Telat Ganti Oli Mesin Motor, Siap-Siap Hadapi 6 Masalah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Oli merupakan komponen penting pada kendaraan yang berfungsi melumasi setiap bagian mesin. Oli yang jarang diganti tentu akan membuat komponen mesin aus akibat saling bergesekan.
Lantaran itu, penggantian oli menjadi salah satu perawatan paling umum pada sepeda motor. Jadwal ganti oli sepeda motor tak boleh terlewatkan. Pasalnya, itu akan menyebabkan masalah, bahkan bisa sampai membuat turun mesin.
Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Wahyu Budhi menjelaskan sejumlah risiko bila jarang mengganti oli mesin. Dikatakannya, motor yang jarang mengganti oli akan membuat mesin lebih cepat rusak.
Warna hitam pada oli ini disebabkan kerak dari sisa pembakaran bercampur dengan oli. Bentuk cairannya pun akan sangat encer dan sudah tidak layak untuk digunakan kembali.
Perawatan dengan mengganti oli rutin akan memperpanjang usia sejumlah komponen mesin. Kekentalan oli akan menurun bila terlalu lama tidak diganti sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang. “Singkatnya, mesin sepeda motor akan lebih cepat rusak bila tidak rutin mengganti oli mesin,” kata Wahyu.
Tak sekadar melumasi mesin, oli juga berfungsi membantu mendinginkan mesin. Jika jarang diganti, maka fungsi pendinginan mesin dari oli juga berkurang. Dijelaskan Wahyu, hal ini yang menjadi salah satu pemicu mesin mengalami panas berlebihan.
Getaran saat menaiki sepeda motor akan lebih terasa jika jarang mengganti oli. Alhasil, pengendara akan merasa tidak nyaman saat mengendarai motor.
“ Oli yang jarang diganti , volumenya akan berkurang. Gesekan antarkomponen juga makin keras. Artinya, performa mesin jauh lebih berat. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar berbagai komponen bisa bekerja,” ucap Wahyu.
Boros BBM berarti pengeluaran biaya yang lebih besar. Pengeluaran bisa bertambah bila ada komponen yang lebih cepat rusak karena jarang mengganti oli. “Oli adalah cairan yang memiliki sifat tidak permanen. Jadi, kualitasnya bakal menurun seiring pemakaian,” tuturnya.
Lantaran itu, penggantian oli menjadi salah satu perawatan paling umum pada sepeda motor. Jadwal ganti oli sepeda motor tak boleh terlewatkan. Pasalnya, itu akan menyebabkan masalah, bahkan bisa sampai membuat turun mesin.
Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Wahyu Budhi menjelaskan sejumlah risiko bila jarang mengganti oli mesin. Dikatakannya, motor yang jarang mengganti oli akan membuat mesin lebih cepat rusak.
Berikut sejumlah risiko jarang mengganti oli mesin sepeda motor:
1. Oli lebih cepat berwarna hitam
Warna hitam pada oli ini disebabkan kerak dari sisa pembakaran bercampur dengan oli. Bentuk cairannya pun akan sangat encer dan sudah tidak layak untuk digunakan kembali.
2. Komponen berusia pendek
Perawatan dengan mengganti oli rutin akan memperpanjang usia sejumlah komponen mesin. Kekentalan oli akan menurun bila terlalu lama tidak diganti sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang. “Singkatnya, mesin sepeda motor akan lebih cepat rusak bila tidak rutin mengganti oli mesin,” kata Wahyu.
3. Mesin terlampau panas
Tak sekadar melumasi mesin, oli juga berfungsi membantu mendinginkan mesin. Jika jarang diganti, maka fungsi pendinginan mesin dari oli juga berkurang. Dijelaskan Wahyu, hal ini yang menjadi salah satu pemicu mesin mengalami panas berlebihan.
4. Kurang nyaman
Getaran saat menaiki sepeda motor akan lebih terasa jika jarang mengganti oli. Alhasil, pengendara akan merasa tidak nyaman saat mengendarai motor.
5. Boros BBM
“ Oli yang jarang diganti , volumenya akan berkurang. Gesekan antarkomponen juga makin keras. Artinya, performa mesin jauh lebih berat. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar berbagai komponen bisa bekerja,” ucap Wahyu.
6. Biaya lebih besar
Boros BBM berarti pengeluaran biaya yang lebih besar. Pengeluaran bisa bertambah bila ada komponen yang lebih cepat rusak karena jarang mengganti oli. “Oli adalah cairan yang memiliki sifat tidak permanen. Jadi, kualitasnya bakal menurun seiring pemakaian,” tuturnya.
(msf)