Banyak Cara Kurangi Emisi Karbon, Kini Giliranmu Kontribusi!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengurangi emisi karbon merupakan suatu tindakan yang sangat penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Tak hanya itu, dalam kehidupan sehari-sehari, termasuk berkendara khususnya yang menggunakan bahan bakar fosil, merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca dan polutan udara. Sebab telah kita ketahui, peningkatan emisi karbon dapat mengakibatkan polusi udara, yang memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan merupakan reaksi eksotermik yang melepaskan energi berupa panas, cahaya, dan berbagai gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Dari pembakaran bahan bakar fosil tersebut akan menghasillan gas metana, dimana gas metana ini merupakan gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas hingga 86 kalo lebih kuat dari CO2. Tak hanya itu, gas metana juga merupakan gas beracun yang tidak hanya dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia, tapi juga dapat mengakibatkan kematian.
Kontribusi masyarakat tentunya sangat dibutuhkan guna mengurangi emisi gas yang terus berlanjut. Salah satunya bisa dilakukan lewat inisiatif kecil namun memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan, seperti menerapkan prinsip 3R yang mencakup Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali) , dan Recycle (Mendaur ulang).
Tak hanya itu, cara lain yang bisa diterapkan khususnya dalam mengurangi emisi gas karbon kendaraan, masyarakat bisa mencoba sebuah teknik mengemudi yang dikenal dengan nama Eco Safety Driving.
Eco Safety Driving mengacu pada gaya berkendara yang mencakup tiga aspek utama yakni, defensive midfielder driving yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pengendara, kemudian efisiensi bahan bakar atau aspek ekonomi (eco) dan safety driving dimana konsep ini menekankan pentingnya mengemudi dengan cara yang ramah lingkungan dan aman. Menerapkan teknik berkendara eco driving juga dinilai sebagai solusi untuk mengurangi emisi gas buang sampai tingkat kecelakaan lalu lintas serta dapat menghemat penggunaan BBM.
Berikut poin penting dalam penerapan teknik eco driving yang bisa diaplikasikan saat berkendara
Eco Safety Driving merupakan teknik mengemudi kendaraan yang meningkatkan tingkat keselamatan pengendara. Foto : dok Freepik
1. Percepatan yang Halus: Mengendalikan pedal gas dengan lembut untuk menghindari percepatan yang tiba-tiba. Ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan beban pada sistem kendaraan.
2. Pengereman yang Cermat: Menggunakan rem dengan hati-hati dan mempraktekkan pengereman bertahap untuk menghindari pengereman tiba-tiba. Pengereman yang halus membantu mempertahankan energi kinetik dan mengurangi keausan pada sistem pengereman.
3. Pemilihan Gigi yang tepat: Menggunakan transmisi dengan bijak dan memilih gigi yang paling efisien untuk kecepatan dan kondisi jalan tertentu. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.
4. Mematikan Mesin saat Berhenti: Jika memungkinkan, mematikan mesin saat berhenti dalam situasi lalu lintas yang panjang (seperti di lampu merah) dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi.
5. Mengurangi Beban Kendaraan: Menghindari membawa beban berlebihan atau barang yang tidak perlu dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.
It’s Time For Everyone
Guna menekan laju emisi karbon sekaligus mencapai target pencapaian keberlanjutan Indonesia bebas karbon pada 2050, seluruh pihak pun tentunya harus berupaya penuh berpartisipasi lewat sejumlah aksi dan inovasi.
Seperti yang dilakukan oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM), lewat kampanye IT’S TIME FOR EVERYONE mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program netralitas karbon sebagai upaya mencegah peningkatan risiko pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change).
Selain itu, Toyota juga menyelenggarakan Carbon Neutral Workshop terkait isu global warming dan tantangan lingkungan di masa depan dengan target penciptaan lebih dari 100 Agent of Change di tahun 2023.
Toyota juga memperkenalkan keterampilan eco safety driving lewat training of trainers untuk menciptakan lebih dari 85 eco safety driving trainer, hingga perbaikan ekosistem pantai lewat penanaman lebih dari 5.000 mangrove di 2023.
Langkah-langkah yang dilakukan Toyota Guna Menekan Emisi Karbon
Menghadirkan kendaraan elektrifikasi
Pasar kendaraan elektrifikasi terus berkembang pesat sejak 2022. Maka dari itu, Toyota terus mengembangkan kendaraan elektrifikasi dengan menghadirkan berbagai kendaraan elektrifikasi lengkap untuk dipilih oleh masyarakat, mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV).
Flex-Fuel Technology
Toyota juga mengembangkan Flex-Fuel Technology dengan pemanfaatan bahan bakar ramah lingkungan yang membuat produk Toyota lebih fleksibel dalam penggunaan energi alternatif baru dan mempercepat pengurangan emisi karbon. Masyarakat pun diuntungkan lantaran dapat memilih eco friendly vehicle yang paling sesuai gaya hidup dan kebutuhannya.
EV Smart Mobility
Toyota tidak hanya menghadirkan pilihan lengkap teknologi elektrifikasi, namun juga menyediakan ekosistem elektrifikasi yang terintegrasi untuk memberikan pengalaman baru dalam bermobilitas dengan menggunakan produk-produk elektrifikasi Toyota. Saat ini, EV Smart Mobility sudah berjalan di 2 destinasi utama wisata, yakni kawasan Nusa Dua Bali dan seputar Danau Toba Sumatera Utara.
Sediakan Toyota Waste Station
Toyota mengajak masyarakat untuk mendukung program netralitas karbon dengan mengumpulkan sampah anorganik yang tidak terpakai dan menyetornya ke enam fasilitas Toyota Waste Station di beberapa lokasi di Pulau Jawa. Sampah rumah tangga yang disetorkan akan ditimbang dan pelanggan mendapatkan rewards dalam bentuk e-wallet.
Pencapaian keberlanjutan bebas karbon pada tahun 2050 tentu memerlukan aksi tegas, kerjasama internasional, dan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan individu. Begitu juga Toyota melalui kampanye ini memberi kesempatan besar masyarakat untuk turut berkontribusi bersama dalam mengurangi emisi karbon. Diharapkan dengan program ini masyarakat aware terhadap upaya penyelamatan lingkungan guna menciptakan masa depan yang lebih hijau bersama Toyota.
Pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan merupakan reaksi eksotermik yang melepaskan energi berupa panas, cahaya, dan berbagai gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Dari pembakaran bahan bakar fosil tersebut akan menghasillan gas metana, dimana gas metana ini merupakan gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas hingga 86 kalo lebih kuat dari CO2. Tak hanya itu, gas metana juga merupakan gas beracun yang tidak hanya dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia, tapi juga dapat mengakibatkan kematian.
Kontribusi masyarakat tentunya sangat dibutuhkan guna mengurangi emisi gas yang terus berlanjut. Salah satunya bisa dilakukan lewat inisiatif kecil namun memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan, seperti menerapkan prinsip 3R yang mencakup Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali) , dan Recycle (Mendaur ulang).
Tak hanya itu, cara lain yang bisa diterapkan khususnya dalam mengurangi emisi gas karbon kendaraan, masyarakat bisa mencoba sebuah teknik mengemudi yang dikenal dengan nama Eco Safety Driving.
Eco Safety Driving mengacu pada gaya berkendara yang mencakup tiga aspek utama yakni, defensive midfielder driving yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pengendara, kemudian efisiensi bahan bakar atau aspek ekonomi (eco) dan safety driving dimana konsep ini menekankan pentingnya mengemudi dengan cara yang ramah lingkungan dan aman. Menerapkan teknik berkendara eco driving juga dinilai sebagai solusi untuk mengurangi emisi gas buang sampai tingkat kecelakaan lalu lintas serta dapat menghemat penggunaan BBM.
Berikut poin penting dalam penerapan teknik eco driving yang bisa diaplikasikan saat berkendara
Eco Safety Driving merupakan teknik mengemudi kendaraan yang meningkatkan tingkat keselamatan pengendara. Foto : dok Freepik
1. Percepatan yang Halus: Mengendalikan pedal gas dengan lembut untuk menghindari percepatan yang tiba-tiba. Ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan beban pada sistem kendaraan.
2. Pengereman yang Cermat: Menggunakan rem dengan hati-hati dan mempraktekkan pengereman bertahap untuk menghindari pengereman tiba-tiba. Pengereman yang halus membantu mempertahankan energi kinetik dan mengurangi keausan pada sistem pengereman.
3. Pemilihan Gigi yang tepat: Menggunakan transmisi dengan bijak dan memilih gigi yang paling efisien untuk kecepatan dan kondisi jalan tertentu. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.
4. Mematikan Mesin saat Berhenti: Jika memungkinkan, mematikan mesin saat berhenti dalam situasi lalu lintas yang panjang (seperti di lampu merah) dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi.
5. Mengurangi Beban Kendaraan: Menghindari membawa beban berlebihan atau barang yang tidak perlu dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.
It’s Time For Everyone
Guna menekan laju emisi karbon sekaligus mencapai target pencapaian keberlanjutan Indonesia bebas karbon pada 2050, seluruh pihak pun tentunya harus berupaya penuh berpartisipasi lewat sejumlah aksi dan inovasi.
Seperti yang dilakukan oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM), lewat kampanye IT’S TIME FOR EVERYONE mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program netralitas karbon sebagai upaya mencegah peningkatan risiko pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change).
Selain itu, Toyota juga menyelenggarakan Carbon Neutral Workshop terkait isu global warming dan tantangan lingkungan di masa depan dengan target penciptaan lebih dari 100 Agent of Change di tahun 2023.
Toyota juga memperkenalkan keterampilan eco safety driving lewat training of trainers untuk menciptakan lebih dari 85 eco safety driving trainer, hingga perbaikan ekosistem pantai lewat penanaman lebih dari 5.000 mangrove di 2023.
Langkah-langkah yang dilakukan Toyota Guna Menekan Emisi Karbon
Menghadirkan kendaraan elektrifikasi
Pasar kendaraan elektrifikasi terus berkembang pesat sejak 2022. Maka dari itu, Toyota terus mengembangkan kendaraan elektrifikasi dengan menghadirkan berbagai kendaraan elektrifikasi lengkap untuk dipilih oleh masyarakat, mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV).
Flex-Fuel Technology
Toyota juga mengembangkan Flex-Fuel Technology dengan pemanfaatan bahan bakar ramah lingkungan yang membuat produk Toyota lebih fleksibel dalam penggunaan energi alternatif baru dan mempercepat pengurangan emisi karbon. Masyarakat pun diuntungkan lantaran dapat memilih eco friendly vehicle yang paling sesuai gaya hidup dan kebutuhannya.
EV Smart Mobility
Toyota tidak hanya menghadirkan pilihan lengkap teknologi elektrifikasi, namun juga menyediakan ekosistem elektrifikasi yang terintegrasi untuk memberikan pengalaman baru dalam bermobilitas dengan menggunakan produk-produk elektrifikasi Toyota. Saat ini, EV Smart Mobility sudah berjalan di 2 destinasi utama wisata, yakni kawasan Nusa Dua Bali dan seputar Danau Toba Sumatera Utara.
Sediakan Toyota Waste Station
Toyota mengajak masyarakat untuk mendukung program netralitas karbon dengan mengumpulkan sampah anorganik yang tidak terpakai dan menyetornya ke enam fasilitas Toyota Waste Station di beberapa lokasi di Pulau Jawa. Sampah rumah tangga yang disetorkan akan ditimbang dan pelanggan mendapatkan rewards dalam bentuk e-wallet.
Pencapaian keberlanjutan bebas karbon pada tahun 2050 tentu memerlukan aksi tegas, kerjasama internasional, dan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan individu. Begitu juga Toyota melalui kampanye ini memberi kesempatan besar masyarakat untuk turut berkontribusi bersama dalam mengurangi emisi karbon. Diharapkan dengan program ini masyarakat aware terhadap upaya penyelamatan lingkungan guna menciptakan masa depan yang lebih hijau bersama Toyota.
(ars)