Toyota Recall Ratusan Mobil Listrik bZ4X di Indonesia, Kenapa?

Senin, 29 Januari 2024 - 13:31 WIB
loading...
Toyota Recall Ratusan Mobil Listrik bZ4X di Indonesia, Kenapa?
PT Toyota Astra Motor melakukan recall terhadap mobil listrik bZ4X, karena masalah Electronic Control Unit. (Foto: TAM)
A A A
JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) melakukan recall atau penarikan kembali mobil listrik bZ4X di Indonesia, karena masalah Electronic Control Unit (ECU).

Para pelanggan Toyota bZ4X yang terkena dampak diminta untuk berkunjung ke bengkel resmi Toyota terdekat dalam rangka pemeriksaan lanjutan dan reprogramming ECU.

“Dengan segala kerendahan hati, PT TAM menjalankan inisiatif global dari prinsipal Toyota Motor Corporation (TMC) yaitu menginformasikan dan mengajak para pemilik kendaraan Toyota bZ4X tahun produksi Maret 2022-Juni 2023 supaya segera memastikan apakah kendaraannya termasuk dalam daftar unit yang mendapatkan recall di jaringan bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, dalam keterangan resmi dikutip Senin (29/1/2024).

Disebutkan, Toyota bZ4X yang terkena dampak recall lansiran Maret 2022-Juni 2023 sebanyak 595 unit. ECU merupakan perangkat penting dalam mobil lantaran mengelola berbagai sistem, seperti lampu peringatan dan indikator, pengukur kendaraan pada umumnya, pengukur performa baterai dan motor listrik, jarak tempuh, pesan, dan informasi penting lainnya, yang ditampilkan dalam bentuk Multi Information Display (MID) dan dikirimkan pula ke Data Communication Module (DCM).



Pada prinsipnya, DCM berkomunikasi dengan ECU pada Combination Meter untuk memeriksa status kendaraan dalam jangka waktu tertentu setelah kunci kontak dimatikan. Jika komunikasi antara DCM dan ECU terjadi pada saat ECU menjalankan proses tertentu, ada kemungkinan ECU tidak menyelesaikan proses yang sedang dikerjakannya.

“Kami akan melakukan pemeriksaan beserta reprogramming dalam bentuk software update pada ECU, pengendali Combination Meter yang berfungsi menampilkan seluruh informasi penting kendaraan dalam bentuk Multi Information Display (MID),” tutur Henry Tanoto.

Ketika situasi ini terjadi, tampilan MID akan menjadi blank atau kosong setelah siklus kunci baru, yang selanjutnya tidak akan menampilkan tanda dan indikator tertentu. Karena ECU juga berinteraksi dengan fungsi lain seperti lampu penunjuk arah, lampu isyarat peringatan bahaya (hazard), dan Pre-Collision System (fitur dari teknologi Toyota Safety Sense 3.0), maka fungsi tersebut akan dinonaktifkan.

Akibatnya, kendaraan tersebut berpotensi tidak memenuhi persyaratan tertentu terkait keamanan. Jika mobil dipaksakan berjalan tanpa fungsi-fungsi ini, dapat meningkatkan risiko kecelakaan pada kondisi berkendara tertentu. Proses reprogramming (software update) untuk memperbarui sistem dan mengatasi potensi malfungsi akan dilakukan oleh teknisi ahli bersertifikat Toyota global.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1742 seconds (0.1#10.140)