Sering Kecelakaan dengan Kanguru, Volkswagen Hadirkan Logo Baru
loading...
Volkswagen Hadirkan Logo Baru. FOTO/ AUTOPRO
A
A
A
SIDNEY - Perusahaan Volkswagen menemukan bahwa sebagian besar pelanggannya terlibat dalam kecelakaan dengan kanguru di Australia.
Dan sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memasang logo Volkswagen baru di bagian depan kendaraan mereka.
Seperti dilansir dari Autopro, Minggu (31/3/2024), berbeda dengan logo produksi perusahaan lain yang memuat radar dan sensor, logo Volkswagen ini hadir dengan speaker yang menghasilkan suara khusus untuk memastikan kanguru menjauhi kendaraan saat berkendara.
Inovasi ini diberi nama Roobadge dengan menggunakan teknologi gelombang audio dalam pengoperasiannya yang dihasilkan bekerja sama dengan University of Melbourne dan juga data lokasi kanguru yang disediakan oleh LSM penyelamat satwa liar (Wires) di Australia.
Selain bisa ditempel langsung pada logo VW, perusahaan juga mengembangkan perangkat khusus lain yang mampu menghasilkan gelombang suara yang bisa ditempelkan pada pelat nomor STNK yang bisa ditempel di semua kendaraan. Namun sistem speaker mini ini masih dalam tahap penelitian
Sistem ini dirancang untuk mampu mengusir 3 spesies kanguru dengan menggunakan suara alami dan sintetis, namun Volkswagen berencana memperluas cakupannya ke hewan lain yang sering ditabrak pengguna jalan.
Untuk kendaraan uji, sistem dipasang pada Volkswagen Amarok lengkap dengan kamera 360 derajat dan sensor gerak.
Kendaraan uji ini dikendarai secara perlahan di sekitar area yang sering dikunjungi kanguru dan terbukti sangat efektif mencegah kanguru mendekati kendaraan yang dikendarai.
RooBadge dikembangkan dalam waktu 3 tahun beroperasi dengan aplikasi khusus pada kendaraan yang akan menerima feed data GPS dan data telemetri.
RooBadge secara otomatis akan menghasilkan gelombang suara ketika melewati area yang selalu rawan kecelakaan antara kanguru dan kendaraan
Meski tanggal peluncurannya mendekati 1 April (mungkin hanya lelucon April Mop), Volkswagen tampaknya serius mengembangkan perangkat RooBadge ini dan sedang mengembangkan perangkat serupa untuk digunakan di Eropa dan juga Amerika.
Baca Juga :
Volkswagen Group akan Kuasai Seluruh Saham Audi
Dan sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memasang logo Volkswagen baru di bagian depan kendaraan mereka.
Seperti dilansir dari Autopro, Minggu (31/3/2024), berbeda dengan logo produksi perusahaan lain yang memuat radar dan sensor, logo Volkswagen ini hadir dengan speaker yang menghasilkan suara khusus untuk memastikan kanguru menjauhi kendaraan saat berkendara.
Inovasi ini diberi nama Roobadge dengan menggunakan teknologi gelombang audio dalam pengoperasiannya yang dihasilkan bekerja sama dengan University of Melbourne dan juga data lokasi kanguru yang disediakan oleh LSM penyelamat satwa liar (Wires) di Australia.
Selain bisa ditempel langsung pada logo VW, perusahaan juga mengembangkan perangkat khusus lain yang mampu menghasilkan gelombang suara yang bisa ditempelkan pada pelat nomor STNK yang bisa ditempel di semua kendaraan. Namun sistem speaker mini ini masih dalam tahap penelitian
Sistem ini dirancang untuk mampu mengusir 3 spesies kanguru dengan menggunakan suara alami dan sintetis, namun Volkswagen berencana memperluas cakupannya ke hewan lain yang sering ditabrak pengguna jalan.
Untuk kendaraan uji, sistem dipasang pada Volkswagen Amarok lengkap dengan kamera 360 derajat dan sensor gerak.
Kendaraan uji ini dikendarai secara perlahan di sekitar area yang sering dikunjungi kanguru dan terbukti sangat efektif mencegah kanguru mendekati kendaraan yang dikendarai.
RooBadge dikembangkan dalam waktu 3 tahun beroperasi dengan aplikasi khusus pada kendaraan yang akan menerima feed data GPS dan data telemetri.
RooBadge secara otomatis akan menghasilkan gelombang suara ketika melewati area yang selalu rawan kecelakaan antara kanguru dan kendaraan
Meski tanggal peluncurannya mendekati 1 April (mungkin hanya lelucon April Mop), Volkswagen tampaknya serius mengembangkan perangkat RooBadge ini dan sedang mengembangkan perangkat serupa untuk digunakan di Eropa dan juga Amerika.
(wbs)
Lihat Juga :
