah satunya Tesla, yang pabrik raksasanya di Shanghai memproduksi lebih dari 700.000 kendaraan pada 2022 atau setengah dari total produksi Tesla di AS. Renault dan BMW juga membuat mobil untuk ekspor di China.
Harga kendaraan listrik buatan Tiongkok biasanya seperlima lebih murah dibandingkan model buatan UE, kata Komisi Eropa. Subsidi negara Tiongkok untuk kendaraan listrik dan hibrida berjumlah $57 miliar antara tahun 2016 dan 2022, menurut perkiraan konsultan AlixPartners.
Pemerintah China Jor-joran Melakukan Subsidi
Program subsidi kendaraan listrik di China dilakukan jor-joran untuk memacu konsumen membeli mobil listrik. Subsidi itu dibayarkan kepada produsen mobil pada saat pembelian, dimulai pada 2009 dan dikurangi secara bertahap hingga berakhir tahun lalu.Secara total, pemerintah China mengeluarkan hampir USD15 miliar untuk mendorong pembelian kendaraan listrik hingga 2021, menurut perkiraan China Merchants Bank International.
Pada Juni 2023, pemerintah China kembali meluncurkan paket keringanan pajak senilai 520 miliar yuan (USD72 miliar) selama empat tahun untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik dan mobil ramah lingkungan lainnya.
Banyak pemerintah daerah yang terus menawarkan bantuan terpisah atau potongan pajak untuk menarik investasi manufaktur, serta subsidi konsumen.
3Alasan Harga Mobil Listrik di China Sangat Murah
Ada beberapa alasan mengapa harga mobil listrik di China bisa sangat murah dibandingkan negara-negara lain. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:1. Subsidi pemerintah
Pemerintah China memberikan subsidi yang besar untuk pembelian mobil listrik, mulai dari 20.000 yuan hingga 100.000 yuan (Rp38 juta hingga Rp190 juta). Subsidi ini sangat membantu produsen mobil listrik untuk menurunkan harga jual produk mereka.2. Industri mobil listrik yang berkembang pesat
China adalah salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia. Industri mobil listrik di China berkembang pesat, sehingga persaingan antar produsen sangat ketat. Hal ini mendorong produsen untuk menurunkan harga jual produk mereka agar lebih kompetitif.3. Penggunaan komponen lokal
Produsen mobil listrik di China banyak menggunakan komponen lokal, sehingga biaya produksi mereka bisalebihrendah.(dan)