Viral Mobil Lawan Arah Alasan Antar Anak Sekolah, Pengamat: Contoh Buruk!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan mobil melaju lawan arah dengan kecepatan cukup tinggi. Padahal, di jalur berlawanan juga terdapat banyak kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat.
Video tersebut diunggah akun Facebook Komunitas Dashcam Indonesia, yang memperlihatkan kondisi lalu lintas yang tak teratur. Sebab, bukan hanya mobil yang lawan arah, terlihat banyak sepeda motor yang juga melakukan pelanggaran.
Mobil hitam jenis MPV yang lawan arah bermaksud untuk melewati kemacetan yang terjadi di jalur seharusnya. Mobil tersebut terlihat berjalan zig zag saat dihadang oleh kendaraan yang terpasang kamera dasbor (dashcam).
Mobil yang berada di jalur seharusnya memberikan klakson panjang sebagai peringatan kepada pelawan arah untuk berhenti. Bukannya menghentikan lajunya, pengendara mobil LCGC yang melawan arah pun tetap melaju dan berhenti tepat di kendaraan yang merekam.
Setelah berhenti, pengemudi mobil yang melakukan pelanggaran itu turun dan menghampiri kendaraan yang merekam. Pria itu beralasan dirinya sedang terburu-buru karena ingin mengantar anak sekolah.
“Saya nganterin anak sekolah, Pak,” kata pengendara mobil LCGC yang melawan arah dengan nada cukup tinggi.
“Sama, Pak, semua orang juga nganter anak sekolah,” balas pengendara mobil yang merekam video.
Baca Juga: Detik-Detik Bajaj Lawan Arah Masuk Tol Jakarta-Tangerang
“Iya anak saya mau ujian,” kata pengendara mobil pelawan arah lagi.
“Ini pelanggaran yang dibiasain begini terus, Pak. Nggak, saya nggak mau. Bapak antre sama yang lain, Pak. Anak saya juga mau sekolah,” kata
pengendara mobil yang merekam video.
“Nah, udah salah ngotot. Muter, muter, muter,” ucap lagi pengendara mobil yang merekam video.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan hal tersebut bisa menjadi contoh yang buruk bagi anaknya Menurutnya, anak akan merekam hal tersebut dan melakukan pelanggaran yang sama seperti itu di masa depan.
“Jangan gampang berpikir dangkal, cari gampangnya, cari bangganya, pikirkan juga keselamatan orang lain. Mirisnya, mereka yang melanggar adalah orang tua, dan berisiko dicontoh oleh anak-anaknya,” kata Sony kepada SINDONews beberapawaktulalu.
Video tersebut diunggah akun Facebook Komunitas Dashcam Indonesia, yang memperlihatkan kondisi lalu lintas yang tak teratur. Sebab, bukan hanya mobil yang lawan arah, terlihat banyak sepeda motor yang juga melakukan pelanggaran.
Mobil hitam jenis MPV yang lawan arah bermaksud untuk melewati kemacetan yang terjadi di jalur seharusnya. Mobil tersebut terlihat berjalan zig zag saat dihadang oleh kendaraan yang terpasang kamera dasbor (dashcam).
Mobil yang berada di jalur seharusnya memberikan klakson panjang sebagai peringatan kepada pelawan arah untuk berhenti. Bukannya menghentikan lajunya, pengendara mobil LCGC yang melawan arah pun tetap melaju dan berhenti tepat di kendaraan yang merekam.
Setelah berhenti, pengemudi mobil yang melakukan pelanggaran itu turun dan menghampiri kendaraan yang merekam. Pria itu beralasan dirinya sedang terburu-buru karena ingin mengantar anak sekolah.
“Saya nganterin anak sekolah, Pak,” kata pengendara mobil LCGC yang melawan arah dengan nada cukup tinggi.
“Sama, Pak, semua orang juga nganter anak sekolah,” balas pengendara mobil yang merekam video.
Baca Juga: Detik-Detik Bajaj Lawan Arah Masuk Tol Jakarta-Tangerang
“Iya anak saya mau ujian,” kata pengendara mobil pelawan arah lagi.
“Ini pelanggaran yang dibiasain begini terus, Pak. Nggak, saya nggak mau. Bapak antre sama yang lain, Pak. Anak saya juga mau sekolah,” kata
pengendara mobil yang merekam video.
“Nah, udah salah ngotot. Muter, muter, muter,” ucap lagi pengendara mobil yang merekam video.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan hal tersebut bisa menjadi contoh yang buruk bagi anaknya Menurutnya, anak akan merekam hal tersebut dan melakukan pelanggaran yang sama seperti itu di masa depan.
“Jangan gampang berpikir dangkal, cari gampangnya, cari bangganya, pikirkan juga keselamatan orang lain. Mirisnya, mereka yang melanggar adalah orang tua, dan berisiko dicontoh oleh anak-anaknya,” kata Sony kepada SINDONews beberapawaktulalu.
(dan)