Tidak Semua Tesla Gunakan Baterai LFP, Ini Deretan Model yang Pakai Baterai NMC
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perdebatan mobil Tesla yang menggunakan baterai LFP , bukan NMC, menjadi viral di media sosial dalam sepekan terakhir. Ini setelah Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Lembong alias Tom Lembong mengatakan Tesla memanfaatkan 100 persen teknologi lithium ferro-phosphate (LFP) pada mobil listrik besutan mereka yang ada di China.
Ini dalam kaitannya dengan pernyataan Lembong yang menyebut harga nikel dunia sedang turun di kanal YouTube Total Politik.
Kemudian, ia mengatakan bahwa seluruh mobil listrik Tesla diproduksi di China menggunakan baterai yang mengandung LFP yang tidak mengandung nikel dan kobalt. Bagaimana faktanya?
Di awal 2023, Tesla memang menyebut rencana untuk menggunakan baterai LFP yang lebih murah untuk sejumlah model mobil mereka.
Ada 2 model yang ditargetkan: Pertama, truk Tesla Semi Light (jarak dekat). Kedua, model-model Tesla yang termurah seperti Model 3 dan Model Y.
Saat itu, CEO Elon Musk menyebut bahwa kendaraan listrik berat seperti truk mayoritas akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) produksi China.
Baterai LFP untuk Tesla Murah, NMC untuk Model yang Mahal
Semua Tesla, dari Roadster 2006 hingga Model Y 2023, menggunakan baterai Lithium-Ion. Perbedaan utama terletak pada kimia yang menyertai lithium dan dalam ukuran fisik serta jumlah sel yang terdapat dalam setiap paket.
Paket baterai pertama Tesla, ESS packs untuk Tesla Roadster, terdiri dari 6.831 sel tipe 18650 (sel silindris dengan ukuran 18mm x 65mm).
Sel-sel ini diatur menjadi 11 lembar dengan 9 "bricks" masing-masing, dengan total 69 sel pada setiap brick (11 lembar x 9 bricks x 69 sel = 6.831 sel total).
Model S dan Model X juga menggunakan sel 18650 dalam 16 modul dengan jumlah sel yang bervariasi tergantung tahun dan ukuran paket baterai mobil.
Kimia sel baterai Model S dan X bervariasi dalam kandungan kobalt, namun pada 2023 masih menggunakan sel NCA.
Tesla Model 3 awal menggunakan paket baterai 18650 NCA yang sama dengan Model S/Model X.
Ini dalam kaitannya dengan pernyataan Lembong yang menyebut harga nikel dunia sedang turun di kanal YouTube Total Politik.
Kemudian, ia mengatakan bahwa seluruh mobil listrik Tesla diproduksi di China menggunakan baterai yang mengandung LFP yang tidak mengandung nikel dan kobalt. Bagaimana faktanya?
Di awal 2023, Tesla memang menyebut rencana untuk menggunakan baterai LFP yang lebih murah untuk sejumlah model mobil mereka.
Ada 2 model yang ditargetkan: Pertama, truk Tesla Semi Light (jarak dekat). Kedua, model-model Tesla yang termurah seperti Model 3 dan Model Y.
Saat itu, CEO Elon Musk menyebut bahwa kendaraan listrik berat seperti truk mayoritas akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) produksi China.
Baterai LFP untuk Tesla Murah, NMC untuk Model yang Mahal
Semua Tesla, dari Roadster 2006 hingga Model Y 2023, menggunakan baterai Lithium-Ion. Perbedaan utama terletak pada kimia yang menyertai lithium dan dalam ukuran fisik serta jumlah sel yang terdapat dalam setiap paket.Paket baterai pertama Tesla, ESS packs untuk Tesla Roadster, terdiri dari 6.831 sel tipe 18650 (sel silindris dengan ukuran 18mm x 65mm).
Sel-sel ini diatur menjadi 11 lembar dengan 9 "bricks" masing-masing, dengan total 69 sel pada setiap brick (11 lembar x 9 bricks x 69 sel = 6.831 sel total).
Model S dan Model X juga menggunakan sel 18650 dalam 16 modul dengan jumlah sel yang bervariasi tergantung tahun dan ukuran paket baterai mobil.
Kimia sel baterai Model S dan X bervariasi dalam kandungan kobalt, namun pada 2023 masih menggunakan sel NCA.
Tesla Model 3 awal menggunakan paket baterai 18650 NCA yang sama dengan Model S/Model X.