Dioperasikan 200 Robot, Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Singapura Beroperasi Penuh
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Setelah tiga tahun konstruksi dan operasi terbatas, fasilitas produksi Pusat Inovasi Hyundai Motor Group generasi berikutnya di Singapura resmi beroperasi dan berfungsi penuh. Fasilitas tujuh lantai seluas 935.380 kaki persegi yang diresmikan pada 20 November 2023 ini mengandalkan 200 robot untuk menangani lebih dari 60% pekerjaan.
Berbeda dengan pabrik kendaraan yang menggunakan ban berjalan tradisional, Pusat Inovasi Hyundai Motor Group atau Hyundai Motor Group Innovation Center (HMGIC) lebih dikenal sebagai sistem produksi berbasis sel. Sistem ini tidak memisahkan tanggung jawab antara mesin otomatis dan pekerja manusia.
Sebaliknya, keduanya bekerja sama menggunakan teknologi canggih seperti virtual dan augmented reality. Tenaga robot akan bertanggung jawab pada tugas yang “berulang dan melelahkan”, sehingga memungkinkan karyawan manusia fokus pada “tugas yang lebih kreatif dan produktif”.
Dikutip dari laman Popular Science, Hyundai menjelaskan, saat karyawan melakukan simulasi tugas produksi di ruang digital menggunakan VR/AR, robot akan secara fisik menggerakkan, memeriksa, dan merakit berbagai komponen kendaraan.
“Dengan menggabungkan robotika, AI, dan Internet of Things (IoT), Hyundai yakin HMGIC dapat menawarkan sistem inovasi manufaktur yang berpusat pada manusia,” kata Alpesh Patel, Wakil Presiden dan Kepala Grup Inovasi Teknologi Hyundai.
Di atas gedung HMGIC terdapat jalur uji kendaraan sepanjang lebih dari 2.000 kaki, serta “Pertanian Cerdas” atau Smart Garden yang dibantu robot yang mampu menanam hingga sembilan tanaman berbeda. Meskipun kebun sayur pabrik mobil mungkin terdengar agak aneh, hal ini sebenarnya melengkapi inisiatif “30 by 30” yang sedang berlangsung dari pemerintah Singapura.
Kondisi geologi Singapura yang berbatu-batu, hanya dapat memanfaatkan sekitar 1% lahannya untuk pertanian dan diperkirakan 90% dari seluruh bahan pangan harus diimpor. Diumumkan pada tahun 2022, program 30 by 30 di Singapura bertujuan untuk meningkatkan swasembada lokal dengan meningkatkan hasil panen dalam negeri hingga 30%. dekade menggunakan kombinasi metode pertumbuhan perkotaan yang berkelanjutan.
Menurut pengumuman Hyundai, HMGICS Smart Farm dimaksudkan untuk menampilkan produktivitas pertanian dalam lingkungan yang kompak, sambil menawarkan kepada pengunjung beberapa hasil panennya. Hasil produksi lainnya akan disumbangkan ke komunitas lokal, serta ditampilkan dalam menu di restoran Smart Farm-to-table baru yang dijadwalkan dibuka di HMGICS pada musim semi 2024.
Berbeda dengan pabrik kendaraan yang menggunakan ban berjalan tradisional, Pusat Inovasi Hyundai Motor Group atau Hyundai Motor Group Innovation Center (HMGIC) lebih dikenal sebagai sistem produksi berbasis sel. Sistem ini tidak memisahkan tanggung jawab antara mesin otomatis dan pekerja manusia.
Sebaliknya, keduanya bekerja sama menggunakan teknologi canggih seperti virtual dan augmented reality. Tenaga robot akan bertanggung jawab pada tugas yang “berulang dan melelahkan”, sehingga memungkinkan karyawan manusia fokus pada “tugas yang lebih kreatif dan produktif”.
Dikutip dari laman Popular Science, Hyundai menjelaskan, saat karyawan melakukan simulasi tugas produksi di ruang digital menggunakan VR/AR, robot akan secara fisik menggerakkan, memeriksa, dan merakit berbagai komponen kendaraan.
“Dengan menggabungkan robotika, AI, dan Internet of Things (IoT), Hyundai yakin HMGIC dapat menawarkan sistem inovasi manufaktur yang berpusat pada manusia,” kata Alpesh Patel, Wakil Presiden dan Kepala Grup Inovasi Teknologi Hyundai.
Di atas gedung HMGIC terdapat jalur uji kendaraan sepanjang lebih dari 2.000 kaki, serta “Pertanian Cerdas” atau Smart Garden yang dibantu robot yang mampu menanam hingga sembilan tanaman berbeda. Meskipun kebun sayur pabrik mobil mungkin terdengar agak aneh, hal ini sebenarnya melengkapi inisiatif “30 by 30” yang sedang berlangsung dari pemerintah Singapura.
Kondisi geologi Singapura yang berbatu-batu, hanya dapat memanfaatkan sekitar 1% lahannya untuk pertanian dan diperkirakan 90% dari seluruh bahan pangan harus diimpor. Diumumkan pada tahun 2022, program 30 by 30 di Singapura bertujuan untuk meningkatkan swasembada lokal dengan meningkatkan hasil panen dalam negeri hingga 30%. dekade menggunakan kombinasi metode pertumbuhan perkotaan yang berkelanjutan.
Menurut pengumuman Hyundai, HMGICS Smart Farm dimaksudkan untuk menampilkan produktivitas pertanian dalam lingkungan yang kompak, sambil menawarkan kepada pengunjung beberapa hasil panennya. Hasil produksi lainnya akan disumbangkan ke komunitas lokal, serta ditampilkan dalam menu di restoran Smart Farm-to-table baru yang dijadwalkan dibuka di HMGICS pada musim semi 2024.
(wib)