Ilmuwan Desak China untuk Menguasai Industri Baterai Lithium

Senin, 18 Maret 2024 - 10:35 WIB
loading...
Ilmuwan Desak China untuk Menguasai Industri Baterai Lithium
Industri Baterai Lithium di China. FOTO/ DAILY
A A A
BEIJING - Bapak baterai litium China, ilmuwan Chen Liquan, 84 tahun dari Institut Fisika di Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) mengatakan strategi untuk memenangkan perlombaan teknologi baterai litium solid state adalah melalui kolaborasi antara akademisi, teknik, dan industri di sana.



Perlombaan untuk memproduksi baterai litium merupakan perlombaan yang paling signifikan saat ini karena jenis baterai tersebut dikatakan akan merevolusi industri kendaraan listrik dan Chima bekerja keras untuk memastikan mereka berada di depan negara-negara barat serta negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.

Seperti dilansir dari SCMP, Senin (18/3/2024), Chen juga mengatakan baterai lithium solid state adalah "masa depan teknologi baterai yang dapat diisi ulang".

Ia juga berpendapat bahwa kerja sama perusahaan baterai dengan unit penelitian ilmiah dan perusahaan bahan baku baterai penting dalam menyelesaikan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan rekayasa dalam proses produksi baterai lithium solid state.

Baterai lithium solid state diharapkan memberikan waktu pengisian yang lebih cepat, kinerja yang lebih baik, dan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan baterai lithium cair saat ini.

Kepadatan energi juga diperkirakan meningkat dari 300 Wh per kilogram menjadi 500 Wh per kilogram.

Januari lalu, pemerintah Tiongkok meluncurkan China All-Solid-State Battery Collaborative Innovation Platform (Casip), sebuah konsorsium yang mempertemukan lembaga pemerintah, akademisi, dan industri termasuk CATL dan BYD.

Chen telah memulai penelitiannya di bidang teknologi baterai solid state sejak akhir tahun 1970-an di Jerman. Pada tahun 1980, ia kembali ke Tiongkok dan meluncurkan laboratorium baterai solid state pertama di negara itu.

Seperti biasa, China sudah memikirkan masa depan mereka dengan cukup serius, dimulai dengan menarik tenaga ahli mereka dari luar negeri dan membuka fasilitas lengkap serta memastikan kerja sama industri yang akan memasarkan teknologinya ke pasar dalam negeri dan kemudian secara global.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2557 seconds (0.1#10.140)